TEMPO.CO, Jakarta - Empat mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) berhasil mengembangkan Polytea, sabun antiseptik atau hand wash dari ampas teh. Sabun ini diklaim bisa membunuh virus corona.
Dilansir dari laman resmi Undip, Sabtu, 27 November 2021, pengembangan Polytea dilakukan oleh Mahendra Farih Sholawa, Rega Ardiansyah, Fellanda Harfiana, dan Palupi Diah Utami. Mereka merupakan mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Undip.
"Dengan mengembangkan bahan limbah teh, kami berempat berhasil membuat inovasi produk hand wash yang sepakat kami namai Polytea. Produk ini dari hasil uji diketahui dapat membunuh virus dan bakteri, serta mencegah penyebaran Covid-19," kata Ketua Tim, Mahendra.
Ampas teh, lanjut Mahendra, ternyata memiliki kandungan senyawa bioaktif berupa flavonoid dan tanin sebagai antibakteri yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri, serta sebagai minyak atsiri yang memberi wangi khas. Ampas teh juga mengandung saponin yang bisa merusak protein dinding sel bakteri.
Keempat mahasiswa ini lalu menambahkan ekstrak daun suji sebagai penguat anti bakteri, pencegah radikal bebas, dan sebagai zat pewarna hijau alami. Daun suji dipilih karena potensinya yang besar, serta fungsinya yang belum banyak diketahui orang.
Untuk cara pembuatan hand wash ini terbilang mudah dan ekonomis. Bahan yang dibutuhkan adalah ekstrak ampas teh yang dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut terbaik, pewarna alami dari daun suji, NaCl, texapon, dan aquades.
Proses pembuatan Polytea dilakukan di laboratorium terlebih dulu untuk menentukan kulitas produk. Baru kemudian produk ini bisa diproduksi dalam skala home industry.
"Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan semua bahan hingga homogen dan tunggu selama 2x24 jam untuk mendapatkan larutan Polytea hingga siap digunakan," ujar Mahendra.
Polytea, kata dia, sudah melewati tahap uji organoleptik, seperti bau, rasa, tekstur ketahanan, dan warna, serta sudah uji pH, viskositas, dan densitas sehingga siap dikemas dan dipasarkan. Produk hand wash ini sudah dijual secara terbatas dengan harga Rp 13 ribu per botol ukuran 250 ml.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kami sedang berproses untuk dapat masuk dan bersaing di dunia e-commerce," kata anggota tim lainnya, Rega.
Inovasi Polytea terjaring melalui Program 100 Wirausaha Muda Sekolah Vokasi Undip. Keempat mahasiswa itu bertekad mengembangkan hasil temuan mereka lebih lanjut dengan bimbingan para dosen Sekolah Vokasi Undip
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk penanganan limbah ampas teh dan memanfaatkan potensi lokal daun suji. Sehingga dapat tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yaitu Good Health and Well Being.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Sabun Antiseptik Efektif Membunuh Kuman, Bakteri Baik Ikut Hilang