Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parag Agrawal Pimpin Twitter, Elon Musk Bahas Bakat India di Amerika

image-gnews
Parag Agrawal, CEO Twitter. Theverge
Parag Agrawal, CEO Twitter. Theverge
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan posisi Jack Dorsey sebagai CEO Twitter yang  digantikan oleh CTO perusahaan Parag Agrawal ramai diperbincangkan, bahkan CEO SpaceX Elon Musk ikut memberikan komentar terkait Agrawal.

Semuanya berawal dari unggahan CEO Stripe, Patrick Collison, yang menuliskan bahwa Google, Microsoft, Adobe, IBM, Palo Alto Networks, dan kini Twitter dijalankan oleh CEO yang tumbuh di India (Agrawal adalah pria 37 tahun asal India). Miliarder Irlandia itu mencatat keberhasilan orang India di dunia teknologi di Amerika Serikat. 

“Ini menjadi pengingat yang baik tentang peluang yang ditawarkan Amerika kepada para imigran. Selamat Agrawal,” cuit Collison, Senin, 29 November 2021.

Sementara Musk, salah satu pemikir paling tajam untuk berinovasi dan menjalankan beberapa perusahaan besar, sependapat dengan Collison. Musk yang juga CEO Tesla itu menyambut dengan cuitan: “Amerika Serikat mendapat manfaat dari bakat India,” katanya.

Selain Agrawal, beberapa raksasa teknologi di Amerika saat ini memang dipimpin oleh orang keturunan India, berikut daftarnya:

1. CEO Alphabet Sundar Pichai

CEO Alphabet—perusahaan induk Google—Sundar Pichai mulai menjabat pada Desember 2019, setelah salah satu pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, mengundurkan diri dari posisi eksekutif mereka. Pichai lahir di Tamil Nadu dan dibesarkan di Chennai, belajar di Indian Institute of Technology (IIT) Kharagpu.

Di bawah kepemimpinan Pichai, Google berfokus pada pengembangan produk dan layanan yang didukung kecerdasan buatan (AI).

2. CEO Microsoft Satya Nadella

Selain itu ada Satya Nadella, CEO Microsoft. Dia berasal dari Hyderabad dan memiliki gelar sarjana teknik elektro dari Mangalore University, gelar master ilmu komputer dari University of Wisconsin, Milwaukee, dan gelar master administrasi bisnis dari University of Chicago. Dia adalah pembaca setia puisi India.

3. CEO Adobe Shantanu Narayen

Shantanu Narayen memimpin salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, Adobe. Sebagai penerima Padma Shri—salah satu penghargaan warga sipil tertinggi di India—Narayen juga merupakan wakil ketua Forum Kemitraan Strategis Amerika-India.

Dia memiliki gelar sarjana teknik elektronik dari Osmania University, Hyderabad, gelar master ilmu komputer dari Bowling Green State University, dan gelar master administrasi bisnis dari University of California di Berkeley's Haas School of Business. 

4. CEO IBM Arvind Krishna

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arvind Krishna memiliki gelar PhD dari University of Illinois di Urbana-Champaign dan gelar sarjana dari Indian Institute of Technology. Kedua perguruan tinggi telah menghormatinya dengan memberikan penghargaan sebagai alumni bergengsi. 

5. CEO Match Group Sharmistha Dubey

Perusahaan yang dipimpin Sharmistha Dubey adalah perusahaan yang memiliki layanan kencan online populer, termasuk Tinder, Match.com, OkCupid, dan lainnya sejak Juli 2020. Dia lulus dari  Indian Institute of Technology, kemudian pergi ke Amerika untuk studi lebih lanjut.

6. CEO Palo Alto Networks Nikesh Arora

Nikesh Arora bergabung sebagai Chairman dan CEO Palo Alto Networks pada Juni 2018. Sebelumnya, ia menjabat sebagai presiden dan CEO SoftBank Group. Dia belajar di India dan memegang gelar B.Tech di bidang teknik elektro dari Institute of Technology di Banaras Hindu University.

Dia juga memegang gelar MS dalam administrasi bisnis dari Northeastern University, dan MS di bidang keuangan dari Boston College. 

7. CEO Micron Technology Sanjay Mehrotra

Sanjay Mehrotra adalah presiden dan CEO Micron Technology mulai Mei 2017. Sebelum itu, dia memimpin SanDisk Corporation dari sebuah perusahaan rintisan pada tahun 1988 hingga penjualan akhirnya pada tahun 2016. Dia menyelesaikan gelar sarjana dan master di bidang teknik elektro dan ilmu komputer dari University of California, Berkeley.

8. CEO NetApp George Kurian

George Kurian bergabung dengan NetApp pada 2011 dan diangkat menjadi CEO pada Juni 2015. Sebelum bergabung dengan NetApp, ia adalah wakil presiden dan manajer umum di Cisco Systems. Dia memiliki gelar sarjana sains di bidang teknik elektro dari Princeton University dan gelar MBA dari Stanford University.

GADGETS NDTV | HINDUSTAN TIMES

Baca:
Mengenal CEO Baru Twitter Parag Agrawal, Mantan Karyawan Microsoft dan Yahoo

Selalu 
update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

19 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

22 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

1 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

1 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.