Ketika 24 peserta uji mendapatkan sekali terapi, antara pukul 8-9 pagi, kemampuan mata mereka dalam melihat kontras warna membaik sebesar 12-17 persen, dibandingkan sebelum terapi diberikan. Sebanyak sepuluh orang diuji lagi seminggu kemudian dan hasilnya masih 10 persen lebih baik. Tapi, tidak ada perubahan signifikan jika terapi diberikan pada sore.
“Beberapa peserta mengaku tidak merasakan ada yang berbeda dari matanya, meski tampak nyata dari hasil tes,” kata Jeffery lagi.
Louise Gow dari Royal National Institute of Blind People menilai temuan itu sangat menarik. Tapi, dia menambahkan, tetap perlu studi yang lebih besar untuk memastikan benefit yang didapat pada penglihatan seseorang. “Studi yang lebih besar akan memberikan bukti yang lebih pasti untuk terapi inovatif ini,” katanya.
Sejumlah hasil penelitian lain telah menemukan terapi cahaya merah bisa menguntungkan orang-orang dengan penyebab umum kebutaan yang disebut degenerasi makula atau gangguan pengelihatan pada lansia. Juga untuk kasus memburuknya penglihatan karena penyakit diabetes.
“Terapi bisa membantu di banyak kondisi karena mendorong mitokondria mengaktifkan seluruh sistem dalam sel yang membuat sel bekerja lebih baik,” kata Janis Eells dari University of Wisconsin-Milwaukee. Eells bekerja dengan LumiThera, perusahaan yang memasarkan alat terapi dengan cahaya merah untuk degenerasi makula di beberapa negara.
Beberapa penelitian yang lain lagi juga telah menggunakan terapi cahaya merah tua atau sinar dekat-inframerah pada hewan di laboratorium yang memodelkan kondisi dan luka pada otak, seperti stroke dan penyakit Parkinson, di laboratorium. Hasilnya, setelah kepalanya disinari, kondisi hewan-hewan itu membaik.
Tim Jeffery juga telah menemukan kalau iradiasi cahaya merah dapat melindungi lebah yang terpapar insektisida neonicotinoid, yang merusak mitokondria. Tim ini lalu merekomendasikan para peternak lebah menempatkan lampu-lampu dalam sarang.
NEW SCIENTIST, NATURE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.