TEMPO.CO, Jakarta - Pada 26 November 2021, telah diumumkan adanya virus corona varian baru, yaitu B.1.1.529 yang ditemukan di Afrika Selatan. Namun WHO memutuskan untuk memberi nama virus corona jenis baru itu dengan sebutan Omicron.
Penamaan varian virus jenis baru ini dipilih setelah melalui negosiasi serta peninjauan dari banyaknya sistem penamaan potensial dengan berbagai kelompok ahli di seluruh dunia. Mengutip dari Yorkshirepost.co.uk, para ahli terlibat dalam hal ini, mulai dari ahli taksonomi nomenklatur dan virus, peneliti dan otoritas nasional.
Omicron merupakan huruf ke-15 dalam huruf Bahasa Yunani. Mengutip dari Usatoday, omicron menggunakan huruf besar "Ο" dan huruf kecil "ο". Menurut kamus Merriam-Webster, terjemahan literalnya dalam bahasa Yunani berarti "o kecil."
WHO mengatakan bahwa nama-nama ilmiah bisa sulit untuk diucapkan dan diingat serta rentan terhadap kesalahan pelaporan dan terkadang mengakibatkan orang sering menyebut varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif.
Jadi untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi nama baru ini, yaitu Omicron.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Menutup Celah Masuk Varian Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.