TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ponsel lipat dirilis, ada keraguan apakah bisa berjalan di pasar dengan mulus mengingat kerapuhan teknologinya yang masih baru dan harganya yang mahal. Masalah yang muncul pada Samsung Galaxy Z Fold generasi pertama tidak membantu, bahkan meningkatkan keraguan tentang kemampuan ponsel itu.
Namun, sekarang ternyata model ponsel dengan desain futuristik itu sepertinya mulai terlihat cukup baik di pasar, bahkan melebihi harapan. Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan perusahaan agensi layar DSCC menunjukkan bahwa pada kuartal ketiga tahun ini, total pengiriman ponsel layar lipat meningkat sebesar 215 persen dari bulan ke bulan dan 480 persen tahun ke tahun.
Menariknya, dalam hal merek, pengiriman Samsung menyumbang 93 persen pangsa pasar yang mengejutkan, sementara pengiriman Huawei menyumbang 6 persen. DSCC memproyeksikan pengapalan ponsel layar lipat akan meningkat dari 2,6 juta unit menjadi 4 juta unit pada kuartal keempat tahun ini.
Perusahaan juga memproyeksikan pengiriman akan meningkat menjadi 20 juta unit pada tahun depan, meskipun pasar diperkirakan mencatat kurang dari 10 juta unit dalam pengiriman tahun ini. Dari segi model, ponsel lipat terpopuler adalah Galaxy Z Flip 3 disusul Galaxy Z Fold 3, Galaxy Z Flip 5G, serta dari Huawei ada Mate X2 versi 4G, dan versi 5G menduduki peringkat keempat atau kelima.
Perlu disebutkan bahwa Huawei dikabarkan sedang mengerjakan ponsel layar lipat seri Mate terbaru. Model yang akan menggunakan desain flip seperti Galaxy Z Flip3 dan Motorola Razr 5G diharapkan akan diluncurkan pada Desember. Model ini akan lebih murah dan akan meningkatkan pangsa pasar Huawei saat mulai dijual.
GIZMOCHINA | DSCC
Baca:
Ponsel Lipat Terbaru Huawei, Model Clamshell ala Galaxy Z Flip?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.