TEMPO.CO, Jakarta - Apple dikabarkan mulai kewalahan karena kekurangan chip, dan secara bersamaan, perusahaan menghadapi permintaan yang melambat untuk iPhone 13. Saat ini perusahaan memberi tahu pemasok komponennya bahwa mereka mungkin tidak memesan unit sebanyak yang direncanakan sebelumnya.
Raksasa teknologi yang berkantor pusat di Cupertino, Amerika Serikat, itu ternyata telah memangkas target produksi iPhone 13 sebanyak 10 juta unit tahun ini. Semula, Apple menetapkan target produksi 90 juta. Target dipangkas karena kurangnya ketersediaan suku cadang dengan harapan bisa ditebus tahun depan.
CEO Apple Tim Cook telah memperingatkan dampak dari kendala pasokan itu pada Oktober lalu, yang bisa merugikan perusahaan sebesar US$ 6 miliar (Rp 85,5 triliun) dalam penjualan kuartal keempat. “Akan lebih buruk pada musim liburan, bahkan ketika permintaan untuk jajaran produk baru kuat,” ujar dia.
Musim liburan akan memberi perusahaan dorongan yang sangat dibutuhkan, dengan para analis memperkirakan peningkatan penjualan 6 persen dalam tiga bulan terakhir tahun kalender. Namun, hal itu masih belum seperti yang dibayangkan Apple.
Kekurangan dan keterlambatan pengiriman juga telah membuat frustrasi banyak orang, baik konsumen maupun pengecer. Bahkan akhirnya beberapa di antaranya berhenti untuk mendapatkan iPhone 13, yang menyebabkan penurunan permintaan.
Konsumen seperti itu kemungkinan akan melewatkan iPhone 13, tapi bisa saja akan mengincar iPhone 14 tahun depan saat diluncurkan. Tidak seperti penilaian terhadap iPhone 13 yang dianggap memberi upgrade kecil dari iPhone 12, ponsel generasi berikutnya diharapkan membawa beberapa perbaikan besar.
Apple menolak berkomentar mengenai situasi terkini dan kabar pemangkasan target tersebut. Termasuk bagaimana kondisi produksi iPhone 13 saat ini.
GIZMOCHINA | REUTERS
Baca juga:
Apple Sudah Pangkas Produksi iPad untuk Pasok Chip ke iPhone 13
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.