TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan kapal autonomous pencari korban kecelakaan laut berbasis computer vision. Inovasi yang diberi nama YOLO-Boat ini dirancang untuk membantu tim SAR ketika melakukan proses penyelamatan korban kecelakaan laut agar terhindar dari faktor-faktor yang membahayakan seperti cuaca.
“Alat ini dirancang untuk dapat bekerja mandiri dalam mendeteksi korban, sehingga mampu meminimalisasi risiko bahaya pada proses penyelamatan,” kata ketua tim perancang YOLO-Boat, Andreas Raja Goklas Sitorus, seperti dikutip Tempo dari laman its.ac.id, Kamis, 1 Desember 2021.
YOLO-Boat, yang merupakan akronim dari You Only Live Once, dipilih dengan tujuan agar kapal ini dapat menjadi harapan bagi para korban. Agar dapat menjalankan perannya dengan maksimal, YOLO-Boat dibekali dengan beberapa teknologi.
Sistem pendorong YOLO-Boat menggunakan sistem propulsi azimuth yang dapat meningkatkan kapabilitas kapal dalam bermanuver di perairan. Selain itu, dalam operasionalnya, YOLO-Boat menggunakan Robot Operating System (ROS) sebagai kerangka kerja utama.
YOLO-Boat juga dilengkapi dengan berbagai sensor dan teknologi seperti Computer Vision yang berfungsi untuk memberikan data lokasi dan orientasi yang nantinya digunakan dalam kerja-kerja penyelamatan. “Pada operasionalnya, computer vision inilah yang mengidentifikasi dan memungkinkan YOLO-Boat untuk datang mengamankan korban,” katanya.
Di lapangan, YOLO-Boat dapat mengidentifikasi korban meskipun bagian tubuh korban yang terlihat hanya wajahnya saja. YOLO-Boat juga mampu bertahan selama 44 menit dengan jarak tempuh maksimal sejauh 6.780 meter.
Karena jarak tempuhnya yang masih terbatas, YOLO-Boat harus dibawa terlebih dahulu dengan kapal penyelamat konvensional ke sekitar lokasi kecelakaan. Setelah itu, YOLO-Boat baru dapat dilepaskan untuk kemudian mencari korban kecelakaan. Apabila korban kecelakaan terdeteksi, YOLO-Boat akan memberikan pelampung kepada korban.
Setelah korban berhasil ditemukan dan diberi pelampung, YOLO-Boat akan mengirimkan sinyal kepada kapal penyelamat konvensional agar menghampiri lokasi korban kecelakaan yang berhasil ditemukan. “Idealnya akan dibutuhkan banyak YOLO-Boat yang bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas penyelamatan korban,” ujarnya.
NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga: ITS Luncurkan Kapal Pintar I-Boat, Bisa Dijalankan Pakai Aplikasi Ojek Online