TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jenis vaksin Covid-19 aman diberikan sebagai vaccine booster dan bahkan memicu repons imun tubuh yang kuat dalam sebuah percobaan di Inggris. Studi itu melibatkan 2.878 orang dewasa, berusia 30 tahun atau lebih, yang seluruhnya sudah pernah menerima dosis lengkap vaksin Oxford/AstraZeneca ataupun vaksin Pfizer/BioNTech.
Percobaan pemberian dosis tambahan sebagai penguat itu dilakukan 10-12 minggu jaraknya dari suntikan dosis terakhir Vaksin Covid-19 yang pernah diterima setiap peserta. Ada tujuh jenis vaksin yang dicoba sebagai booster: AstraZeneca, Pfizer, Novavax, Janssen, Moderna, Valneva dan Curevac.
Tim penelitinya lalu mengukur kadar antibodi dan sel T—sel darah putih yang mampu menetralisir infeksi—dalam darah para partisipan percobaan itu. Vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca seluruhnya didapati memproduksi antibodi dan respons imun yang kuat pada tubuh si penerima, tanpa melihat dosis vaksin jenis apa yang sudah pernah diterima sebelumnya.
Hasil percobaan itu memberi petunjuk bahwa imunitas tubuh setiap orang dalam melawan Covid-19 berhasil ditingkatkan, meski studi belum mencakup data tentang seberapa baik partisipan itu menjadi terlindungi dari infeksi atau penyakit yang sudah menjangkit.
Dipublikasi dalam jurnal Lancet edisi 2 Desember 2021, percobaan ini dilakukan pada awal 2021 ketika Covid-19 varian Alpha berkembang menjadi dominan dalam penularan di Inggris. Percobaan dijalankan di University Hospital Southampton NHS Foundation Trust.
“Meskipun percobaan ini tidak dapat menunjukkan seberapa efektif booster melawan varian Omicron, respons sel T yang terlihat memberi harapan baik untuk itu,” kata Saul Faust, profesor imunologi dan penyakit menular pada anak di University of Southampton, ketua tim.
Belum jelas dipahami hubungan sel T dengan imunitas jangka panjang. Tim sebatas menduga sel T meluas melawan seluruh varian SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19. “Yang memberi kita harapan kalau setiap varian bisa diatasi, dan menghindari rawat inap di rumah sakit dan kematian, oleh vaksin-vaksin yang ada,” kata Faust.
NEW SCIENTIST, AP
Baca juga:
Peneliti: Abu Vulkanik Semeru Bisa Percepat Awan Badai Tumbuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.