TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menyebutkan bahwa Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia sejak dua pekan lalu. Menurut laporan awal, kata dia, penyebarannya sudah sedemikian luas, tapi karena cenderung yang terkena hanya memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala, membuatnya tidak terdeteksi dan tidak terlaporkan.
Berita terpopuler selanjutnya tentang kejadian ekstrem siklon tropis di atmosfer pada 6-7 Desember 2021 menimbulkan serangan badai yang dahsyat di lautan (storm surge) barat Indonesia. Kondisi itu disertai hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang persisten sejak Senin pukul 17.00 WIB.
Selain itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirim tim dosen ke lokasi bencana Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Tim itu berangkat Selasa, 7 Desember 2021 dengan dua tujuan utama.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
1. Epidemiolog: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia Dua Pekan Lalu
Epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menyebutkan bahwa Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Indonesia sejak dua pekan lalu. Menurut laporan awal, kata dia, penyebarannya sudah sedemikian luas, tapi karena cenderung yang terkena hanya memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala, membuatnya tidak terdeteksi dan tidak terlaporkan.
Tonang menjelaskan bahwa memang tidak ada data akurat yang mendekati dugaan itu, karena jumlah tes yang dilakukan di Indonesia masih kurang. “Tapi diestimasikan bahwa prevalensi antibodi—dari infeksi alami, vaksinasi maupun hybrid infeksi-vaksinasi—sudah relatif tinggi setelah melewati Juli kemarin,” ujar dia di grup WhatsApp Liputan Covid-19, Selasa pagi, 7 Desember 2021.
Selain itu, angka cakupan vaksinasi juga sudah di angka 36,37 persen dari seluruh penduduk mendapat dua dosis. Jika kecepatan pertambahan ini bertahan sampai akhir Desember, maka akan mencapai setidaknya 42 persen penduduk sudah mendapat dua kali dosis—targetnya minimal 40 persen di akhir 2021.
Menurut Tonang, dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) yang disiplin, ini bisa menjadi bekal berharga untuk melawan gempuran Omicron. Baik karena yang terkena cenderung ringan, juga penyebarannya tidak leluasa karena sudah banyak yang memiliki antibodi.
2. Siklon Tropis Baru Saat Ini Picu Badai Dahsyat di Perairan Samudra Indonesia
Kejadian ekstrem siklon tropis di atmosfer pada 6-7 Desember 2021 menimbulkan serangan badai yang dahsyat di lautan (storm surge) barat Indonesia. Kondisi itu disertai hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang persisten sejak Senin pukul 17.00 WIB.
“Dampaknya meluas di sektor barat dari Lampung, Banten, Jabodetabek, dan pesisir utara dan selatan Jawa Barat,” kata Erma Yulihastin, peneliti klimatologi Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 7 Desember 2021.
Fenomena ini, menurutnya, sekaligus menjadi bukti percepatan puncak hujan selama musim hujan di kawasan Jabodetabek yang biasanya baru akan terjadi pada Januari-Februari.
Berdasarkan Kajian Awal Musim Jangka Madya di Pusat Riset dan Teknologi Atmosfer, peningkatan tajam curah hujan di wilayah Jakarta terjadi pada dasarian pertama Desember 2021. “Intensitas tertinggi terjadi di kawasan Jakarta bagian utara,” ujarnya lewat keterangan tertulis.
3. ITB Kirim Tim ke Lokasi Gunung Semeru untuk Riset dan Pengabdian Masyarakat
Institut Teknologi Bandung (ITB) mengirim tim dosen ke lokasi bencana Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Tim itu berangkat Selasa, 7 Desember 2021 dengan dua tujuan utama.
“Selain akan melakukan penelitian, juga pengabdian kepada masyarakat sekitar Lumajang,” kata Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Irwan Meilano, Selasa, 7 Desember 2021.
Pembentukan tim itu menanggapi kejadian bencana Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021. Menurut Irwan seperti dikutip dari laman ITB, kerja tim yang dikirim berlangsung dari 7-10 Desember 2021.
Tim yang dikirim terdiri dari para peneliti utama, yaitu Agustinus Bambang Setyadji, Mirzam Abdurrachman, Arif Susanto, Idham Andri Kurniawan, dengan anggota Raihan Fajar Adiwijaya.Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: 6 Penyakit Akibat Debu Vulkanik Semeru, Awan Panas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.