TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian acara perayaan meriah di beberapa negara Eropa berakhir pada melonjaknya kasus dan meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19, khususnya varian Omicron. Pesta tersebut menjadi klaster penyebaran virus yang dinyatakan sebagai varian of concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Setidaknya sudah ada empat laporan pesta di Eropa di mana sepertiga atau lebih orang yang hadir telah terinfeksi. Pakar epidemiologi Gunhild Alvik Nyborg dari organisasi penanganan pandemi, Covid Action Group, menjelaskan bahwa proporsi orang yang terinfeksi sangat tinggi dari peristiwa ini.
“Ditambah dengan peningkatan kasus yang sangat cepat di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa kemampuan varian itu mungkin jauh lebih kuat untuk menginfeksi,” ujar Nyborg pada Selasa, 8 Desember 2021.
Salah satu acaranya adalah pesta di sebuah restoran di Oslo, Norwegia. Sekitar 70 dari 120 orang yang menghadiri pesta tersebut terinfeksi, demikian pula 50 orang lainnya di restoran tersebut. Omicron telah dikonfirmasi pada 13 kasus sejauh ini.
Di Denmark, 53 dari 150 orang yang pergi makan siang di Viborg telah dipastikan terinfeksi Omicron. Sementara di Spanyol, 68 petugas medis di University Regional Hospital, Malaga, dinyatakan positif setelah menghadiri pesta Natal yang dihadiri 173 orang. Belum jelas apakah salah satu dari 68 memiliki Omicron.
Sementara di Inggris, epidemiolog dari King's College London, Tim Spector, mengatakan dia telah diberitahu tentang pesta ulang tahun ke-60 di mana 14 dari 18 orang terinfeksi Omicron menurut tes PCR, padahal semua tamu divaksinasi dan dinyatakan negatif pada tes lateral flow 24 jam sebelumnya.
“Ini jelas menunjukkan tingkat serangan sekunder yang sangat tinggi,” kata Tom Weseleers di Catholic University of Leuven (KUL), Belgia.
Delta lebih menular daripada virus asli yang diidentifikasi di Wuhan, tapi penyebarannya dibatasi oleh fakta bahwa kebanyakan orang sekarang memiliki kekebalan terhadapnya baik dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi. Menurut Weseleers, Omicron tampaknya lebih menular daripada Delta dan jauh lebih baik dalam menghindari kekebalan sebelumnya.
“Kami telah melihat acara menjadi sumber penyebaran dengan varian lain. Pada Mei 2020, misalnya, setidaknya setengah dari 61 orang yang menghadiri latihan paduan suara di Skagit County, Washington, terinfeksi,” tutur Weseleers.
Namun, memiliki banyak peristiwa semacam itu begitu cepat setelah Omicron mencapai Eropa menunjukkan risikonya lebih tinggi. “Sepertinya ini berada di kondisi yang berbeda,” kata Nyborg lagi.
Nyborg berspekulasi bahwa orang dapat terinfeksi dengan dosis Omicron yang lebih kecil, meningkatkan kemungkinan penyebaran melalui udara. “Hanya beberapa partikel virus yang tertinggal di udara yang kemungkinan sekarang menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada varian sebelumnya,” ujar Nyborg.
Orang-orang harus menghindari peristiwa semacam ini saat Omicron menyebar, kata Spector. Namun, risiko terinfeksi oleh Omicron juga tergantung pada kemungkinan seseorang dengan Omicron berada di sebuah pesta, dan risiko itu rendah di sebagian besar negara untuk saat ini. “Mudah-mudahan minggu ini risikonya masih rendah,” tutur Spector.
NEW SCIENTIST | RETEURS
Baca:
Ahli Israel Sebut Varian Omicron Lebih Menular, tapi Tak Terlalu Berbahaya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.