Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nadiem Salurkan Beasiswa Kuliah Merdeka 2021, Kenapa Tahun Depan Berkurang?

Reporter

image-gnews
Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)
Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan target jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka pada 2022 hingga 175 ribu mahasiswa. Jumlahnya menurun lantaran ada kenaikan persentase nilai beasiswa bagi mahasiswa yang kuliah di Program Studi terakreditasi A pada tahun ini dengan maksimal bantuan biaya kuliah sebesar Rp 12 juta.

"Karena saat kita mengubah sistem itu, angka yang masuk ke Prodi A tiba-tiba anak-anak kurang mampu meningkat 15 persen," kata Nadiem dalam jumpa pers di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University di Bogor, Jumat 10 Desember 2021. Saat itu Nadiem menyerahkan KIP Kuliah Merdeka 2021 kepada 10 perwakilan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta.

Ia menjelaskan, beasiswa KIP Kuliah Merdeka mendapat dua penyesuaian dari beasiswa sebelumnya, yakni biaya kuliah sesuai akreditasi prodi dan biaya hidup di daerah tempat kampusnya berada. Sistem KIP Kuliah, sistem sebelumnya, memukul rata besaran beasiswa mahasiswa sebesar Rp 2,4 juta dan biaya hidup Rp 700 ribu. 

Dalam program KIP Kuliah Merdeka yang mulai diluncurkan pada 2021, mahasiswa pada prodi berakreditasi A bisa mendapatkan beasiswa maksimal Rp 12 juta, prodi akreditasi B diberi beasiswa maksimal Rp 4 juta dan prodi akreditasi C maksimal Rp 2,4 juta. Jumlah target mahasiswa penerimanya mencapai 200 ribu orang mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia.

Mereka mendapat bantuan biaya hidup dibagi menjadi lima klaster yakni klaster satu yakni Rp 800.000 per semester, daerah klaster dua Rp 950.000 per semester, daerah klaster tiga Rp 1.100.000 per semester, daerah klaster empat Rp 1.250.000 per semester, dan daerah klaster lima Rp 1.400.000 per semester disesuaikan dengan daerah tempat keberadaan kampusnya.

Dengan melihat jumlah mahasiswa penerima beasiswa program studi terakreditasi A pada 2021, Nadiem yakin, akan lebih banyak sumber daya manusia (SDA) Indonesia yang sukses. "Semakin banyak mereka sukses, semakin banyak mereka mendukung keluarga mereka, kampung mereka, desa mereka untuk juga naik level gitu," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, melaporkan bahwa penerima KIP Kuliah Merdeka 2021 paling banyak berasal dari perguruan tinggi swasta yakni sebesar 94 persen atau 2.013 PTS. Sementara dari perguruan tinggi negeri (PTN) sebesar 6 persen atau sebanyak 122 PTN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun jumlah mahasiswa penerima pada PTS sebesar 52 persen atau 103.730. Sedangkan di PTN, terdapat 48 persen atau 96.270 mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka dan 23 persen dari jumlah tersebut merupakan penerima beasiswa di program studi terakreditasi A.

Rektor IPB University Arif Satria mengatakan kebijakan KIP Kuliah Merdeka merupakan langkah strategis dan memihak mahasiswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Arif menambahkan bahwa semestinya Mahasiswa IPB tidak boleh DO hanya gara-gara tidak punya uang untuk kuliah.

"Kami bersyukur IPB dan pemerintah bisa bersinergi dan sejalan dengan harapan untuk memastikan keberlanjutan pendidikan bagi seluruh mahasiswa. Karena saya yakin, pendidikan adalah cara untuk memutus mata rantai kemiskinan," katanya.

Baca juga:
Apple Akan Tambahkan pada iPhone Fitur Riwayat Servis Perangkat


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

52 menit lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

14 jam lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.


KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

2 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Beasiswa LPDP Telkom University akan Dibuka, Begini Cara Daftarnya

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat menghadiri LPDP Festival 2023 di Jakarta, Kamis 3 Agustus 2023. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar LPDP Festival 2023 dengan mengusung tema Enlivening Indonesia, Advancing The Nation yang bertujuan  memperluas publikasi hasil kerja pemerintah dalam memajukan pendidikan, riset dan kebudayaan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Beasiswa LPDP Telkom University akan Dibuka, Begini Cara Daftarnya

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tel-U untuk tahap II ini akan dimulai pada tanggal 19 Juni hingga 18 Juli 2024.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

4 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

4 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

5 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.