TEMPO.CO, Surabaya - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG membuatkan kalender pasang surut. Tujuannya, mempermudah mitigasi terjadinya banjir rob atau banjir pesisir untuk sepanjang 2022 nanti.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, mengungkap adanya kalender itu dalam keterangan pers di Surabaya, Senin 13 Desember 2021. Dia mengatakan, kalender pasang surut 2022 dapat dimanfaatkan masyarakat di wilayah-wilayah yang sering terdampak atau pernah dilanda banjir pesisir alias rob.
Dalam kalender tersebut terlihat jika potensi pasang tertinggi berpotensi terjadi pada Mei, Juni dan Juli. "Perlu dicermati untuk tanggal-tanggal yang ditandai," katanya.
Untuk Mei diperkirakan pasang tertinggi atau king tide terjadi pada 15-19 Mei. Kemudian untuk Juni pada 12-16 serta Juli pada 11-15. Kalender pasang surut ini juga secara umum digunakan sebagai referensi sekunder kejadian-kejadian pasang air laut maksimum.
Ia mengatakan, potensi banjir rob dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Ini seperti yang terjadi dampak banjir rob belum lama ini di pesisir Pulau Jawa. "Selain itu juga berdampak pada aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG. "Salah satunya bisa diakses dari call center 021-6546315/18, Call center BMKG 196, http://maritim.bmkg.go.id, Follow twitter dan Instagram @BMKGmaritim," ujarnya.
Baca juga:
Badai di Laut dan Jarak Dekat Bulan Perparah Banjir Rob Awal Desember Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.