Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Kuat Tsunami Kecil di Laut Flores, Ini Penjelasannya

image-gnews
Lokasi gempa di Timur Laut Larantuka. Twitter
Lokasi gempa di Timur Laut Larantuka. Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Geologi, Supartoyo, menjelaskan sesar pemicu gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 di Laut Flores, NTT, Selasa, 14 Desember 2021, memiliki mekanisme arah pergerakan horizontal. “Jadi kan ada patahan yang sifatnya vertikal yang naik maupun yang turun, dan ada yang horizontal,” kata dia, Rabu, 15 Desember 2021.

Mekanisme itu, Supartoyo menambahkan, memicu tsunami yang relatif kecil kendati kekuatan gempanya besar. “Mungkin tidak horizontal murni, karena mungkin masih ada komponen yang vertikal juga, maka itu tsunami yang terjadi, alhamdulillah, kecil,” kata dia.

Pada Selasa lalu, peringatan dini tsunami diakhiri dengan deteksi kenaikan muka air laut hanya 0,07 meter. Supartoyo menerangkan, gempa besar yang bersumber dari pergerakan sesar mendatar akan memberi cerita berbeda jika terjadi di daratan. Mekanisme itu pernah terjadi saat gempa Palu 2018 yang disertai dengan bencana likuifaksi. 

Di Laut Flores pula, Supartoyo mengatakan, bukan berarti tak menyimpan potensi terjadinya gempa besar pemicu tsunami besar. Potensi itu tampak dari gempa M7,8 pada 1992. “Tinggi tsunaminya di Pulau Babi, lebih dari 10 meter, mungkin sampai 15 meter. Korbannya banyak sekali, sampai ribuan waktu itu,” kata dia.

Dijelaskannya, tsunami 1992 dipicu oleh patahan dengan arah barat-timur sehingga arah tsunami utara dan selatan. Mekanismenya pergerakan vertikal. Selain Pulau Babi dan Flores bagian utara, dia meyakini pulau-pulau di sekitar Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, terdampak.

Riwayat tsunami itu, menurut Supartoyo, yang membuat gempa pada Selasa lalu sempat membuat khawatir. Ditambah struktur geologi utama patahan di Laut Flores yang berupa patahan naik. "Kemarin ternyata berdasarkan analisis setelah masuk (data) dari teman-teman BMKG, ternyata mekanismenya sesar mendatar,” katanya.

Gempa dan tsunami di Flores pada 12 Desember 1992. Twitter/DaryonoBMKG

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, mengatakan bahwa pusat gempa M7,4 yang berlokasi pada arah 113 kilometer barat laut Larantuka, NTT, tersebut baru dikenal. Memberi keterangan via akun media sosial Twitter pada Selasa, Daryono melampirkan peta sumber gempa di sepanjang Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB yang sudah dikenal selama ini.

Menurut Daryono, gempa Laut Flores itu menjadi alarm yang mengingatkan bahwa masih ada gempa singnifikan (kuat) dipicu oleh sumbernya yang belum dikenali. "Sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat ternyata masih banyak yang belum teridentifikasi dan terpetakan," katanya lagi.

Baca juga:
Maria Van Kerkhove WHO: Mengatakan Infeksi Varian Omicron Ringan Saja Sangat Berbahaya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

8 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

14 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

17 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

17 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

20 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

22 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

22 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

22 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.