Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Ahli: Tak Mengejutkan

image-gnews
Kata
Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 varian Omicron dilaporkan terdeteksi di Indonesia. Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin, yang menjelaskan bahwa kasus itu terjadi pada salah seorang petugas kebersihan di pusat karantina Wisma Atlet.

“Temuan ini muncul setelah melakukan proses uji secara khusus pada hasil sampel,” ujar dia dalam konferensi pers hari ini, Kamis, 16 Desember 2021.

Menanggapi laporan tersebut, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom, menjelaskan bahwa temuan itu sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. “Karena dalam situasi wabah global, kasus selalu dikaitkan dengan lintas global, mengingat virusnya sama dan kondisi lingkungan yang mirip-mirip,” ujar dia saat dihubungi, Kamis.

Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 24 November. Varian dengan kode B.1.1.529 itu juga digolongkan ke dalam variant of concern (VOC) oleh WHO, dan disebut-sebut penyebarannya lebih cepat daripada varian Delta.

Menurut Nidom yang merupakan Founder dan Ketua Tim Profesor Nidom Foundation (PNF) itu, penyebaran suatu varian tidak hanya ditentukan oleh mobilitas penduduk, tapi juga oleh karakter virus itu sendiri. Jadi, kata dia, jika deteksi dan identifikasi yang dilakukan di Indonesia sesensitif di negara-negara lain, bisa jadi ada varian-varian baru lain juga.

Namun, Nidom meminta agar masyarakat tidak perlu panik mendengar kabar kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Karena, tingkat keparahan dari SARS-CoV-2 itu masih terkait dengan komorbid yang ada pada masyarakat. Oleh karena itu dia meminta justru komorbid yang harus diperbaiki, terutama terkait dengan gangguan pembuluh darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Selain itu juga, ada sekitar lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksinasi, dan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan melakukan protokol kesehatan,” tutur Nidom.

Nidom yang merupakan profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu menyarankan agar protokol kesehatan seperti penggunaan masker terstandar—teruji menangkal virus—harus lebih diintensifkan. Selain itu dia juga meminta agar dilakukannya uji proteksi antibodi terhadap berbagai varian Covid-19 ada.

“Artinya seseorang yang sudah vaksinasi sebaiknya tahu antibodi yang ada di dalam dirinya mampu memproteksi terhadap varian apa saja, terutama varian Delta, sehingga bisa mengetahui persis kemampuan dirinya terhadap serangan varian tersebut," ujar Nidom.

Baca:
Ahli Sebut Antibodi Vaksin Sinovac Tak Cukup Melawan Omicron 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

4 jam lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

5 jam lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


Biaya Kuliah Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Mahasiswa baru Unair dalam Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023.
Biaya Kuliah Unair 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, Mandiri Reguler, dan Mandiri Kemitraan UnairN2024/2025.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

1 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.


BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

1 hari lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.