Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Darah Biru Satwa Dilindungi Ini Bermanfaat untuk Kajian Biomedis

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Kementerian Kelautan dan Perikanan melepas-liarkan dua ekor belangkas alias satwa dilindungi yang berbentuk seperti fosil ke Perairan Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah. FOTO Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan melepas-liarkan dua ekor belangkas alias satwa dilindungi yang berbentuk seperti fosil ke Perairan Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah. FOTO Kementerian Kelautan dan Perikanan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di perairan payau dangkal dan kawasan hutan bakau merupakan habitat ketam tapal kuda atau biasa disebut belangkas. Darah belangkas berwarna biru. Ekstrak plasma darah belangkas banyak digunakan untuk kajian biomedis, salah satunya memeriksa gejala penyakit radang selaput otak (meningitis), sebagaimana dikutip dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Khasiat plasma darah belangkas ini banyak digunakan di berbagai negara, di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Asia Barat, Eropa.

Di Indonesia, belangkas termasuk satwa dilindungi. Ada tiga jenis, yaitu belangkas besar (Tachypleus gigas), belangkas tiga duri (Tachypleus tridentatus) dan belangkas padi (Carcinospius rotundicauda). Keseluruhan jenis itu tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018. Aturan hukum itu perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

Mengutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, bentuk tubuh belangkas  sekilas mirip ikan pari, kulitnya keras. Hewan ini disebut juga sebagai kepiting tapal kuda. Belangkas pun dijuluki fosil hidup, karena telah hidup hampir 200 juta tahun. Belangkas pun merupakan satu-satunya kelompok Xiphosurida (ordo arthropoda) yang masih ada sampai sekarang.

Habitat belangkas di dasar perairan yang berpasir dan berlumpur. belangkas bisa bertahan hidup di perairan yang masih banyak kandungan organik untuk makanannya jenis polychaeta (kelas cacing annelida). Belangkas sering menggali dasar perairan (substrat) dengan ujung kerangka luarnya (karapaks). Saat bergerak, belangkas berenang menggunakan insang dayung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip kajian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan (STKIP) Labuhan Batu dalam Jurnal EduScience (2019), bahwa meskipun belangkas termasuk biota perairan yang dilindungi, namun populasi dan habitatnya diduga terus menurun. Penurunan populasi belangkas tersebab degradasi habitat, termasuk penangkapan yang cukup intens.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Dianggap Fosil Hidup, 2 Belangkas Dilepasliarkan KKP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

3 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

20 hari lalu

Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, Laksmi Wijayanti dan Plh Sekda dan Ketua DPRD Sumsel melakukan pelepasliaran Elang Bondol di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Kamis, 7 Maret 2024. Elang Bondol masuk dalam kategori dilindungi. TEMPO/Parliza Hendrawan
KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

Pelepasliaran seekor elang bondol itu dilakukan bersamaan dengan penanaman 400 pohon serentak di taman wisata alam itu.


Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

21 hari lalu

Tersangka penjualan satwa liar yang ditangkap Penyidik Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan dan dititipkan di Rumah Tahanan Negara Polres Samarinda. Dok. Humas KLHK
Tersangka Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap dengan Barang Bukti 6 Bekantan

Selain bekantan, ada satwa dilindungi lainnya yakni 3 kucing hutan, 1 lutung kelabu, dan 3 monyet ekor panjang.


Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

23 hari lalu

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.


Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Belum Menetapkan Monyet Ekor Panjang Sebagai Satwa Dilindungi, Ada Apa?

Monyet ekor panjang merupakan jenis satwa yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.


Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

26 hari lalu

Salah satu kelompok Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) liar mencari makan disekitar kantong habitat Sugihan-Simpang Heran di Desa Sungai Batang, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu, 14 Mei 2023. Berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan per tahun 2022, jumlah Gajah Sumatera yang ada di kantong habitat Sugihan-Simpang Heran sebanyak 237 ekor.  ANTARA FOTO/Nova Wahyud
Gajah Liar Obrak-abrik Area Wisata TNBBS

Sedikitnya 18 ekor gajah liar disebut masuk kawasan wisata di Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat, Lampung.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

29 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

31 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Pembedahan gajah betina yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuhnya. ANTARA/Syifa Yulinnas
Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

Gajah Sumatera mengalami penurunan populasi 70 persen dalam dua dekade terakhir. Salah satu sebab tersengat pagar listrik.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

44 hari lalu

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

52 hari lalu

Kerabat menggotong jenazah almarhum Rizal Ramli menuju liang lahat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Mantan menteri di era Gus Dur dan Jokowi ini tengah dirawat karena mengidap kanker pankreas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

Tembakau, konsumsi alkohol, obesitas dan buruknya kualitas udara telah menjadi faktor pemicu utama naiknya prediksi kasus penyakit kanker pada 2050.