Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Burung Beo Bisa Dilatih Berbicara Seperti Manusia?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Seorang gadis Palestina mengamati seekor burung beo dalam sebuah pameran hewan peliharaan di Gaza City, 2 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad
Seorang gadis Palestina mengamati seekor burung beo dalam sebuah pameran hewan peliharaan di Gaza City, 2 Juni 2021. Xinhua/Rizek Abdeljawad
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBurung beo mampu meniru suara manusia karena sifat alamiahnya. Kemampuan burung beo mempelajari suara yang membuat spesies ini mampu meniru vokal yang terdengar. Burung beo mampu belajar vokal, karena memiliki bagian otak yang disebut oleh ilmuwan sebagai song system (sistem yang berfungsi untuk menyimak suara), sebagaimana laporan riset peneliti neurobiologi pembelajaran vokal Duke University, Erick Jarvis yang dimuat dalam jurnal ilmiah Plos One.

Jarvis bersama tim peneliti mempelajari dua lapisan yang terdapat di bagian otak berfungsi sebagai song system, yaitu inner core (inti) dan outer shell (susunan luar). Lapisan inner core ini sama seperti semua burung yang bisa dilatih vokalnya. Tapi, bagian outer shell inilah yang hanya dimiliki spesies burung beo, sehingga bisa meniru suara secara memerinci.

Burung beo hanya menirukan suara. Tapi, perkataan manusia yang ditiru oleh burung beo itu bukan berarti mengerti artinya.

Sifat alami yang mendukung kemampuan meniru suara, karena burung beo mudah menyesuaikan diri di lingkungan. Burung beo yang hidup liar di alam menggunakan kecakapan vokalnya berkomunikasi dengan kawanannya untuk menyesuaikan diri.

Ilmuwan yang secara khusus mempelajari kognisi burung beo, Irene Pepperberg melihat kemampuan beradaptasi itu juga sama ketika berinteraksi dengan manusia. Burung beo akan berfokus memperhatikan perkataan manusia, kemudian menirukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Burung beo akan mencoba membaur dalam situasi, seolah-olah manusia itu adalah anggota kawanannya,” kata Pepperberg, sebagaimana dikutip dari situs web National Audubon Society.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Seperti Burung Beo, Bebek di Australia Ini Bisa Tirukan Suara-suara

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Depresi Melankolis, Apa Penyebab dan Gejalanya?

1 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Depresi Melankolis, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Depresi melankolis gejala gangguan perasaan yang sulit merasakan kegembiraan


Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Sikap Waspada Berlebihan, Apa Itu Hypervigilance?

Hypervigilance cara otak melindungi tubuh dari bahaya, tapi bertindak seolah-olah selalu ada ancaman di sekitarnya


Migrain tanpa Sakit Kepala, Seperti Apa?

4 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Migrain tanpa Sakit Kepala, Seperti Apa?

Ada jenis migrain yang tanpa disertai sakit kepala yang disebut silent migraine. Apa pemicu dan gejalanya?


Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

12 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

RS Paru menjadi rumah sakit pertama yang melakukan operasi bedah saraf clipping aneurisma otak untuk Jawa Timur bagian timur.


Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

12 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

Suara serak sering dialami bersamaan dengan tenggorokan kering atau gatal


BRIN Pecat Andi Pangerang, Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah

12 hari lalu

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (tengah) berada di dalam mobil kepolisian setibanya  di Terminal 2 Bandara Soekarno, Hatta, Tangerang, Banten, Minggu 20 April 2023. Andi Pangerang Hasanuddin ditangkap terkait komentarnya yang bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah beberapa waktu lalu di media sosial. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
BRIN Pecat Andi Pangerang, Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah

Andi Pangerang dinilai terbukti melakukan kesalahan dan pelanggaran berat terkati unggahannya tersebut.


Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

13 hari lalu

Ilustrasi gedung LIPI. Wikipedia.org
Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi.


Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

13 hari lalu

Masyarakat adat dari suku Mura berjalan di daerah gundul di tanah adat nondemarcated di dalam hutan hujan Amazon dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil 20 Agustus 2019. [REUTERS / Ueslei Marcelino]
Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

Menurut penelitian terbaru, masyarakat suku Amazon mengalami penuaan otak lebih lama seiring bertambahnya usia mereka


Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

14 hari lalu

Ilustrasi desain Neuralink. Chip itu berada di belakang telinga, sementara elektroda dimasukkan ke dalam otak. Kredit: Neuralink/YouTube
Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan FDA telah memberikan lampu hijau untuk uji klinis pertama pada manusia.


Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

15 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

Buat yang selalu sibuk, saatnya beralih ke gaya hidup slow living, melambatkan laju hidup demi menikmati setiap momen dengan lebih bermakna.