TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang menguat di wilayah Indonesia pada akhir Desember ini. Dia membandingkannya dengan periode secara keseluruhan pada Desember saat sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Pada akhir Desember, Miming menuturkan, potensi cuaca ekstrem itu bertambah karena faktor dinamika atmosfer. Faktor-faktornya mencakup fenomena La Nina yang masih cukup aktif walaupun dengan kategori lemah. Faktor ini berkontribusi secara tidak langsung terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Fenomena La Nina telah diprediksi sejak awal wilayah Indonesia memasuki musim hujan. Prediksinya bahkan La Nina lemah masih akan menguat hingga skala moderat setidaknya sampai Februari mendatang.
Kedua, masih aktifnya fenomena gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudera Hindia ke arah Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dalam skala harian dan Gelombang Rossby dari arah yang sebaliknya. Ketika aktif di wilayah Indonesia, Miming menjelaskan, gelombang-gelombang ekuator itu dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Sebenarnya masih ada fenomena gelombang ekuator yang bisa mempengaruhi cuaca di Indonesia, yakni MJO yang memiliki arah pergerakan sama dengan Kelvin, hanya dengan siklus 30-40 hari. Pada akhir Desember ini BMKG mengamati aktivitas gelombang MJO tak signifikan.
Miming menuturkan pula aktivitas monsun Asia yang diidentifikasi cukup aktif pada Desember 2021. Pada periode Desember ini pula diidentifikasi peningkatan aktivitas tekanan rendah di selatan Indonesia yang dapat berdampak pada peningkatan awan hujan dan potensi hujan intensitas sedang-lebat.
“Pada periode Desember ini secara umum hingga periode akhir Desember 2021 masih perlu diwaspadai potensi hujan intensitas sedang-lebat di wilayah Indonesia,” katanya, Kamis malam 23 Desember 2021.
Pada hari itu cuaca ekstrem terjadi berupa hujan lebat disertai angin kencang di Tangerang, Banten. Hujan es juga dilaporkan dari beberapa wilayah di Jawa Timur. Sedangkan puting beliung menerjang dan merusak puluhan rumah di Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Detik-detik mobil tertimpa pohon tumbang di Kota Tangerang, viral di media sosial.
Karena potensi kejadian cuaca ekstrem tersebut menguat pada akhir Desember ini, BMKG mengimbau masyarakat menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. BMKG juga menyerukan kewaspadaan terhadap potensi dampak seperti banjir, banjir bandang, rob, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Baca juga:
Cakupan Vaksinasi 80 Persen Digenjot, Diharap Lindungi Liburan Akhir Tahun dari Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.