TEMPO.CO, Jakarta - Kanal Tekno berusaha merangkum segenap peristiwa sains, lingkungan, digital, dan game yang pernah mewarnai Indonesia dan dunia—hingga di luar Bumi—sepanjang tahun ini dalam Kaleidoskop 2021. Popularitas lewat tingkat keterbacaan artikelnya menjadi parameter utamanya.
Untuk Kaleidoskop 2021 periode Mei-Juni, berikut ini delapan peristiwa terpilihnya.
MEI
Gempa Tengah Malam di Bandung
Gempa yang menggoyang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 22 Mei 2021, dipicu aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa terukur memiliki Magnitudo 4,7.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dengan kejadian gempa menjelang tengah malam, tepatnya pukul 22:47:21 WIB tersebut. Gempa disebutkan tidak berpotensi tsunami. Hingga lebih dari setengah jam setelahnya juga tak terpantau adanya gempa susulan.
"Belum ada laporan kerusakan bangunan," kata Kepala Balai BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hendro Nugroho, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Sabtu malam.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, getarannya memang dirasakan di wilayah Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Skala intensitas gempanya sekitar II hingga III MMI.
Baca:
Gempa di Bandung Menjelang Tengah Malam, Ini Penjelasan BMKG
Pengumuman WhatsApp
WhatsApp menjelaskan bagaimana akan memperlakukan akun milik pengguna yang menolak menyetujui pembaruan kebijakan privasi di aplikasi itu. WhatsApp membeberkan penjelasannya di situs web resmi perusahaan.
Kepada mereka yang tetap menolak per 15 Mei mendatang, aplikasi perpesanan milik Facebook ini menyatakan akan terus memberi notifikasi meminta persetujuan yang dimaksud. Sebuah persistent reminder lalu akan disampaikan setelah beberapa minggu pengguna tetap menolak.
Begitu pengguna melihat reminder itu, WhatsApp langsung beralih ke mode fungsi layanan yang terbatas. Jika itu terjadi, pengguna tidak akan bisa lagi mengakses chat list di aplikasinya. Tapi, ketika ada pesan masuk, pengguna itu masih bisa membuka dan membalasnya. Panggilan masuk audio maupun video juga masih bisa diterima.
Baru, beberapa minggu lagi berlalu, pengguna yang tetap menolak akan terhenti menerima semua pesan dan panggilan masuk. WhatsApp tak mencantumkan tanggal atau tenggat pasti dari setiap periode tersebut. Penjelasan itu menepati keterangan WhatsApp sebelumnya yang tak akan menghapus akun--tapi membuatnya tak berguna.
Baca:
Pengumuman WhatsApp: Pengguna Tolak Pembaruan 15 Mei Akan Alami Ini
Roket 21 Ton Cina Bakal Jatuh ke Bumi
Sebuah badan roket besar milik Cina melesat di sekitar Bumi di luar kendali, dan bisa jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan. Benda seberat 21 ton itu adalah tahap inti roket Cina Long March-5B .
Pada hari Rabu, 28 April 2021, Cina meluncurkan modul pertama dari stasiun luar angkasa baru yang sedang dibangun negara itu. Alih-alih jatuh ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya di lautan, seperti yang biasa terjadi pada roket yang dibuang, tahap inti Long March-5B mulai mengelilingi Bumi tidak terkendali.
Badan roket kemungkinan akan jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan, jurnalis Andrew Jones, yang meliput program luar angkasa Cina, melaporkan untuk SpaceNews.
"Saya pikir dengan standar saat ini tidak dapat diterima untuk membiarkannya masuk kembali tanpa terkendali," kata Jonathan McDowell, seorang astronom yang melacak objek yang mengorbit Bumi, kepada jurnalis Jones. "Sejak 1990 tidak ada benda seberat lebih dari 10 ton yang sengaja ditinggalkan di orbit untuk masuk kembali tanpa terkendali."
Baca:
Roket 21 Ton Cina Bakal Jatuh ke Bumi dengan Tidak Terkendali
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika
Gunung es yang sangat besar, sedikit lebih besar dari negara bagian Rhode Island, telah pecah di Antartika, sebagaimana dilaporkan Live Science, 19 Mei 2021.
Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Bongkahan es berbentuk jari, yang panjangnya kira-kira 105 mil (170 kilometer) dan lebar 15 mil (25 kilometer), itu terlihat oleh satelit saat ia terlepas dari sisi barat Rak Es Ronne Antartika, menurut Badan Antariksa Eropa (ESA).
Gunung es itu sekarang mengambang bebas di Laut Weddell, sebuah teluk besar di Antartika barat tempat penjelajah Ernest Shackleton pernah kehilangan kapalnya, Endurance, karena mengemas es.
Gunung es seluas 1.667 mil persegi (4.320 kilometer persegi) itu - yang sekarang terbesar di dunia dan disebut A-76, meniru nama kuadran Antartika tempat ia pertama kali terlihat - ditangkap oleh Copernicus Sentinel dari Uni Eropa, sebuah konstelasi dua satelit yang mengorbit kutub bumi.
Satelit itu mengkonfirmasi pengamatan sebelumnya yang dilakukan oleh Survei Antartika Inggris, yang merupakan organisasi pertama yang memperhatikan pemisahan tersebut.
Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika
JUNI