Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Gempa Hitung Lebih dari 2.500 Kejadian Gempa di Indonesia Setiap Tahun

image-gnews
Warga melintas di area yang terkena gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Daerah tersebut merupakan salah satu lokasi paing parah terdampak gempa di Palu, dan petugas kesulitan menjangkaunya akibat reruntuhan bangunan dan jalan yang rusak. ANTARA
Warga melintas di area yang terkena gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Daerah tersebut merupakan salah satu lokasi paing parah terdampak gempa di Palu, dan petugas kesulitan menjangkaunya akibat reruntuhan bangunan dan jalan yang rusak. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar dari Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, membeberkan data gempa bumi di Indonesia dalam lima tahun terakhir. “Saya memakai data gempa yang diambil dari dari USGS, yang saya plot,” ujar dia dalam acara Prof Talk bertajuk ‘Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia’ pada Senin, 27 Desember 2021.

Mulai dari 2017, Profesor Riset di bidang Geologi Gempa dan Kebencanaan itu melanjutkan, gempa dengan kekuatan magnitudo 4 kurang lebih berjumlah 2.303 kejadian; magnitudo 6 ada 19; dan lebih dari magnitudo 6,5 hanya ada delapan. Dan gempa besar yang terjadi tidak terlalu berdampak dan menimbulkan risiko. “Jadi sebenarnya gempa dengan magnitudo besar itu hanya terjadi sedikit setiap tahunnya,” katanya.

Sementara pada 2018, gempa dengan magnitudo 4 terjadi sebanyak 3.030 kejadian; magnitudo 6 sebanyak 28; dan dengan kekuatan lebih dari magnitudo 6,5 ada tujuh. Tahun itu, ada beberapa gempa besar yang terjadi dan merusak, seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah, dengan kejadian ikutan pergeseran tanah (likuifaksi) dan tsunami, serta tsunami yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Sedangkan pada 2019, Danny menambahkan, gempa dengan kekuatan magnitudo 4 terjadi sebanyak 3.337; kekuatan magnitudo 6 ada 30; dan magnitudo 6,5 ada 12 gempa. Gempa besar yang terjadi di antaranya terjadi di Banten; Ambon dan Halmahera, Maluku.

Pada 2020 gempa besar terjadi di Talaud, Sulawesi Utara; Bengkulu; dan Pangandaran. “Totalnya pada 2020 terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 4 ada sebanyak 2.642; magnitudo 6 ada 30; dan kekuatan lebih dari magnitudo 6,5 ada enam,” tutur Danny.

Pada 2021, pakar geologi lulusan California Institute of Technology, Amerika Serikat, itu melanjutkan, untuk kekuatan magnitudo 4 terjadi sebanyak 2.840 gempa; magnitudo 6 ada 18 gempa; dan lebih dari magnitudo 6,5 ada empat. Yang paling besar terjadi di utara Flores, tapi di tengah laut sehingga efeknya tidak begitu merusak.

“Tahun ini yang merusak adalah dari letusan Gunung Sinabung dan Semeru,” kata peraih Sarwono Prawirohardjo Award Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)—sebelum berbaur dengan BRIN—pada 2005.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, Danny berujar, selama lima tahun ke belakang, rata-rata untuk gempa kekuatan magnitudo 4 terjadi sekitar 2.000-2.500 kali. Sementara rata-rata untuk gempa besar dalam satu tahun terjadi sebanyak lima kali, hanya saja tahun ini terjadi empat kali saja, "jadi selama lima tahun gempa besar terjadi sebanyak 25-an kali."

Peta seismisitas gempa bumi selama Maret 2020. Jumlah kejadiannya lebih besar daripada Februari 2020 tapi yang tergolong kuat lebih sedikit. (ANTARA/HO-BMKG)

Berdasarkan data, tercatat juga bahwa gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 6,5 itu paling banyak terjadi di wilayah Indonesia Timur daripada Barat. Menurut Danny, hal itu sejalan dengan kecepatan pergerakan relatif Lempeng Pasifik 12 cm per tahun yang ada di Timur, sementara di Barat Lempeng India-Australian bergerak 7 cm per tahun, hampir dua kali lebih lambat.

Namun, di Timur untuk saat ini karena infrastruktur yang tidak terlalu banyak dan populasi sedikit, maka efek risikonya juga masih kecil. “Tapi, sejalan dengan perkembangan di tahun mendatang, efek merusaknya bisa semakin tinggi, jadi kalau tidak ada tindakan mitigasi gempa sudah dipastikan ke depan akan memakan banyak korban,” kata Danny.

Baca juga:
BMKG Pasang 22 Seismograf Digital Antisipasi Tsunami Aceh Terulang


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

7 jam lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

19 jam lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,


Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

1 hari lalu

Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Peneliti BRIN: Butuh Jutaan Tahun Supaya Selat Muria Bisa Terbentuk Lagi

Peneliti BRIN menepis kemungkinan Selat Muria akan terbentuk lagi dalam waktu dekat.


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

1 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

1 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Cegah Kepunahan, BRIN Meriset dan Mengkonservasi Anggrek Dendrobium capra J.J. Smith

1 hari lalu

Kondisi bunga anggrek yang ditanam di atap sebuah rumah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022. Pemanfaatan atap rumah (rooftop) menjadi solusi untuk bercocok tanam di tengah minimnya lahan terbuka di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Cegah Kepunahan, BRIN Meriset dan Mengkonservasi Anggrek Dendrobium capra J.J. Smith

BRIN meriset dan mengkonservasi anggrek langka Dendrobium capra J.J. Smith yang ditetapkan sebagai spesies dengan status terancam punah.


Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peresmian Pelabuhan Wani di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Maret 2024. Presiden Jokowi meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu yaitu Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Wani di Donggala, setelah direhabilitasi dan direkonstruksi diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana alam itu dengan meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan, peningkatan ekonomi dan sebagai penyangga kawasan IKN. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

2 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.