AGUSTUS
Lockdown Industri Chip Malaysia
Ledakan jumlah kasus baru Covid-19 di Malaysia mengancam memperburuk kelangkaan semikonduktor dan komponen lain yang selama beberapa bulan belakangan telah memukul industri pembuat mobil dunia. Ini fakta yang mengejutkan karena sebelumnya Malaysia tak dikenal dalam rantai suplai teknologi di bidang industri tersebut.
Pandemi mengungkap fakta kalau Malaysia ternyata kini sepenting Taiwan, Korea dan Jepang--negara-negara yang lebih dulu dikenal dalam industri semikonduktor. Malaysia muncul sebagai sebuah pusat uji dan pengemasan produk chip yang besar. Terima kasih kepada Infineon Technologies AG, NXP Semiconductors NV and STMicroelectronics NV sebagai perusahaan-perusahaan distributor dunia yang hadir di negeri jiran tersebut.
Baca:
Covid-19: Bagaimana Lockdown di Malaysia Memperparah Krisis Chip Dunia?
Johns Hopkins University membuat perwajahan baru dalam Covid-19 Dashboard miliknya yang menghimpun pelaporan kasus infeksi penyakit itu dari negara-negara di dunia secara real-time. Seperti yang teramati, Kamis malam ini, 12 Agustus 2021, dasbor menyertakan akumulasi penambahan kasus baru 28 harian dari setiap negara.
Berdasarkan kriteria penghitungan baru itu, Indonesia langsung melompat ke urutan tiga besar di dunia di bawah Amerika Serikat dan India. Indonesia bahkan menjadi yang paling tinggi jika hanya memperhatikan pelaporan penambahan angka kematiannya saja.
Baca juga:
Tambahan Covid-19, Johns Hopkins Tempatkan Indonesia Ranking 3 Dunia
Suhu terpanas yang pernah terukur di Eropa dilaporkan terjadi pada 11 Agustus 2021. Kota Syracuse di Pulau Sisilia, Italia, mencatat suhu udara 48,8 derajat Celsius, atau 0,8 derajat lebih tinggi daripada rekor suhu panas sebelumnya di benua biru.
Pantai Le Capannine di pinggiran selatan Catania, Italia, hancur oleh kebakaran hutan yang merangsek di dekat kota.
Suhu udara terpanas juga dicatat di bagian lain di dunia pada hari yang sama. Di Tunisia, ibu kotanya, Tunis, menyentuh angka 49 derajat. Yang ini lebih tinggi hingga dua derajat daripada rekor sebelumnya 46,8 derajat Celsius pada 1982.
Catatan suhu ekstrem di Eropa selatan dan Afrika utara ini hampir bisa dipastikan karena pemanasan global. Cuaca panas dan kering itu pula yang telah memicu kebakaran hutan dan lahan di banyak lokasi.
Baca:
Sisilia Catat Suhu Udara 48,8 Derajat Celsius, Rekor Baru Suhu Panas Eropa