TEMPO.CO, Jakarta - Lingkar yang berpusat di garis edar semu matahari dalam siklus tahunan dibagi menjadi 12 tanda perbintangan atau zodiak. Adapun zodiak berkaitan dengan astrologi atau ilmu perbintangan. Bangsa Babilonia kuno memercayai di antara bintang dan benda-benda langit ada dewa yang mengatur kehidupan umat manusia di Bumi, seperti dikutip dari situs web Relatively Interesting.
Mereka mengaitkan fenomena yang terjadi di langit dengan kehidupan di Bumi. Pada masa itu, manusia menganggap, bahwa Bumi adalah pusat tata surya karena diamati oleh dewa-dewa di langit. Perkembangan pengetahuan itu pun mempengaruhi sistem penanggalan untuk kegiatan bercocok tanam. Periode musim tanam pun merujuk rasi bintang.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjelaskan, bahwa para ahli astrologi menggambarkan garis lurus yang ditarik dari Bumi melalui matahari menuju luar angkasa letak bintang, sebagaimana dikutip dari Time. Bangsa Babilonia kuno membayangkan Bumi mengikuti orbit mengelilingi matahari.
Garis imajiner itu akan berputar dan melewati berbagai bintang yang berbeda sepanjang satu kali perjalanan selama setahun mengitari matahari. Semua bintang yang letaknya berdekatan dengan piringan datar imajiner yang dilewati oleh garis semu. Pandangan itu pula muasal zodiak.
Supaya mudah diingat, kemudian diberi lambang. Mengutip Britannica, sebagian rasi bintang yang dilalui lingkaran garis edar itu berbentuk menyerupai hewan. Bangsa Yunani kuno menyebutnya sebagai zodiakos kyklos yang berarti lingkaran binatang.
Pada masa itu, astrologi dan astronomi tidak dibedakan. Hal itu karena objek kajian yang sama-sama mempelajari bintang dan benda-benda langit. Semenjak pengaruh pemikiran Galileo Galilei, astronomi menjadi disiplin ilmu tersendiri. Hal itu, karena metode dan tujuan dalam astronomi berbeda dengan astrologi.
Astronomi mempelajari bintang dan benda langit untuk mengenali lebih jelas mekanisme yang berlaku dalam alam semesta. Sedangkan astrologi, selain mempelajari bintang dan benda langit juga memberikan tafsiran untuk menghubungkan kehidupan manusia antara lain asmara dan karier. Sebab itulah, zodiak biasanya tercakup dalam horoskop atau ramalan kehidupan yang tak lepas dari astrologi.
NAUFAL RIDHWAN ALY