"

Dapat Sentuhan Tim Unhas, Pesawat dari Pinrang Akan Unjuk Terbang Lagi

Reporter

Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu meninjau kondisi pesawat buatan Haerul, warga Pinrang, di Gowa, Kamis, 30 Desember 2021. Kampus Unhas membentuk Tim Pendamping Pesawat Haerul sejak Agustus tahun lalu dan kini mengabarkan kalau pembaruan pesawat itu sudah memasuki tahap ujicoba. ANTARA/HO-Unhas
Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu meninjau kondisi pesawat buatan Haerul, warga Pinrang, di Gowa, Kamis, 30 Desember 2021. Kampus Unhas membentuk Tim Pendamping Pesawat Haerul sejak Agustus tahun lalu dan kini mengabarkan kalau pembaruan pesawat itu sudah memasuki tahap ujicoba. ANTARA/HO-Unhas

TEMPO.CO, Makassar - Masih ingat pesawat dari Pinrang, Sulawesi Selatan, buatan pemuda bernama Haerul? Video pesawat ultraringan yang memanfaatkan barang bekas dan mesin motor dua tak itu viral pada Januari 2020. Pesawat mampu terbang di atas pantai namun dinilai sangat membahayakan Haerul.

Saat ini, pesawat itu berada di Kampus Universitas Hasanuddin, Fakultas Teknik. Haerul pun tak sendiri lagi karena ada Tim Pendamping Pesawat Haerul Universitas Hasanuddin menemaninya mengembangkan pesawat rakitannya itu.

Pengembangan diklaim sudah memasuki tahap uji coba. Tim tinggal menambahkan beberapa item yang diperlukan untuk kemudian dilakukan uji coba secara menyeluruh. Mulai dari sistem kontrol, uji coba terbang hingga daya dorong.

"Karena pesawat ini awalnya dari Pinrang, maka kita akan kembalikan lagi ke daerah asalnya," ujar Ketua Tim Pendamping Pesawat Haerul Fakultas Teknik Unhas, Nasaruddin Salam, saat menerima kunjungan Rektor Dwia Aries Tina Pulubuhu yang meninjau langsung kondisi pesawat itu di Gowa, Kamis 30 Desember 2021.

Nasaruddin menjelaskan kajian desain pesawat ultraringan Haerul telah dimulai sejak Agustus 2020. Desain ultralight model sport dipilih dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Tantangan terbesar yang dihadapi, menurut Nasaruddin, pada kelengkapan komponen mesin yakni engine dan black box.

"Kami langsung didatangkan dari Amerika. Namun, secara menyeluruh komponen lainnya merupakan buatan langsung dari Unhas," kata dia sambil menambahkan seluruh pembiayaan berasal dari kampus dengan masa pengerjaan hingga selesai kurang lebih satu tahun.

Haerul menjadi viral di seluruh Indonesia menyusul keberhasilan menerbangkan pesawat rakitan sendiri. Pesawat tersebut dibuat secara otodidak. Walaupun secara faktual dapat terbang, belum memiliki standarisasi keamanan dan kelayakan.

Untuk mendukung inovasi Haerul, Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin kemudian berkolaborasi mengembangkan desain dan standarisasi pesawat rakitannya. Saat itni, Nasaruddin menyebutkan, pesawat Haerul memiliki maksimal kecepatan terbang hingga 160 kilometer per jam dengan jarak tempuh 482,7 kilometer. 

Pesawat yang memuat dua penumpang tersebut mampu menerima beban hingga 596 kilogram. Ketinggian jelajah 1.524 meter.

Proyek pengerjaan pesawat ultralight ini merupakan pertama kali bagi tim di Universitas Hasanuddin dalam pembuatan pesawat. Namun, Nasaruddin menegaskan, secara teori sudah lama diajarkan, termasuk uji model sudah sering kali dilakukan di laboratorium, seperti gaya angkat dan gaya hambat pada pesawat.

Selama pengerjaan pesawat, Tim Pendamping Pesawat Haerul diawasi oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Hal ini dimaksudkan untuk memastikan aspek kelayakan dan keamanan pesawat saat beroperasi.

Pemanfaatan pesawat diproyeksikan sesuai kebutuhan, antara lain membantu dalam bidang pertanian seperti penyemprotan hama. Lebih dari itu, diharap semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Hasanuddin. "Dan tentunya akan menjadi jalan untuk melahirkan inovasi lainnya."

Baca juga:
BPPTKG Jawab Rumor Keruntuhan Mendadak Kubah Lava Merapi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








Tiba di Turki, Ini yang Dilakukan Tim Medis Unhas untuk Bantu Korban Gempa

31 hari lalu

Tim relawan dari Indonesia membangun tenda untuk rumah sakit darurat bagi korban gempa Turki. ANTARA Foto/HO-dr Halik Malik
Tiba di Turki, Ini yang Dilakukan Tim Medis Unhas untuk Bantu Korban Gempa

Tim Unhas terbang ke Turki untuk membantu korban gempa. Ini yang dilakukan.


Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksar, Keluarga Layangkan Somasi ke Rektor

35 hari lalu

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksar, Keluarga Layangkan Somasi ke Rektor

Unhas dianggap lepas tangan atas kasus meninggalnya mahasiswa jurusan teknik saat kegiatan diksar mapala.


Tim Dokter Unhas Turun Lapangan Bantu Korban Gempa Turki

40 hari lalu

Foto udara sejumlah bangunan hancur akibat gempa di Kahramanmaras, Turki, 7 Februari 2023. REUTERS/Stringer
Tim Dokter Unhas Turun Lapangan Bantu Korban Gempa Turki

Tim dokter Universitas Hasanuddin (Unhas) memperkuat tim Kementerian Kesehatan untuk membantu korban gempa Turki.


Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksa Mapala, Panitia Ditengarai Sembunyikan Sesuatu

19 Januari 2023

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksa Mapala, Panitia Ditengarai Sembunyikan Sesuatu

Ayah dari mahasiswa Unhas yang meninggal saat diksar Mapala menduga panitia menyembunyikan sesuatu terkait dengan kejadian tersebut.


Buntut Kematian Peserta Diksar, Unhas Bekukan Organisasi Mapala 09 Senat Fakultas Teknik

17 Januari 2023

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Buntut Kematian Peserta Diksar, Unhas Bekukan Organisasi Mapala 09 Senat Fakultas Teknik

Seorang mahasiswa Unhas meninggal setelah mengikuti diksar Mapala Unhas. Kampus ambil langkah membekukan kegiatan tersebut.


Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksar Mapala, Ayah Korban: Panitia Melanggar Prosedur

16 Januari 2023

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Mahasiswa Unhas Meninggal Saat Diksar Mapala, Ayah Korban: Panitia Melanggar Prosedur

Virendy Marjefy Wahantouw, mahasiswa teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) mapala.


Peneliti dari Unhas Ungkap Penyebab Banjir: Pemberian Izin Perumahan di Daerah Resapan Air

4 Januari 2023

Warga berusaha menyeberangi jalan yang tergenang air di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 26 Desember 2022. Menurut data dari BPBD Makassar sebanyak 3.046 rumah warga di sejumlah wilayah Kota Makassar masih terendam banjir. ANTARA FOTO/Abriawan Abh
Peneliti dari Unhas Ungkap Penyebab Banjir: Pemberian Izin Perumahan di Daerah Resapan Air

Para peneliti dari Unhas telah melakukan kajian penyebab banjir di Makassar, ini hasilnya.


Asal-usul Permainan Tarik Tambang, Pernah Menjadi Cabang Olahraga Olimpiade

19 Desember 2022

Ekspresi para peserta saat mengiktui kompetisi tarik tambang di wilayah Damxung, Daerah Otonom Tibet, Cina, 10 Agustus 2020. Tarik tambang merupakan salah satu permainan tradisional etnis Tibet. Xinhua/Purbu Zhaxi
Asal-usul Permainan Tarik Tambang, Pernah Menjadi Cabang Olahraga Olimpiade

Tarik tambang pernah menjadi cabang olahraga resmi di Olimpiade 1900 hingga 1920


Inilah Profil Guntur Hamzah, Hakim Konstitusi Pengganti Aswanto

24 November 2022

Hakim Konstitusi Guntur Hamzah menjawab pertanyaan wartawan setelah resmi menjadi hakim konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 November 2022. Guntur Hamzah resmi menjadi hakim konstitusi yang diajukan oleh DPR setelah membacakan sumpah dan janji di hadapan Presiden Joko Widodo menggantikan Aswanto yang diberhentikan oleh DPR. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Inilah Profil Guntur Hamzah, Hakim Konstitusi Pengganti Aswanto

Sebelum diangkat menjadi Hakim Konstitusi, Guntur Hamzah diketahui sempat menjadi Sekretaris Jenderal MK dan guru besar di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar.


Mahasiswa Unhas Rancang Kapal Selam Mini Nirawak KRI Barukang

18 November 2022

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Mahasiswa Unhas Rancang Kapal Selam Mini Nirawak KRI Barukang

KRI Barukang karya mahasiswa Unhas bisa menjadi drone permukaan bawah air pemburu kapal selam dan kapal permukaan konvensional.