Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Keberadaan Hewan Predator Bisa Menjaga Keanekaragaman Hayati?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Setelah dilumpuhkan, berang-berang terlihat menyeret buaya ke daratan dan tidak diketahui nasibnya. Dailymail.co.uk
Setelah dilumpuhkan, berang-berang terlihat menyeret buaya ke daratan dan tidak diketahui nasibnya. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPredator merupakan spesies hewan yang hidupnya dari memangsa binatang lain. Hewan predator berada di puncak rantai makanan. Peran predator pun penting untuk kelestarian keanekaragaman hayati, karena membantu menjaga keseimbangan di antara organisme, sebagaimana dikutip dari Nature.

Predator bisa meningkatkan keragaman ketika memangsa spesies yang dominan dalam persaingan. Spesies dominan adalah jenis yang jumlahnya paling melimpah dalam komunitas ekosistem tertentu. Adapun spesies dasar adalah klasifikasi biologi yang berperan mendukung habitat spesies lain.

Adapun salah satu contohnya hutan rumput laut di Alaska yang menjadi rumah untuk banyak spesies ikan dan vertebrata. Rumput laut merupakan spesies dominan sekaligus dasar dalam ekosistem itu yang menjadi sumber makanan bulu babi. Jika populasi bulu babi makin bertambah, maka menyebabkan tak seimbang. Itu berdampak, rumput laut akan habis dimakan bulu babi. Peran predator yang memangsa bulu babi sangat penting untuk menjaga ekosistem rumput laut.

Predator yang memangsa bulu babi adalah berang-berang, sebagaimana dikutip dari Alaska Wildlife Alliance. Jika jumlah berang-berang laut makin berkurang, akan sangat mempengaruhi ekosistem.

Predator juga dapat mempengaruhi populasi mangsa melalui cara yang tidak mematikan. Predator dapat mengubah perilaku, bentuk (morfologi) dan pemilihan habitat mangsa.

Beberapa spesies hewan mungkin berlindung di tempat aman dan melupakan kesempatan mencari makan demi menghindari predator. Beberapa spesies yang lain mungkin mengubah morfologi agar tidak rentan dimangsa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh efek non-mematikan predator bisa dilihat pada hubungan antara tiram juvenile, kepiting bakau dan ikan kodok barong. Di terumbu, tiram juvenile dikonsumsi oleh kepiting bakau. Sementara kepiting bakau kerap dimangsa oleh ikan kodok barong.

Demi menghindari ikan kodok barong, kepiting bakau mencari perlindungan di dalam matriks terumbu dan berhenti mencari makan. Efek ini menguntungkan tiram juvenil mengurangi serangan predator.

SITI NUR RAHMAWATI 

Baca: Predator Air Ini Dipelihara sebagai Ikan Hias

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

2 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Pixabay
Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

Keputusan Presiden Jokowi untuk membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun tidak lepas dari pro dan kontra di masyarakat


Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023: Lakukan Komitmen dan Tindakan Nyata

10 hari lalu

Pengunjung mengikuti workshop pembuatan mahkota pada acara Festival Suara Jernih Papua yang digelar oleh Greenpeace Indonesia di Kala di Kalijaga, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023. Festival Suara Jernih Papua digelar bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan mengenai kekayaan alam serta keanekaragaman hayati Tanah Papua yang penuh dengan kearifan lokal budaya masyarakat adatnya. Festival tersebut juga menyajikan beberapa workshop seperti pembuatan mahkota, gelang, dan kepang rambut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023: Lakukan Komitmen dan Tindakan Nyata

Tema Hari Internasional Keanekaragaman Hayati 2023 adalah "From Agreement to Action: Build Back Biodiversity." Tema ini menandakan kebutuhan mendesak untuk melakukan komitmen dan tindakan nyata yang bertujuan merevitalisasi dan menjaga keanekaragaman hayati.


Kilas Balik Penetapan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati

10 hari lalu

Pengunjung melihat dekorasi biota laut pada acara Festival Suara Jernih Papua yang digelar oleh Greenpeace Indonesia di Kala di Kalijaga, Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023. Festival Suara Jernih Papua digelar bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan mengenai kekayaan alam serta keanekaragaman hayati Tanah Papua yang penuh dengan kearifan lokal budaya masyarakat adatnya. Festival tersebut juga menyajikan beberapa workshop seperti pembuatan mahkota, gelang, dan kepang rambut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kilas Balik Penetapan Hari Internasional Keanekaragaman Hayati

Peringatan ini juga sebelumnya memiliki sejarah yang penting, dimana seluruh pemimpin dunia berkumpul melindungi keanekaragaman hayati.


Heru Budi Ingatkan Pentingnya Ekosistem Lingkungan yang Seimbang di DKI Jakarta

11 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan pda Pembukaan Festival Jakarta Great Sale di Laguna Atrium, Central Park Mall, Ahad, 21 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ingatkan Pentingnya Ekosistem Lingkungan yang Seimbang di DKI Jakarta

Heru Budi Hartono mengingatkan pentingnya menerapkan ekosistem lingkungan yang seimbang seiring bertambahnya usia Jakarta.


Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

15 hari lalu

Banteng jawa (Bos javanicus) liar mencari makan di ladang pengembalaan, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten, Rabu 25 Mei 2022. Banteng jawa merupakan salah satu dari tiga satwa mamalia yang dilindungi secara prioritas keberadaannya di kawasan tersebut selain badak jawa dan owa jawa . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Spesies Dilindungi Makin Banyak, Akademisi IPB: Keberhasilan Konservasi Masih Terus Dipertanyakan

Akademisi IPB Rinekso Soemakdi pemerintah perlu melakukan upaya-upaya peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi.


10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

17 hari lalu

Seorang fotografer majalah Alert Diver, Stephen Frink mengabadikan penemuan hiu putih terbesar di dunianya dari dekat dengan berada di dalam sebuah kandang besi yang khusus dibuat untuk memoto predator buas di laut lepas. dailymail.co.uk
10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

Beberapa dari makhluk laut sangat misterius karena tinggal di tempat yang belum sepenuhnya terjelajahi. Berikut 10 mahluk raksasa di laut:


KTT ASEAN Setujui Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

22 hari lalu

Jajaran mobil listrik yang akan digunakan untuk operasional selama gelaran KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT. ANTARA/HO-Pelindo.
KTT ASEAN Setujui Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

KTT ASEAN menyetujui untuk menjajaki kerja sama dan kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik.


Kebun Raya Cibodas 171 Tahun, Koleksi 1.981 Spesies Tanaman

51 hari lalu

Sejumlah pengunjung melihat bunga bangkai yang mekar di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, 8 Maret 2016. Bunga langka ini mekar sempurna dengan tinggi 3,735 meter dan lebar 160 cm. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Kebun Raya Cibodas 171 Tahun, Koleksi 1.981 Spesies Tanaman

Saat ini Kebun Raya Cibodas mengoleksi sebanyak 1.981 spesies tanaman dari 11.958 spesimen.


Inilah 3 Hewan Mamalia dengan Masa Kehamilan Tercepat

58 hari lalu

Chen Yuxiang, 22 tahun, memberi makan tikus kepada ular piton peliharaannya dalam festival musim semi di Wuhan, Hubei, Cina, Selasa (29/1). piton di atas kepalanya dalam festival musim semi di Wuhan, Hubei, Cina, Selasa (29/1). Chen memelihara seekor ular piton Burma sebagai peliharaan di rumahnya. REUTERS/Darley Shen
Inilah 3 Hewan Mamalia dengan Masa Kehamilan Tercepat

Spesies yang lebih kecil cenderung memiliki masa kehamilan yang lebih pendek dibandingkan dengan spesies yang lebih besar.


Selain Chimera, Ini 5 Hewan Hasil Perkawinan Silang Beda Spesies

59 hari lalu

Ilustrasi anak singa. hurriyetdailynews.com
Selain Chimera, Ini 5 Hewan Hasil Perkawinan Silang Beda Spesies

Ada beberapa hewan hasil perkawinan silang dua spesies yang berbeda. Apa saja?