Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukti Dugaan Tsunami Banten 2018 Bukan Sebab Erupsi Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau dan gugusan pulau vulkanik di sekitarnya di Kepulauan Krakatau, yang diambil pada 11 Januari 2019. Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda. REUTERS/DigitalGlobe
Gunung Anak Krakatau dan gugusan pulau vulkanik di sekitarnya di Kepulauan Krakatau, yang diambil pada 11 Januari 2019. Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 diduga menyebabkan tsunami di Selat Sunda. REUTERS/DigitalGlobe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset gabungan menemukan bukti baru yang mengungkap kejadian erupsi dan tsunami dari Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018. Menurut anggota tim riset Mirzam Abdurrachman, bukan erupsi yang menyebabkan lereng puncak gunung yang berada di perairan Selat Sunda itu rontok lalu menyebabkan tsunami, melainkan sebaliknya.

“Ketidakstabilan lereng barat daya Gunung Anak Krakatau itu yang menyebabkan letusan besar setelah longsor,” katanya kepada Tempo, Jumat 31 Desember 2021.

Temuan didapat dari penelitian yang melibatkan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB), University of Oxford, University of Birmingham, dan British Geological Survey. Penelitian yang dimulai pada 2017 itu awalnya ingin mengkaji letusan Gunung Anak Krakatau pada 1883.

Saat riset berjalan itulah, Gunung Anak Krakatau meletus pada 22 Desember 2018. Gelombang tsunami yang terjadi kemudian sampai merenggut korban jiwa. Peristiwa itu, menurut Mirzam, membuat tim peneliti merasa kecolongan karena menimbulkan tsunami tanpa terdeteksi dengan baik oleh tim yang sedang meneliti.

Temuan di lapangan mendapati batuan kristal hasil letusan di sekitar Gunung Anak Krakatau menunjukkan erupsi yang terjadi bukan dipicu oleh dorongan magma dari dalam gunung ke puncak. “Tapi oleh tekanan tiba-tiba, itu cukup mengejutkan,” kata dosen di kelompok keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu.  

Tekanan seketika itu, Mirzam menduga, berasal dari lereng puncak Gunung Anak Krakatau yang runtuh atau longsor. Setelah gunung kehilangan sebagian tubuhnya itu, dan magma langsung bergerak naik.

Mirzam mengibaratkan ketika tutup minuman soda dibuka setelah digoyang-goyang, isinya kemudian menyembur ke mana-mana. “Ketidakstabilan lereng barat daya Gunung Anak Krakatau itu yang menyebabkan letusan besar setelah longsor,” kata dia.

Lereng gunung yang longsor itu disebutnya akibat ketidakstabilan karena akumulasi dari massa lava, dan abu. Akumulasi material itu sejalan dengan catatan bahwa sebelum letusan besar pada 22 Desember 2018, ada letusan-letusan kecil sejak 16 bulan sebelumnya. “Gempa-gempa vulkanik bisa ikut bergabung, tapi gempa tektonik rasanya pada waktu itu tidak signifikan untuk menggerakkan,” kata dia.

Selain itu posisi Gunung Anak Krakatau, menurutnya, tidak lahir pada bidang horizontal tapi pada bidang miring. “Akibatnya dia ada tendensi untuk meluncur ke wilayah tertentu,” kata Mirzam.

Arah luncuran material Gunung Anak Krakatau ke arah barat daya. Longsoran itu yang sejauh ini diyakini sebagai penyebab tsunami ke daratan sekitar.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Cuaca Jakarta Hari Ini Diprediksi Turun Hujan pada Sore hingga Malam

8 jam lalu

Warga berjalan sambil membawa payung saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin, 1 November 2021. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Cuaca Jakarta Hari Ini Diprediksi Turun Hujan pada Sore hingga Malam

BMKG menyampaikan cuaca Jakarta diprediksi bakal turun hujan di sebagian wilayah pada sore hingga malam hari, Selasa, 30 Mei 2023.


Prediksi Cuaca Hari Ini BMKG, Tinggi Gelombang Dampak Siklon Menurun

8 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
Prediksi Cuaca Hari Ini BMKG, Tinggi Gelombang Dampak Siklon Menurun

Prediksi cuaca hari ini dari BMKG untuk kota-kota besar kembali tak melihat adanya potensi hujan lebat hari ini. Simak selengkapnya.


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

1 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Cuaca Jakarta Diprediksi Hujan Petir dan Angin Kencang Singkat pada Sore Hari

1 hari lalu

Cuaca Hujan Petir Diprediksi Melanda sebagian Wilayah Jakarta Hari Ini
Cuaca Jakarta Diprediksi Hujan Petir dan Angin Kencang Singkat pada Sore Hari

BMKG melaporkan prakiraan cuaca Jakarta dalam keadaan waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir pada Senin, 29 Mei, 2023, hari ini.


Data BMKG: Gempa Terkini Kembali Menggoyang Lemah Banyubiru di Semarang

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Data BMKG: Gempa Terkini Kembali Menggoyang Lemah Banyubiru di Semarang

BMKG mencatat guncangan gempa terkini yang bisa dirasakan kembali terjadi di Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.


Masih Ada Siklon Mawar, Begini Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
Masih Ada Siklon Mawar, Begini Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG

Prediksi cuaca hari ini, Senin 29 Mei 2023, di kota-kota di Indonesia dari BMKG menyebut peluang hujan disertai petir diperkirakan terjadi di ...


Kepala BMKG Jadi Kandidat Presiden WMO, Bawa 3 Visi Utama Ini

1 hari lalu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 6 Oktober 2018 (Andita Rahma)
Kepala BMKG Jadi Kandidat Presiden WMO, Bawa 3 Visi Utama Ini

Visi pertama ibu Kepala BMKG adalah kesetaraan gender


Ombak Dampak Siklon dan Hujan Sedang di 3 Kota, Simak Prediksi Cuaca Hari Ini

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
Ombak Dampak Siklon dan Hujan Sedang di 3 Kota, Simak Prediksi Cuaca Hari Ini

BMKG masih memantau pergerakan Siklon Tropis Mawar di Laut Filipina sebelah timur Filipina untuk prediksi cuaca hari ini, Minggu 28 Mei 2023.


Info 6 Gempa Terkini BMKG, 3 Getarkan Semarang di Jawa Tengah

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Info 6 Gempa Terkini BMKG, 3 Getarkan Semarang di Jawa Tengah

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tiga kali digoyang gempa darat sepanjang Sabtu, 27 Mei 2023. Simak info gempa terkini BMKG selengkapnya.


Siswa Peserta Bimbel Bicara Tes Potensi Skolastik di Soal UTBK Tahun Ini

2 hari lalu

Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony Hartawan
Siswa Peserta Bimbel Bicara Tes Potensi Skolastik di Soal UTBK Tahun Ini

Materi UTBK 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tanpa tes potensi akademik.