Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Teliti Pengaruh Cahaya Malam Buatan terhadap Ekosistem Kebun Raya Bogor

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  melakukan penelitian terkait pengaruh cahaya malam buatan/artificial light at night (ALAN) terhadap keberlangsungan ekosistem di Kebun Raya Bogor (KRB). (BRIN)
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian terkait pengaruh cahaya malam buatan/artificial light at night (ALAN) terhadap keberlangsungan ekosistem di Kebun Raya Bogor (KRB). (BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  melakukan penelitian terkait pengaruh cahaya malam buatan/artificial light at night (ALAN) terhadap keberlangsungan ekosistem di Kebun Raya Bogor (KRB). Ada tiga penelitian yang sedang dikerjakan BRIN dan ketiganya bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas yang dilakukan manusia terhadap tumbuhan atau hewan di KRB.

Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi, Yan Rianto mengatakan, kegiatan kajian dan penelitian ini menjadi bagian penting untuk mendapatkan data yang valid terkait dampak yang diterima oleh tumbuhan dan hewan di KRB. Data ini nantinya akan dijadikan sebagai acuan nasional, khususnya bagi seluruh pengelola kebun raya di Indonesia.

“Kami membutuhkan data empiris di lapangan, bukan cuma perkiraan melainkan data yang dihasilkan dari pengukuran atau pengamatan, observasi yang tepat, dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tutur Yan dalam keterangannya, Sabtu, 1 Januari 2022.

Plt. Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, Iman Hidayat, mengatakan hasil kajian dari penelitian ini bisa dijadikan basis data untuk mengambil kebijakan pengelolaan kebun raya atau taman wisata di seluruh Indonesia, khususnya yang terkait dengan penggunaan cahaya di malam hari. Hal ini untuk mengurangi bahkan meniadakan kerusakan ekosistem karena pengaruh aktivitas manusia.

Plt. Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Sukma Surya Kusuma, mengatakan, hingga saat ini telah dilakukan pengamatan dan pengukuran terhadap objek penelitian. “Data pengamatan T0 (kondisi normal) sedang dalam tahap pengukuran menggunakan GcMS dan ion beam analisis, pengamatan visual dari kondisi T0 sampai saat ini belum ada perubahan secara visual pada daun yang diamati,” kata Sukma.

Salah satu penelitian yang dilakukan dan masih akan terus berjalan adalah Analisis Pengaruh Cahaya Malam Buatan (Artificial Light at Night/ALAN) pada Fungsi-Fungsi Ekofisiologi Beberapa Jenis Tumbuhan Tropis Kebun Raya Bogor. Penelitian ini dilatarbelakangi pada sebuah teori bahwa cahaya mempunyai peran penting terhadap proses fisiologi dan ekologi pada tumbuhan.

Peneliti dari Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Yayan Wahyu Candra Kusuma, mengatakan panjang gelombang cahaya yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis pada kisaran 400-700 nm. “Panjang gelombang yang terlalu lemah, dapat menyebabkan proses fotosintesis tidak dapat bekerja secara efisien, sehingga memunculkan gejala etiolasi,” kata Yayan. “Sedangkan kelebihan cahaya akan menyebabkan fotoinhibisi, menyebabkan kerusakan organ fotosintesis yang membuat tumbuhan kehilangan kapasitas untuk melakukan fotosintesis,” tambahnya.

Berdasarkan latar belakang itulah, penelitian pengaruh ALAN  terhadap fungsi ekofisiologi tumbuhan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ALAN pada fungsi ekofisiologi beberapa jenis tumbuhan tropis,” jelas Yayan. “Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui pengaruh spektrum atau panjang gelombang ALAN terhadap fungsi ekofisiologi tumbuhan tropis dan untuk mengetahui intensitas radiasi ALAN terhadap fungsi-fungsi ekofisiologi tumbuhan tropis,” sambungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian lain adalah Pemodelan Spasial Dampak Cahaya Malam Buatan Terhadap Kesehatan Tumbuhan Menggunakan Unmanned Aerial Vehicle dan Pembelajaran Mesin (Studi Kasus Kebun Raya Bogor). Penelitian ini akan melengkapi hasil penelitian pertama dalam mengukur pengaruh aktivitas manusia terhadap ekosistem di Kebun Raya Bogor.

Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Didit Okta Pribadi, mengatakan terdapat beberapa tujuan penelitian ini, yakni mengidentifikasi area dan tumbuhan yang terpapar cahaya malam buatan baik dari dalam maupun luar kawasan Kebun Raya Bogor, menganalisis dampak cahaya malam buatan terhadap kandungan klorofil dan nitrogen pada daun tumbuhan yang terpapar dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dampak cahaya malam buatan terhadap tumbuhan, dan membangun model spasial kerentanan tumbuhan terhadap cahaya malam buatan. Penelitian ini dilakukan mulai Desember 2021 dan diharapkan rampung pada Desember 2022.

Studi Pengaruh ALAN terhadap Komunitas dan Populasi Serangga di Lingkungan Kebun Raya Bogor juga dilakukan periset BRIN. Penelitian ini dilakukan mengingat kebun raya secara ekologi penting sebagai pusat konservasi tumbuhan dan hewan. Peneliti Pusat Riset Biologi, Encilia, mengatakan tujuan penelitian ini antara lain menganalisis keanekaragaman (komparasi) jenis dari serangga nokturnal di sekitar ALAN dan tanpa ALAN dan untuk pemantauan dinamika perubahan komposisi, keanekaragaman serangga hama (rayap), dan predator terhadap ALAN.

Baca:
Peneliti BRIN Temukan Tujuh Jenis Baru Tumbuhan, Mayoritas Tanaman Hias

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

12 jam lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

15 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.


Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

16 jam lalu

Ratusan personel gabungan dikerahkan melakukan pengamanan demo tolak penutupan jalan Serpong-Parung di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

17 jam lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

1 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

3 hari lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup