Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Infeksi Omicron pada Hewan, Kerusakan Paru tak Sebanding Delta

image-gnews
Varian baru virus corona, Omicron masih membuat khawatir para ahli. Pasalnya, Omicron lebih mudah membuat seseorang kembali terpapar atau reinfeksi meski sudah memiliki antibodi, tetapi gejalanya cenderung ringan pada yang sudah divaksinasi.
Varian baru virus corona, Omicron masih membuat khawatir para ahli. Pasalnya, Omicron lebih mudah membuat seseorang kembali terpapar atau reinfeksi meski sudah memiliki antibodi, tetapi gejalanya cenderung ringan pada yang sudah divaksinasi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian penelitian baru pada hewan laboratorium dan jaringan manusia memberikan indikasi awal mengapa Omicron menyebabkan gejala infeksi yang lebih ringan daripada versi virus corona SARS-CoV-2 sebelumnya. Dalam penelitian pada tikus dan hamster, Omicron menghasilkan infeksi yang tidak terlalu merusak, seringkali terbatas, pada saluran napas bagian atas: hidung dan tenggorokan.

Varian sebelumnya, Delta, kerap menyebabkan jaringan parut dan kesulitan bernapas yang serius. Menurut ahli biologi komputasi di Berlin Institute of Health, Jerman, Roland Eils, yang telah mempelajari bagaimana Covid-19 menginfeksi saluran napas, adalah adil untuk mengatakan bahwa gagasan penyakit yang memanifestasikan diri si virus. “Terutama di sistem pernapasan bagian atas sedang muncul,” ujar dia pada Jumat, 31 Desember 2021.

Pada November, ketika laporan pertama tentang Omicron ke luar dari Afrika Selatan, para ilmuwan hanya bisa menebak bagaimana mungkin varian itu berperilaku berbeda dari varian yang sebelumnya. Yang mereka tahu hanyalah bahwa Omicron memiliki kombinasi yang khas dan mengkhawatirkan karena memiliki lebih dari 50 mutasi genetik.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa beberapa mutasi ini memungkinkan virus corona untuk menginfeksi sel lebih kuat. Beberapa mutasi yang lain memungkinkan virus menghindari antibodi, yang berfungsi sebagai garis pertahanan awal melawan infeksi. 

Namun, bagaimana varian baru itu bisa berperilaku di dalam tubuh adalah sebuah misteri. “Anda tidak dapat memprediksi perilaku virus hanya dari mutasi,” kata Ravindra Gupta, ahli virologi di University of Cambridge, Amerika Serikat.

Selama sebulan terakhir, lebih dari selusin kelompok penelitian, termasuk Gupta dan timnya, telah mengamati patogen baru di laboratorium, menginfeksi sel di cawan Petri dengan Omicron dan menyemprotkan virus ke hidung hewan. Saat mereka bekerja, Omicron terus menyebar ke seluruh dunia, dengan mudah menginfeksi, bahkan orang-orang yang telah divaksinasi atau telah pulih dari infeksi.

Tetapi ketika kasusnya meroket, jumlah kasus rawat inap hanya meningkat sedikit. Studi awal pasien menunjukkan bahwa Omicron cenderung menyebabkan penyakit parah daripada varian lain, terutama pada orang yang sudah divaksinasi. Namun, temuan itu datang dengan banyak peringatan.

Selain itu, sebagian besar infeksi awal Omicron terjadi pada orang muda, yang cenderung tidak sakit parah dengan semua versi virus. Dan banyak dari kasus awal itu terjadi pada orang dengan kekebalan tertentu dari infeksi atau vaksin sebelumnya. Tidak jelas apakah Omicron juga terbukti kurang parah pada orang tua yang tidak divaksinasi, misalnya.

Eksperimen pada hewan dapat membantu menjernihkan ambiguitas ini, karena para ilmuwan dapat menguji Omicron pada hewan identik manusia yang hidup dalam kondisi identik pula. Lebih dari setengah lusin eksperimen yang dipublikasikan dalam beberapa hari terakhir semuanya menunjukkan kesimpulan yang sama: Omicron lebih ringan daripada Delta dan versi virus sebelumnya.

Pada Rabu, 29 Desember, konsorsium besar ilmuwan Jepang dan Amerika merilis laporan tentang hamster dan tikus yang telah terinfeksi Omicron atau salah satu dari beberapa varian sebelumnya. Mereka yang terinfeksi Omicron ditemukan memiliki lebih sedikit kerusakan paru-paru. Kehilangan berat badan dan kemungkinannya untuk mati juga lebih sedikit dibandingkan saat hewan-hewan itu terinfeksi varian Delta.

Mikrograf elektron dari jaringan bronkus manusia yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian Omicron. Panah merah menunjuk partikel-partikel virus corona tersebut. dok. LKS Faculty of Medicine at The University of Hong Kong (HKUMed)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun hewan yang terinfeksi Omicron rata-rata mengalami gejala yang jauh lebih ringan, para ilmuwan dikejutkan khususnya oleh hasil pada hamster Suriah. Pasalnya, spesies ini diketahui sakit parah dengan infeksi semua versi virus sebelumnya. “Setiap varian lain telah dengan kuat menginfeksi hamster ini,” tutur Michael Diamond, ahli virus di University of Washington yang juga salah satu penulis penelitian.

Beberapa penelitian lain pada tikus dan hamster telah mencapai kesimpulan yang sama. Alasan mengapa gejala infeksi  Omicron lebih ringan mungkin karena masalah anatomi. Diamond dan rekan-rekannya menemukan bahwa tingkat keberadaan Omicron di hidung hamster sama dengan hewan yang terinfeksi virus corona bentuk awal. Tapi kadar Omicron di paru-paru sepersepuluh atau kurang dari tingkat varian lainnya.

Temuan serupa datang dari para peneliti di University of Hong Kong yang mempelajari potongan-potongan jaringan yang diambil dari saluran udara manusia selama operasi. Dalam 12 sampel paru-paru, para peneliti menemukan bahwa Omicron tumbuh lebih lambat daripada Delta dan varian lainnya di organ itu.

Para peneliti juga menginfeksi jaringan dari bronkus, saluran di dada bagian atas yang mengalirkan udara dari tenggorokan ke paru-paru, dengan Omicron. Yang ditemukan kemudian adalah sebaliknya, yakni di dalam sel bronkus itu, dalam dua hari pertama setelah infeksi, Omicron tumbuh lebih cepat daripada Delta atau virus corona asli.

Namun, temuan-temuan  ini harus ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut, seperti percobaan dengan monyet atau pemeriksaan saluran udara manusia yang terinfeksi Omicron. Jika hasilnya bertahan hingga pengawasan, mereka mungkin menjelaskan mengapa orang yang terinfeksi Omicron tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan varian Delta.

NEW YORK TIMES | DAILY MAIL | FOX NEWS

Baca juga:
Proyeksi Kesehatan 2022, Dekan FKUI: Penyebaran Omicron Memburuk


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

14 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

15 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

15 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

17 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Satu Keluarga Melompat dari Rooftop Apartemen, Ekonomi Keluarga Memburuk Pasca Covid-19

Keluarga tersebut memutuskan pindah ke Solo karena unit apartemen mereka disita usai pandemi Covid-19.


Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

21 hari lalu

Petugas teller melayani nasabah di kantor pusat BNI Sudirman Jakarta,(16/3). ANTARA/Prasetyo Utomo
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio

BNI mencatat perbaikan pada portofolio restrukturisasi Covid-19. Per Desember 2023, kredit yang tersisa sebesar Rp 27 triliun atau 3,9 persen dari total kredit BNI.