TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris telah membuat rencana darurat penanganan Covid-19 varian Omicron yang berlaku mulai dari di rumah sakit, tempat kerja sektor pubik, hingga sekolah. Rencana itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan tsunami Covid-19 yang bisa berdampak pada kekurangannya tenaga kesehatan.
“Tempat kerja sektor publik telah mempersiapkan ketidakhadiran staf mulai dari 10-25 persen karena Covid-19 membuat lebih banyak orang sakit atau memaksa mereka untuk mengisolasi,” kata Kantor Kabinet setempat, Senin, 3 Januari 2022.
Varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan beban kasus baru harian Inggris melonjak selama Hari Natal dan Tahun Baru, dengan tertinggi harian baru 189.000 pada 31 Desember. Kemudian ada 137.583 infeksi dan 73 kematian untuk Inggris dan Wales pada Minggu, 2 Januari 2022.
Sekitar 1 dari 25 orang di Inggris—atau sekitar 2 juta orang—memiliki Covid-19 pada minggu sebelum Natal, menurut perkiraan Kantor Statistik Nasional. Bahkan di London, angkanya adalah 1 dari 15. Menteri Kantor Kabinet Stephen Barclay mengatakan sudah ada ketidakhadiran ‘signifikan’ dan pemerintah sedang mempersiapkan setiap kemungkinan yang terjadi.
"Penting bahwa rencana darurat itu diperbarui dan kami mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak tersebut," ujar Barclay.
Selain itu, peningkatan dukungan untuk lebih banyak pengujian virus juga perlu dilakukan. Termasuk juga membuat ventilasi yang lebih baik di sekolah dan tempat kerja, dan merancang mantan guru atau bahkan sukarelawan untuk mencegah ketidakhadiran berdampak serius pada sekolah.
Otoritas yang dilimpahkan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara telah memberlakukan batasan pada acara dan pertemuan sosial untuk menghadapi Omicron yang menyebar cepat. Tetapi Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan menambahkan pembatasan baru adalah upaya terakhir untuk Inggris, meskipun tingkat infeksi harian meningkat.
Barclay juga mendukung strategi itu, dengan alasan pengenalan kembali pembatasan ringan pada Desember 2021 ketika Omicron mulai menyebar telah membawa perubahan perilaku yang signifikan. “Orang-orang mengurangi kontak sosial mereka,” tutur Barclay sambil menambahkan bahwa masyarakat juga telah disarankan untuk menguji diri mereka sendiri sebelum bergabung dengan perayaan Tahun Baru.
Para pemimpin National Health Service (NHS) mengatakan kurangnya tenaga kesehatan telah menambah tekanan berat di rumah sakit Inggris, meskipun jumlah keseluruhan orang yang dirawat karena Covid-19 tetap jauh lebih rendah daripada saat Delta beredar. Chief Executive of Provider di NHS, Chris Hopson mengatakan staf telah bekerja ‘flat out’.
“Dan hari-hari awal 2022 akan menjadi penting dalam menunjukkan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan,” ujar Hopson.
Siswa sekolah menengah di Inggris akan diminta untuk memakai masker ketika mereka kembali ke kelas setelah liburan Natal. Sekretaris Pendidikan, Nadhim Zahawi menerangkan langkah itu merupakan upaya untuk meminimalkan gangguan, serta mencegah guru dan murid dipaksa untuk tinggal di rumah.
Health Safety Agency Inggris telah mempertahankan dukungannya untuk periode isolasi tujuh hari bagi mereka yang telah tertular virus dan divaksinasi sepenuhnya. Namun, Paul Hunter, seorang profesor perlindungan kesehatan di University of East Anglia, mengatakan bahwa persyaratan tersebut harus dikurangi menjadi lima hari.
“Karena penelitian telah menunjukkan bahwa ‘orang sangat tidak mungkin’ menularkan setelah lima hari,” tutur Hunter.
Jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit di seluruh Inggris meningkat jauh lebih lambat daripada infeksi baru, tapi dalam minggu terakhir mencapai level tertinggi sejak Februari 2021. Pemerintah mendorong untuk memberikan vaksin booster Covid-19, dan kini membuat lebih dari 50 persen populasi menerima dosis ketiga.
Secara keseluruhan, Inggris telah melaporkan lebih dari 13,1 juta infeksi dan lebih dari 149.000 kematian terkait dengan Covid-19. Angka tersebut merupakan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa setelah Rusia.
MEDICAL XPRESS | ITV
Baca:
Uji Infeksi Omicron pada Hewan, Kerusakan Paru tak Sebanding Delta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.