TEMPO.CO, Jakarta - Smartphone dan tablet dengan sistem operasi BlackBerry berhenti berfungsi mulai Selasa, 4 Januari 2022. Kabar tersebut diumumkan langsung oleh perusahaan melalui situs resminya bahwa perangkat yang menjalankan BlackBerry 7.1 atau yang lebih lama lagi, BlackBerry 10, dan sistem operasi tablet BlackBerry PlayBook, akan mati.
Pengumuman BlackBerry itu dilakukan sehari setelah Apple merayakan pencapaian kapitalisasi pasar dengan nilai US$ 3 triliun (Rp 43.178,3 triliun)—menjadi perusahaan pertama di Amerika Serikat dengan capaian itu. Apple dengan ponsel iPhone-nya menjadi salah satu merek yang perlahan menggeser BlackBerry dari puncak kejayaannya.
Selain raksasa teknologi yang berkantor pusat di Cupertino, Amerika Serikat, BlackBerry juga kalah telak dari Google, pemilik sistem operasi Android yang saat ini mendominasi di dunia. Bahkan ada beberapa ponsel BlackBerry yang kini terpaksa mengadopsi sistem operasi tersebut.
Berikut kisah BlackBerry dari awal berada di puncak hingga terguling saat ini,
Baca juga:
Kejayaan BlackBerry
BlackBerry atau yang awalnya dikenal sebagai Research in Motion (RIM) mulai meroket pada 1999 dengan BlackBerry 850—perangkat jenis pager untuk komunikasi email dua arah dengan papan ketik QWERTY. BlackBerry 850 dibangun di atas lini produk ‘Inter@ctive Pager’ sebelumnya yang dihentikan ketika nama BlackBerry menjadi terkenal.
BlackBerry 850 ini menjadi awal mulai perangkat dengan keyboard QWERTY, yang menjadi ciri khas dan berkembang menjadi tren baru. Kemudian, pada 2003 perusahaan meluncurkan sesuatu yang bahkan dapat dikenali sebagai smartphone pertamanya, yaitu BlackBerry 6200, atau BlackBerry ‘Quark’.
Saat sebagian besar ponsel masih dalam bentuk flip, Quark menyediakan tampilan monokrom yang terletak di atas keyboard QWERTY lengkap dengan beberapa tombol navigasi tambahan. Ini sudah bisa digunakan untuk mengirim email melalui jaringan data seluler 2G awal.
Setelah itu, segera diikuti oleh varian dengan tampilan warna, BlackBerry 7200, serta model BlackBerry ‘Charm’ di seri 7100. Namun, model 7100-an melewatkan pengalaman QWERTY penuh demi keyboard SureType RIM, yang menggunakan dua huruf per tombol. Tidak mengherankan jika tata letak ini tidak pernah berhasil meskipun digunakan di lini berikutnya seperti BlackBerry Pearl.
Beberapa generasi berikutnya memperlihatkan peningkatan tampilan, desain ulang eksterior, dan penambahan fitur teknologi baru seperti Bluetooth. Pada 2007, RIM meluncurkan apa yang kemudian menjadi salah satu model paling populer yang pernah dibuat, BlackBerry Curve.
Model memperlihatkan Blackberry Curve 9220 yang baru diluncurkan di PLaza Senayan Jakarta (24/04). Reseach In Motion (RIM) mengumumkan peluncuran Smartphone Blacekberry yang paling ramping, penuh gaya dan terjangkau. Tempo/Amston Probel
Ponsel ini memiliki navigasi berbasis trackball baru yang memungkinkan pengguna untuk lebih mudah dan cepat menavigasi daftar kemampuan perangkat yang juga terus bertambah. Trackball pada akhirnya digantikan oleh trackpad di lini BlackBerry Bold, tapi bahasa desain Curve terus digunakan dan menginformasikan setiap perangkat BlackBerry yang benar-benar ikonik yang pernah diproduksi.
Awal dari persaingan
Kemunculan BlackBerry Curve pada 2007 berbarengan dengan Steve Jobs naik panggung dan mengumumkan iPhone. Tidak seperti BlackBerry yang menggunakan smartphone, iPhone sepenuhnya mengandalkan interaksi berbasis layar sentuh untuk memungkinkan pengguna mengirim pesan teks, email, menjelajahi web, dan banyak lagi.