Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Identifikasi Burung di Relief Candi Borobudur, Ada Jenis dari Luar Jawa?

image-gnews
Jenis burung merak hijau  (kotak merah)  di panel BLD1A, IV 115  Lalitavistara Candi Borobudur. FOTO: Borobudur Conservation Office
Jenis burung merak hijau (kotak merah) di panel BLD1A, IV 115 Lalitavistara Candi Borobudur. FOTO: Borobudur Conservation Office
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Riset Biologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengamati dan mengidentifikasi jenis-jenis burung yang ada dalam relief Candi Borobudur. Studi dilakukan di satu segmen yang disebut Lalitavistara, terdiri dari 120 panel, di sepanjang lorong pertama baris teratas.

Hasilnya, mereka mendapati total 133 gambar terdiri dari 22 jenis burung yang tersebar di 31 dari 120 panel itu. Jenis-jenis burung itu disebutkan ikut menjadi bagian alur cerita dalam setiap panel yang saling tersambung dari kanan ke kiri tersebut.

Jenis-jenis burung diidentifikasi berdasarkan preferensi morfologi, perilaku dan habitatnya. Tak cukup sampai di sana karena identifikasi jenis juga membutuhkan kesesuaiannya dengan konteks dan alur cerita pada setiap panel di mana gambar burung itu berada.

“Sulit menentukan jenisnya tanpa memahami makna dari keberadaan setiap burung maupun fauna yang ada,” kata Ibnu Maryanto, peneliti yang menuliskan laporan studi itu dalam jurnal Tropical Natural History terbit 29 Desember 2021 saat dihubungi Jumat 7 Januari 2022. Koleganya dalam penelitian itu adalah Hidayat Ashari dan Rusdianto Rusdianto.

Dari jumlah 133 gambar burung yang didapati di segmen Lalitavistara, jenis yang paling banyak muncul adalah burung merak hijau (Pavo muticus) sebanyak 29 gambar diikuti merpati karang (Columba livia) sebanyak 27 gambar. Merak, disebutkan dalam hasil studi, adalah simbol kemegahan dan elegan. 

Dalam panel-panel Lalitavistara, merak hijau hanya bisa diidentifikasi dari morfologi leher dan sayapnya. Tidak satupun gambarnya yang menunjukkan ekornya sedang berkembang. Keyakinan identifikasi jenis merak itu didukung oleh kemunculannya di atas dahan pohon di latar cerita Taman Asoka, paviliun sekitar istana, sekolah, dan Istana Varanasi. Itu juga sesuai perilaku merak yang biasa ditemui di habitat taman dan wilayah terbuka.

Merak hijau juga ada dalam panel yang sama dengan Bodhisattva atau calon Buddha dalam empat latar cerita yang berbeda. Diduga, memberi impresi elegan dan kebesaran Bodhisattva. Ini juga sejalan dengan interpretasi kenapa tidak satupun burung merak itu yang sedang memamerkan bulu-bulu ekornya yang indah karena ini melambangkan arogansi ataupun kemewahan sesaat.

Burung merpati karang dan jenis merpati lainnya hadir dalam relief untuk simbol yang lain, yakni si pembawa pesan, kesetiaan, dan kasih. Burung jenis ini kerap digambarkan di sisi kanan panel yang bisa berarti latar cerita pagi dengan udara yang segar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jenis-jenis lainnya seperti elang, burung gereja dan jalak kebo. Seluruhnya diyakini bukan sekadar pelengkap atau gambar artistik di setiap panel, tapi juga memiliki makna mendalam. “Keberadaan burung dan fauna lainnya memberi perspektif dan dimensi baru tentang bagaimana menuturkan cerita relief Lalitavistara di Candi Borobudur,” kata Ibnu.

Jenis burung merpati (kotak biru) dan dua jenis burung lainnya di panel BLD1A, III 74 Lalitavistara Candi Borobudur. FOTO: Borobudur Conservation Office

Dalam Lalitavistara pula terungkap jenis-jenis burung yang ada memiliki sebaran populasi di Jawa, kecuali untuk betet ekor panjang (Psittacula longicauda). Jenis ini disebutkan hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.

Kemunculannya dalam relief Candi Borobudur bisa berarti dua kemungkinan. Pertama, burung jenis ini hadir lewat imajinasi pemahatnya dan faktor perdagangan antar pulau yang membawa burung itu ke Jawa. Kedua, betet ekor panjang pernah hidup di Jawa namun kini sudah punah. Menurut tim penelitinya, identifikasi jenis ini termasuk yang membutuhkan studi lebih lanjut.

Baca juga:
Tiga Periode Amatan, Tinggi Kubah Gunung Merapi Naik-Turun-Naik


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

2 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

9 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

12 jam lalu

 Salah satu koleksi Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas Mekar. Bunga tersebut hasil semai bibit yang ditanam pada 2004. (Dok. BRIN)
Ketika Bunga Bangkai Nomor 76 di Kebun Raya Cibodas Mekar untuk Ketiga Kalinya

Salah satu koleksi bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar kembali. Bunga langka itu sempat mekar pada 2016 dan 2020.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

23 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

1 hari lalu

Zona II Candi Borobudur. Dok. PT TWC
TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

1 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.