Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Ular Kerap Menjulurkan Lidah, Mengapa Pula Lidahnya Bercabang?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara tentang ular, pasti sebagian orang akan menyebutkan salah satu ciri-ciri reptil yang merayap ini adalah kerap kali menjulurkan lidahnya. Ketika ular menjulurkan lidahnya, hewan ini seakan-akan hendak memangsa sesuatu di depannya. Seekor ular juga tampak mengancam ketika menjulurkan lidahnya. Lantas, apakah ular menjulurkan lidah bermakna demikian?

Mengutip dari livescience.com, ketika ular menjulurkan lidahnya, ternyata ular sedang mencoba untuk memahami lingkungan dengan ‘mencicipi’ udaranya. Meskipun sudah memiliki lubang hidung, ular juga menggunakan lidahnya untuk menangkap aroma mangsa atau pemangsa di sekitarnya.

Ular mempunyai indra penciuman yang sangat baik, mengimbangi penglihatan dan pendengarannya yang terbatas. Sebagaimana dijelaskan dalam dickinsoncountyconservationboard.com, lidah ular memiliki metode penciuman yang ekstra-rumit. Ketika seekor ular menjentikkan lidahnya, ular sedang mengumpulkan bau melalui partikel uap air sangat kecil yang melayang di udara menggunakan lidahnya

Namun, lidah ular memiliki semacam garpu di ujungnya sehingga memungkinkan mengambil uap air udara di dua tempat sekaligus. Dikutip dari animals.mom.com, garpu ini berfungsi menangkap partikel bau yang mengambang di udara. Garpu lidah ular ini akan menampung dan membawanya ke mulut ular yang ditekan ke langit-langit mulut.

Partikel udara akan dikirim ke organ Jacobson. Organ ini berfungsi membaca informasi tentang aroma udara dan kemudian mengirmkannya ke otak ular. Sebelunya, ketika lidah ular masuk kembali ke dalam mulutnya, lidah tersebut masuk ke dalam dua lubang di langit-langit mulutnya. Kedua lubang itu adalah pintu masuk ke organ jacobsons. Hal itulah yang membuat ular memiliki lidah yang bercabang.

Ular akan menjulur-julurkan lidahnya ketika dalam beberapa kondisi. Setidaknya terdapat tiga kondisi umum ular akan menjentukkan lidahnya, dilansir dari pawtracks.com. Pertama, ketika ular sedang makan. Ular lebih sering menjentikkan lidahnya ketika waktu makan, terutama ketika makanan tersebut dalam kondisi hidup. Ular juga menggunakan lidahnya ketika sedang berburu mangsa dengan mengukuti mangsanya melalui jejak aroma.

Kedua, ketika ular sedang kawin. Beberapa ular, terutama ular jantan akan menjulurkan lidahnya beberapa kali guna mencicipi udara di sekitar pasangannya untuk menentukan pasangan tersebut cocok dengannya. Ketiga, mengidentifikasi suatu hal. Ular akan mengenali lingkungannya melalui aroma untuk bertahan hidup di habitat aslinya.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Mau Rayakan Ulang Tahun, Salman Khan Malah Digigit Ular

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

19 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

14 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

16 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

17 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

19 hari lalu

Ilustrasi pria periksa lidah ke dokter. shutterstock.com
Yang Perlu Diperhatikan setelah Operasi Kanker Lidah

Penderita kanker lidah yang menjalani operasi pengangkatan kanker yang mencakup pemotongan bagian lidah perlu memperhatikan hal ini.


Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

23 hari lalu

Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.


Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

23 hari lalu

Ilustrasi Siwak. shutterstock.com
Siwak: Kandungan, Manfaat, dan Asal-usul Penggunaannya

Sebagian besar masyarakat dunia menggunakan siwak, karena faktor religi, budaya, dan sosial


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

24 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

31 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.