Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar di BPOM Eropa Ini Peringatkan Penggunaan Vaksin Booster

image-gnews
Warga lansia saat mengikuti vaksinasi booster perdana di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu 12 Januari 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai kegiatan vaksinasi booster hari ini. Kegiatan peluncuran awal pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 di ibu kota ini dimulai di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksinasi booster akan diberikan awalnya kepada lanjut usia. TEMPO/Subekti.
Warga lansia saat mengikuti vaksinasi booster perdana di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu 12 Januari 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai kegiatan vaksinasi booster hari ini. Kegiatan peluncuran awal pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 di ibu kota ini dimulai di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksinasi booster akan diberikan awalnya kepada lanjut usia. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ancaman Kesehatan Biologis dan Strategi Vaksin di Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), Marco Cavaleri, merasa ada yang tak beres dengan kebijakan vaksin booster yang kini diambil banyak negara, termasuk Indonesia. Vaksin booster adalah pemberian dosis lanjutan, menambahkan kepada dosis lengkap yang sudah diterima dari vaksinasi Covid-19 sebelumnya, dengan alasan kadar antibodi yang sudah menurun sementara perulangan kasus infeksi masih mungkin terjadi.

Menurut Cavaleri, perulangan penyuntikan dosis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster bukanlah strategi yang tepat untuk penanganan wabah yang berkelanjutan. Dosis lanjutan mungkin dibutuhkan untuk mereka penderita immunosuppressed atau penyakit parah yang rentan lainnya. Tapi, dia memperingatkan, “Kita tidak bisa terus menerus memberikan dosis penguat setiap tiga atau empat bulan.”

Menurut Cavaleri pula, sejalan dengan ledakan kasus baru Covid-9 varian Omicron di dunia, status wabah penyakit ini sebenarnya sedang bergeser dari pandemi ke endemi. Fase endemi adalah masa infeksi penyakit yang stabil dan bisa diprediksi. Ini karena gejala infeksi Omicron sejauh ini dikenali tak berat, sekalipun daya penyebarannya yang tinggi. “Apa yang penting dan apa yang sedang kami amati sekarang adalah bahwa kita bergerak menuju virus yang menjadi lebih endemik,” katanya.

Tetap saja, peringatan dari Cavaleri tak mencegah BioNTech/Pfizer mengumumkan rencana memproduksi vaksin Covid-19 baru. Vaksin yang lebih spesifik menarget SARS-CoV-2 varian Omicron itu dinyatakan memulai uji klinis pada akhir bulan ini. “Karena kita tidak tahu berapa besar imunitas dari infeksi Omicron ini,” kata Ugur Sahin, bos BioNTech, menuturkan alasannya.

Persiapan produksi skala komersial dari vaksin itu bahkan sudah dimulai. Kolaborasi perusahaan farmasi Jerman dan Amerika itu menargetkan suplai ke pasar per Maret mendatang, mengikuti izin edar yang akan didapat nanti.
Ditanya apakah vaksin itu tidak terlalu terlambat untuk bisa menolong meredam ledakan kasus baru yang saat ini sudah terjadi, Sahin menjawab, “Karena kebanyakan infeksinya ringan, ini sangat mungkin kalau sebuah infeksi dengan Omicron membutuhkan vaksin booster untuk menjamin proteksi yang tahan lama.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mengungkapkan tiga miliar dosis vaksin Pfizer telah diproduksi sepanjang 2021. Sebanyak 2,6 miliar dosis sudah dikapalkan dan lebih dari semiliar orang di 162 negara di dunia telah disuntikkan vaksin ini. “Jutaan kasus Covid-19 berat atau fatal sepertinya sudah berhasil dihindari,” kata Sahin.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
Cara Memilih Vaksin Booster dari 5 Pilihan yang Diizinkan BPOM


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

11 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Simon Harris menghadiri konferensi pers pada hari pertemuan mereka untuk membahas pengakuan negara Palestina, di Dublin, Irlandia, 12 April 2024. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

12 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?


PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

14 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

18 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

20 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih