Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Semua Makhluk Hidup Butuhkan Oksigen, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi bakteri. reddit.com
Ilustrasi bakteri. reddit.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin kita berpikir seluruh makhluk hidup di bumi membutuhkan oksigen untuk bernapas. Namun faktanya tidaklah demikian.

Dilansir dari Cary Institute, oksigen bukanlah satu-satunya sumber energi yang dapat digunakan untuk bernapas oleh makhluk hidup. Di Bumi ada banyak habitat tersembunyi atau yang tidak tampak di mata manusia, seperti tanah rawa, danau yang dalam, dan sedimen laut. Di sana tidak ada oksigen sama sekali.

Di kehidupan sehari-hari pun, makhluk hidup tanpa oksigen sudah sangat familiar digunakan untuk kebutuhan manusia seperti bakteri pada fermentasi anggur. Bakteri ini merupakan organisme yang hidup dan bekerja di habitat tanpa oksigen.

Makhluk hidup uniseluler atau sel tunggal seperti bakteri dan jamur tidak menggunakan oksigen untuk bernapas. Hewan tersebut tidak membutuhkan oksigen untuk bernapas atau bahan organik untuk dimakan, tetapi ada sumber energi.

Mereka dapat menggunakan reaksi kimia lainnya untuk bertahan hidup selain reaksi oksigen dan karbon dioksida. Hewan ini hidup dengan menghirup nitrat atau sulfat atau besi. Bahkan mereka juga menghasilkan karbon dioksida dan zat seperti gas nitrogen, sulfida dan metana.

Perlu diketahui bentuk kehidupan paling awal di bumi justru dimulai tanpa adanya oksigen hingga 2,5 miliar tahun lamanya setelah kehidupan muncul.

Ketika oksigen pertama kali mulai muncul di Bumi sebagai produk fotosintesis, itu adalah racun mematikan bagi bentuk kehidupan awal. Namun, melalui proses panjang seleksi alam, sebagian besar makhluk hidup telah berevolusi untuk mentolerir oksigen dan bahkan menjadi sumber kehidupan hampir seluruh makhluk di muka Bumi.

Makhluk hidup multiseluler biasanya menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi. Namun, selain hewan uniseluler, terdapat penemuan baru pada hewan multiseluler yang dapat hidup tanpa oksigen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari laman Science, terdapat sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences oleh para peneliti dari Tel Aviv University. Mereka menemukan hewan multiseluler pertama yang tidak menggunakan oksigen yaitu Henneguya salminicola.

Hewan tersebut merupakan parasit kecil yang ditemukan di daging salmon Chinook. Berukuran 8 milimeter, hewan yang merupakan kerabat ubur-ubur dan karang ini memiliki kurang dari 10 sel. Meskipun tergolong parasit, tetapi relatif tidak berbahaya.

Organisme multiseluler menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi, sebuah proses yang terjadi di mitokondria. Tidak jelas alasan mengapa hewan ini kehilangan gen untuk bernapas, tetapi mungkin saja ia mendapatkan energinya dari inangnya.

"Belum jelas bagi kita bagaimana parasit menghasilkan energi," kata Dorothee Huchon, profesor universitas Tel Aviv, seperti dilansir dari CBS News.

WILDA HASANAH

Baca juga: Hewan yang Tak Butuh Oksigen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

20 hari lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

31 hari lalu

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

33 hari lalu

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

37 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

39 hari lalu

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

41 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Mengenal Jerawat Bayi dan 8 Tips untuk Mengatasinya

48 hari lalu

Ilustrasi ayah dan bayi. Foto: Unsplash/Nubelson Fernandes
Mengenal Jerawat Bayi dan 8 Tips untuk Mengatasinya

Jerawat bayi bisa terjadi karena berbagai faktor.


Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

59 hari lalu

Sisa rambut rontok yang tertinggal di sisir.
Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.