Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Baru Hasilkan Oksigen Ditemukan pada Mikroba Ini

image-gnews
Ilustrasi mikroba archaea yang hidup berlimpah di laut. SCIENCE PHOTO LIBRARY
Ilustrasi mikroba archaea yang hidup berlimpah di laut. SCIENCE PHOTO LIBRARY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah cara baru menghasilkan oksigen telah ditemukan pada mikroba yang hidup di kedalaman laut yang paling gelap. Temuan diungkap dalam Jurnal Science yang terbit 6 Januari 2022.

Kebanyakan oksigen di Bumi dihasilkan melalui proses fotosintesis, yang membutuhkan cahaya matahari. Tapi, ahli biologi dari University of Southern Denmark, Don Canfield, dan koleganya mengidentifikasi satu jenis mikroba yang tidak melakukan proses fotosintesis itu, namun tetap bisa memproduksi oksigen. Caranya, sangat unik.

Tim peneliti itu menemukannya di laboratorium setelah mempelajari beragam mikroba yang bisa hidup dalam laut dalam yang gelap dan minim oksigen. “Kami ingin melihat serendah apa batas kadar oksigen di mana organisme masih dapat hidup,” kata Canfield.

Obyek dalam penelitian itu adalah mikroba archaea bernama Nitrosopumilus maritimus yang dikenal melakukan oksidasi amonia untuk memproduksi nitrogen. Proses produksi nitrogen membutuhkan oksigen, dan mikroba itu juga telah diketahui banyak ditemukan hidup di perairan yang kaya oksigen.

Namun, mikroba yang sama juga bertahan hidup dalam wilayah gelap dari lautan di mana kadar oksigennya sangat rendah—sesuatu yang telah sejak lama menjadi teka-teki bagi para ilmuwan. “Tidak ada yang tahu kenapa mikroba itu bisa ada yang hidup di sana,” kata Canfield.

Dia dan timnya kemudian membuat kultur archaea dalam wadah yang tertutup rapat dan menempatkannya dalam ruang gelap. Mereka lalu mengurangi kadar oksigen dalam wadah itu untuk meniru kondisi di dasar laut terdalam.

Hasilnya, hal yang mengejutkan terjadi. Ketika archaea telah menghirup habis sisa oksigen yang ada dalam kultur, kadar gas itu ternyata bisa hadir kembali dan bahkan meningkat.

Para penelitinya tidak terlalu yakin tentang bagaimana mikroba itu membangkitkan oksigen ekstra. Sejauh ini telah dikenal ada tiga cara alami produksi oksigen dalam gelap tanpa proses fotosintesis, tapi Canfield dkk mengatakan kalau mikroba yang mereka amati kemungkinan menggunakan mekanisme biologis yang berbeda lagi—yang belum pernah diketahui.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mekanisme pada N. maritimus melibatkan cara unik yang menghasilkan nitrogen dan oksigen sekaligus. Teknik pelabelan dengan isotop menguak serangkaian reaksi oksidasi dari nitrit hingga akhirnya menjadi dinitrogen. Saat itu oksigen juga terbentuk. Belum jelas benar prosesnya, tapi kemungkinan dari pembentukan nitrik oksida yang tidak pas di tengah reaksi oksidasi itu.

“Itu membuka kemungkinan kalau ada metabolisme yang benar-benar baru berfungsi di lautan sana yang kita tidak ketahui,” kata Canfield sambil menambahkan kemungkinan mekanisme yang sama juga dimiliki jenis organisme lain.

“Archaea peng-oksidasi ammonia adalah termasuk organisme dengan jumlah populasi berlimpah di lautan di Bumi,” kata ahli biologi, anggota tim peneliti, Laura Lehtovirta-Morley dari University of East Anglia, Inggris. Itu sebabnya, dia mengatakan, peran kunci mikroba itu dalam siklus nitrogen di dunia telah diketahui sejak lama. “Namun, kemampuan mereka yang ternyata bisa memproduksi oksigen sangat mengejutkan dan menarik.”

NEW SCIENTIST, SCIENCE

Baca juga:
4 Gempa yang Sanggup Getarkan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

6 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

6 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

9 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


5 Kunci Keamanan Pangan Menurut Pakar Penyakit Metabolik

25 Januari 2024

ilustrasi bahan makanan di dapur (pixabay.com).jpg
5 Kunci Keamanan Pangan Menurut Pakar Penyakit Metabolik

Dokter menyebut lima kunci utama untuk menjaga keamanan pangan. Apa saja?


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

1 November 2023

Mengenal Fitoplankton, Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Penghasil oksigen utama di bumi bukanlah tumbuhan, melainkan mikroorganisme yang ada dalam ekosistem laut yang disebut fitoplankton.


5 Risiko yang Terjadi Jika Tidak Teratur Membersihkan Mesin Cuci

11 Oktober 2023

Warga menggunakan mesin cuci listrik di tempat jasa pencucian pakaian di Tangerang, Banten, Minggu 26 Juni 2022. Sejumlah asosiasi UMKM mengatakan usulan PLN terhadap pelaku industri rumahan agar pindah ke golongan listrik untuk bisnis dan industri terkait rencana kenaikan tarif dasar listik, hanya akan menyulitkan pelaku usaha kecil karena memindahkan daya membutuhkan biaya serta tak ada jaminan kenaikan tarif jika mereka pindah. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Risiko yang Terjadi Jika Tidak Teratur Membersihkan Mesin Cuci

Mesin cuci yang tidak dibersihkan bisa menjadi sarang bakteri.


Pisang dan Alpukat Juga Perlu Dicuci sebelum Dimakan, Ini Alasannya

4 Oktober 2023

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang dan Alpukat Juga Perlu Dicuci sebelum Dimakan, Ini Alasannya

Banyak yang tak mencuci pisang atau alpukat sebelum dimakan karena berpikir kulitnya harus dikupas dulu dan tak ikut dimakan. Pakar berpendapat lain.


Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

28 September 2023

Anak-anak sekolah dasar Ambulu bersiap untuk menanam pohon mangrove dalam rangka penanaman mangrove untuk Indonesia di Kawasan Pesisir Desa Ambulu Kab. Cirebon 12 November 2022. Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) bersama anak-anak sekolah SD Ambulu dan Nelayan melakukan gerakan tanam pohon mangrove dikawasan pesisir pantai Ambulu Cirebon untuk mencegah abrasi pantai dengan tema Mangrove untuk Indonesia. Dalam kegiatan ini JMI menyalurkan bantuan sosial yang disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan. Tempo/Amston Probel
Indonesia Masuk Era Pasar Karbon, Ini 10 Tanaman yang Dapat Menyerap Karbon dengan Baik

Indonesia memasuki era pasar karbon, Inilah beberapa tanaman penghasil oksigen dan penyerap karbon yang baik di sekitar rumah Anda.