TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Selasa 18 Januari 2022, dipuncaki artikel berisi pengakuan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sulit dijalankan secara administratif. Di antaranya adalah bagaimana memadatkan mata kuliah dalam lima dari normalnya delapan semester.
Artikel terpopuler kedua datang dari polemik Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Salah satu pendiri Eijkman, Profesor Herawati Sudoyo, menyayangkan semua peneliti dan nonpeneliti yang bukan PNS dilepas begitu saja seiring dengan integrasi lembaga itu kepada BRIN.
Terakhir, terpopuler ketiga, adalah tentang prinsip kepompong dalam melindungi siswa PAUD dari Covid-19 varian Omicron yang sedang menyebar cepat. Prinsip tersebut diungkap Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso.
Berikut Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Selasa 18 Januari 2022, selengkapnya,
1. Kampus Merdeka Padatkan Kuliah 5 Semester, Nadiem Pahami Kesulitan Administratif
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengaku paham soal program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sulit dilakukan secara administratif. Tapi, dengan perubahan besar itu dia meyakini akan membuat perguruan tinggi akan jauh lebih relevan untuk dunia kerja.
“Ini kenapa Kemendikbudristek merepotkan seluruh ketua program studi se-Indonesia,” kata Nadiem Makarim lewat siaran pers Kemendikbudristek, Senin, 17 Januari 2022 usai bertandang ke kampus Universitas Padjadjaran di Bandung.
Menurut Nadiem, mereka mendukung dengan berpikir secara cepat bagaimana dapat memadatkan mata kuliah dalam lima semester, karena pada tiga semester lainnya mahasiswa perlu belajar di luar program studi. “Alasannya karena tidak ada satu pekerjaan pun yang hanya membutuhkan satu disiplin, semua multidisplin,” ujarnya.
2. Pendiri Eijkman Sayangkan Peneliti yang Lepas Saat Melebur ke BRIN
Salah satu pendiri Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Herawati Sudoyo mengatakan peneliti dan nonpeneliti merupakan ekosistem dalam membantu kelancaran maupun kesuksesan dari suatu penelitian.
Ia pun menyayangkan semua peneliti dan nonpeneliti yang bukan PNS dilepas begitu saja seiring dengan meleburnya Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Sudah 30 tahun Lembaga Eijkman itu berjalan dan telah memberikan kepada kita semua peneliti maupun yang bukan peneliti suatu ekosistem yang sangat membantu kelancaran maupun kesuksesan dari pekerjaan kami," ujar Prof Hera dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.
3. Ancaman Omicron, Bagaimana Cara Melindungi Siswa Paud?
Di tengah merebaknya varian baru Omicron, vaksinasi untuk siswa pendidikan usia dini (Paud) atau anak usia di bawah 6 tahun hingga kini belum dibuka. Pemerintah baru membuka vaksinasi untuk usia 6-11 tahun pada pertengahan Desember tahun lalu. Vaksinasi itu diikuti dengan pembukaan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak-anak rentan terpapar virus Covid-19. Lalu bagaimana cara melindungi anak di bawah 6 tahun? Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Piprim Basarah Yanuarso mengatakan orang tua bisa melindungi anaknya yang berusia 6 tahun ke bawah dengan prinsip cocooning atau kepompong.
Caranya yaitu dengan melengkapi vaksinasi seluruh anggota keluarga. “Jika lingkungan anak sudah semua divaksinasi, dengan begitu akan memberikan perlindungan kepada anak yang belum bisa vaksin. Jadi, mereka layaknya seperti kepompong yang terlindungi,” kata Piprim ketika seminar daring yang diunggah di akun youtube IDAI pada 3 Januari lalu.