TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia. Salah satu bencana yang mengancam wilayah Indonesia adalah tsunami. Hal ini karena wilayah Indonesia yang berada di wilayah pertemuan lempeng dan ring of fire.
Oleh karena berada di daerah seperti itu, wilayah Indonesia memiliki risiko gempa bumi dan tsunami. Namun, tahukah Anda bahwa ada suatu alat yang bisa mendeteksi terjadinya tsunami?
Selasa, 18 Januari 2021, buoy adalah suatu alat terapung yang bisa mendeteksi gelombang yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut. Buoy akan bertugas untuk mengawasi dan mencatat perubahan tingkat pada air laut di samudera.
Di Indonesia sistem buoy dikenal dengan nama lndonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS). Ina-TEWS pertama kali diluncurkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada November 2008.
Ina-TEWS memiliki dua sistem pemantauan, yaitu pemantauan darat dan pemantauan laut. Pemantauan darat terdiri dari jaringan seismometer broadband dan GPS. Sedangkan, sistem pemantauan laut terdiri dari buoy, tide gauge, dan CCTV.
Indonesia pernah memasang banyak Buoy di akhir 2019, Indonesia kembali meluncurkan Buoy yang diberi nama InaBuoy dan disebar di banyak wilayah rawan tsunami di Indonesia.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun telah meluncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Buoy di perairan anak Gunung Krakatau. Sistem memiliki kelebihan dapat beroperasi di laut dalam yang disebut menjadi pusat gempa.
"Sehingga deteksi dini oleh Buoy sebagai konfirmasi model atau prediksi di BMKG akan terjadinya tsunami dapat dilakukan," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulisnya, Kamis 29 Juli 2021.
EIBEN HEIZIER
Baca: BPPT Luncurkan Inatews Buoy Baru di Perairan Anak Gunung Krakatau
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.