Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resistensi Antibiotik Sebabkan Kematian Lebih dari Sejuta Orang 2019

image-gnews
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari sejuta orang di dunia meninggal sepanjang 2019 karena kasus infeksi yang sudah kebal antibiotik. Jumlah ini diperkirakan ratusan ribu lebih banyak daripada kematian akibat penyakit Malaria atau HIV/AIDS.

Bakteri yang berkembang menjadi resisten terhadap antibiotik (antimicrobial resistance, AMR) dipandang sebagai satu di antara ancaman terbesar yang dihadapi dunia kedokteran modern. Penggunaan berlebih jenis obat ini telah menyebabkan resistensi meluas, memperbesar kemungkinan infeksi penyakit umum seperti sepsis dan pneumonia menjadi semakin berat untuk bisa disembuhkan.

Mohsen Naghavi, profesor bidang health metrics dari University of Washington, Amerika Serikat, dan koleganya membuat sebuah model estimasi untuk menghitung jumlah kasus kematian akibat infeksi bakteri sepanjang 2019 lalu, yang sebelumnya sebenarnya bisa diobati. Model estimasi berbasis catatan medis 471 juta orang dengan kasus AMR dari 204 negara.

Naghavi dan timnya juga menelaah studi-studi yang telah dipublikasikan untuk mendapatkan data AMR yang se-komprehensif mungkin. “Untuk negara-negara yang memiliki data sangat terbatas, kami mengkalkulasi angka-angka dari pola regional yang kami kembangkan,” kata Naghavi.

Mempublikasikannya dalam jurnal online The Lancet 19 Januari 2022, tim peneliti itu menemukan bahwa sekitar 1,3 juta kematian di dunia pada 2019 bisa secara langsung dihubungkan dengan AMR. Mereka juga menemukan tambahan kasus 3,65 juta kematian terjadi pada orang-orang dengan penyakit yang menunjukkan sebagian bentuk AMR.

Untuk bagian terakhir itu, Naghavi menuturkan, “Kami tidak dapat mengatakan secara pasti kalau kematian di kelompok ini disebabkan resistensi antibiotik, tapi sebagian mungkin begitu.”

Jika keduanya digabungkan maka jumlahnya membuat kasus AMR menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di dunia pada 2019, di bawah serangan jatung ischaemic dan stroke. Perkiraan yang lebih konservatif bahkan menempatkan AMR lebih mematikan daripada HIV/AIDS dan malaria. Kedua penyakit itu menyebabkan 680 ribu dan 627 ribu kematian sepanjang 2019.

“Realitas angka-angka ini menunjuk kebutuhan mendesak dan kritikal untuk meningkatkan sumber daya dasar-dasar pengendalian infeksi. Di banyak lokasi, ini berarti tentang air, sanitasi, higienis,” kata Clare Chandler dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih jauh, sebanyak lebih dari 70 persen dari kematian karena AMR yang ditemukan dalam studi Naghavi dkk adalah kasus resistensi terhadap antibiotik beta-lactam seperti penisilin. “Kami tidak terkejut karena kami tahu berapa banyak jenis obat ini yang telah diresepkan di klinik-klinik,” kata Naghavi.

Kunci untuk menangkal resistensi antimikroba, menurutnya, harus dilakukan di banyak bidang. Negara maju, disebutkannya, perlu mengurangi praktik meresepkan antibiotik dan mengembangkan lebih banyak vaksin untuk penyakit-penyakit yang menular. Selain itu, penting juga mengurangi pemberiannya kepada ternak, memastikan higienis yang lebih baik di rumah sakit-rumah sakit dan memperbaiki pengawasan resistensi antimikroba.

NEW SCIENTIST

Baca juga:
LIPI Cari Antibiotik Baru dari Biota Laut, Sangat Potensial tapi ...


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

34 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan, Marthina Atanay, mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

58 hari lalu

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.


Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.


Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

6 Februari 2024

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Akan Ada 10 Juta Kematian Akibat Resistensi Antimikroba di 2050, BPOM Sebut Sebabnya

Pada 2050 diprediksi 10 juta kematian dapat terjadi setiap tahun akibat resistensi antimikroba atau AMR. Akibatnya infeksi lebih sulit diobati.


Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

30 Januari 2024

Pengukuhan delapan Guru Besar baru Universitas Jember, Senin, 29 Januari 2024. Foto: Humas Universitas Jember
Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

Universitas Jember targetkan tembus 100 guru besar pada 2028.


6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

12 Januari 2024

Petugas melakukan pengecekan golongan darah di PMI  Kediri, Jawa Timur  (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru, stok darah ada 236 kantong, hanya cukup untuk lima hari mendatang. ANTARA/Arief Priyono
6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

Satu hal yang tidak bisa Anda ubah adalah golongan darah yang jadi salah satu faktor krusial penentu kesehatan.


Mengenal Lebih Dalam Antibiotik sebagai Terobosan Obat-obatan

26 Desember 2023

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Mengenal Lebih Dalam Antibiotik sebagai Terobosan Obat-obatan

Perjalanan revolusi antibiotik sejak penemuan penisilin hingga tantangan masa kini seperti resistensi antibiotik.


Setelah 60 Tahun, AI Temukan Formula Antibiotik Baru yang Mampu Lawan Bakteri Resisten Obat

26 Desember 2023

Ilustrasi kecerdasan buatan untuk kesehatan. Kredit: Antaranews
Setelah 60 Tahun, AI Temukan Formula Antibiotik Baru yang Mampu Lawan Bakteri Resisten Obat

Para peneliti menggunakan AI untuk menemukan formula antibiotik baru yang efektif melawan MRSA.


Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

10 Desember 2023

Ilustrasi pasien di ICU/Pfizer
Waspada, Pasien di ICU Rentan Alami Resistensi Antimikroba

Pasien ICU rentan mengalami resistensi antimikroba. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor. Apa saja faktornya?


Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.