Bentuk seismograf tersebut seperti Guci Naga, toples berbentuk silinder, tengahnya terdapat batangan tembaga dengan delapan kepala naga yang diatur di sekelilingnya; setiap naga memiliki bola tembaga di mulutnya. Di sekitar kaki guci itu ada delapan katak, masing-masing tepat di bawah kepala naga.
Seismograf Guci Perunggu Zhang Heng. ancient-origins.net
Sistem kerja seismograf Zhang, apabila ada gempa maka bola tembaga dari mulut naga akan jatuh kemudian ditangkap oleh mulut katak, arah jatuhnya bola tembaga ini mengikuti direksi dari batangan tembaga yang ada di tengah-tengah delapan kepala naga.
Kemudian ada Luigi Palmieri dari Italia di tahun 1855, dengan perangkat seismograf air raksa. Sesimograf Palmieri memiliki tabung berbentuk U yang diisi dengan air raksa dan disusun di sepanjang titik kompas.
Sistem kerja seismograf ini yakni ketika terjadi gempa merkuri akan bergerak dan membuat kontak listrik yang menghentikan jam dan memulai drum perekam di mana gerakan pelampung di permukaan merkuri direkam.
Disebutkan bahwa seismograf ini jadi perangkat
pertama yang mencatat waktu gempa dan intensitas serta durasi gerakan apa pun.
Seiring perkembangannya, pada tahun 1880, John Milne ilmuwan Inggris yang bekerja di Jepang membuat seismograf modren. Pengukur gempa bumi tersebut dinamai pendulum horizontal.
TIKA AYU
Baca juga : Mengenali Gempa dari Letak Kejadian, Darat dan Laut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.