TEMPO.CO, Jakarta - TikTok memberi konfirmasi pada Kamis lalu kalau mereka sedang menguji sistem pendukung fitur berlangganan berbayar. TikTok merintis jalan untuk para kreator di platform video pendek itu untuk menetapkan tarif atas setiap konten yang mereka buat.
TikTok belum membagikan detail tentang kapan mereka akan memungkinkan fitur bisa digunakan para kreator konten, berapa banyak yang sedang mengujinya saat ini, atau seperti apa struktur pembayarannya. Juru bicara untuk TikTok, Zachary Kizer, hanya menjelaskan secara tertulis bahwa itu semua masih konsep yang sedang diuji.
“Dan kami selalu memikirkan tentang cara-cara baru untuk membawa value kepada komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok,” katanya.
Jika benar diadopsi, fitur ini menjadi langkah terkini TikTok untuk membantu para kreator di platformnya memonetisasi konten mereka. TikTok sebelumnya telah memperkenalkan hub monetisasi bernama Creator Next dan menggulirkan fitur yang memungkinkan pengguna mengirim atau mentransfer uang ke kreator favoritnya—setelah mengujinya dengan sekelompok kecil pengguna.
Bagaimana TikTok akan menambahkan sistem pembayaran langsung ke kreator ke dalam model bisnisnya yang kini sangat populer masih belum diketahui. Keuntungan terbesar yang dimiliki aplikasi ini atas para pesaingnya adalah algoritme misteriusnya yang memunculkan setiap konten ke halaman For You para penggunanya.
Itu adalah sebuah cara untuk para kreator bisa sampai ke para pengguna dan idealnya memberi umpan balik mereka yang berlangganan. Tapi, jika para kreator menahan konten terbaik hanya untuk mereka yang berlangganan, itu artinya akan dapat mengurangi engagement dari para pengguna dan secara teori, konten itu tidak akan muncul untuk mereka yang non-berlangganan.
Ini bukanlah problem unik TikTok. Seluruh platform digital yang berusaha membantu kreator konten dan influencer memonetisasi konten mencoba menyeimbangkan engagement versus membiarkan kreator melakukan monetisasi secara langsung. Dan para kreator sendiri harus mampu memprediksi konten berlangganan apa yang bersedia dibayar para pengguna, dan konten apa yang akan paling membantu mempromosikan karya mereka.
Uji berlangganan yang berbayar dari TikTok ini menyusul pengumuman Instagram kalau mereka meluncurkan uji yang sama dengan sebagian kecil kreator dan influencer di platform miliknya. Mereka yang berlangganan akan membayar bulanan untuk bisa mengakses secara eksklusif konten dari para kreator yang mereka follow, termasuk Stories dan video siaran langsung (live).
Tarif berlangganan bervariasi dari $0,99 hingga $99,99 atau setara Rp 14 ribu hingga Rp 1,4 juta per bulan, bergantung apa yang ditawarkan kreator di Instagram untuk dijadikan berbayar. Sebuah tanda ungu akan membedakan status pelanggan terhadap kreator atau infuencer dalam seksi komentar. Aplikasi milik Meta itu menyatakan tidak berencana memotong biaya berlangganan yang ditetapkan dari para kreator setidaknya tahun depan.
THE VERGE
Baca juga:
Semakin Dekat, Kemampuan Transfer Obrolan WhatsApp Android-iOS Dua Arah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.