Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Es Raksasa Lepaskan Hampir 1 Triliun Ton Air ke Laut

Reporter

Editor

Erwin Prima

Gunung es A68A pada November 2020. (NASA)
Gunung es A68A pada November 2020. (NASA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung es raksasa ditemukan melepaskan lebih dari 167 miliar ton air tawar selama periode tiga bulan dan hampir satu triliun ton dalam masa hidupnya, yang dapat memiliki efek mendalam pada satwa liar, kata para ilmuwan.

Gunung es A68A adalah bagian dari Lapisan Es Larsen-C di semenanjung Antartika sebelum pecah pada Juli 2017. Pada saat itu, gunung es itu adalah gunung es terbesar di Bumi dengan luas 2.208 mil persegi, lebih besar dari negara bagian Delaware.

Namun ketika gunung es itu pecah, ia mulai melayang melintasi Samudra Selatan. Pada Desember 2020, gunung es itu mulai mendekati pulau Georgia Selatan, yang berjarak sekitar 1.300 mil di lepas pantai Argentina. Pulau ini adalah rumah bagi banyak satwa liar, termasuk penguin dan anjing laut.

Para ilmuwan mengatakan gunung es itu pecah tepat sebelum menghantam dasar laut. Tabrakan bisa sangat merusak ekosistem pulau, termasuk membunuh satwa liar.

Sebuah tim ilmuwan internasional kemudian memeriksa ukuran gunung es sejak pertama kali pecah lebih dari tiga tahun lalu menggunakan tiga satelit untuk memeriksa ukuran area dan ketebalannya. Tim menemukan gunung es telah melepaskan lebih dari 167 miliar ton air di sekitar pulau dalam periode tiga bulan. Itu jumlah air yang cukup untuk mengisi 61 juta kolam renang ukuran Olimpiade.

Temuan ini akan diterbitkan dalam Remote Sensing of Environment edisi 1 Maret.

"Ini adalah sejumlah besar air lelehan," kata Anne Braakmann-Folgmann, peneliti di Universitas Leeds di Inggris dan Pusat Pengamatan dan Pemodelan Kutub, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip USA Today, 23 Januari 2022.

Pencairan itu karena pergerakan gunung es dari perairan dingin di sepanjang Lintasan Drake ke Laut Scotia yang lebih hangat di dekat pulau. Ketika gunung es mendekati pulau itu, ketebalannya turun dari 771 kaki menjadi 219 kaki, yang sebagian besar terjadi dari November 2020-Jan. 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada April 2021, gunung es itu telah benar-benar mencair, dengan total 992 juta ton es hilang dalam perjalanan 2.485 milnya sejak pertama kali pecah pada 2017. Pada puncaknya, 22 kaki es mencair setiap bulan.

Untungnya, pencairannya cukup untuk memecahkan gunung es sehingga "risikonya lebih kecil dalam hal penyumbatan" pulau itu, tetapi masih bisa berdampak besar padanya. Air tawar yang dingin hanyut mengikuti arus lautan, sehingga campuran dengan air asin hangat akan melepaskan nutrisi ke dalam perairan.

Para ilmuwan percaya ini akan mengubah atau menghasilkan plankton baru di daerah tersebut, yang berdampak pada rantai makanan lokal. Apa artinya ini bagi lingkungan dalam jangka panjang masih belum ditentukan.

"Hal berikutnya yang ingin kami pelajari adalah apakah itu berdampak positif atau negatif pada ekosistem di sekitar Georgia Selatan," kata Braakmann-Folgmann. "Karena A68A mengambil rute yang sama melintasi Lintasan Drake, kami berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang gunung es yang mengambil lintasan serupa, dan bagaimana mereka mempengaruhi lautan kutub."

USA TODAY

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

4 hari lalu

Naskah teori relativitas umum Albert Einstein ditampilkan di rumah lelang Christie di Paris, 22 November 2021. Naskah tersebut terjual dengan harga 11,7 juta Euro atau setara Rp187 miliar, dalam acara lelang pada 23 November 2021. REUTERS/Antony Paone
10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

Berkembangnya teknologi saat ini tidak terlepas dari ilmuwan terdahulu yang menciptakannya. Berikut beberapa ilmuwan terkenal dengan karya luar biasa.


Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

4 hari lalu

Zona Perlindungan Laut di Antartika
Studi Baru Peringatkan Potensi Tsunami Raksasa dari Antartika Terulang Lagi

Tsunami raksasa dari Antartika di masa lalu bisa terjadi sampai ke kawasan Asia Tenggara. Bagaimana potensinya di masa kini?


Pekan Depan, Ilmuwan Hipersonik Rusia Diadili untuk Tuduhan Pengkhianatan

8 hari lalu

Pengadilan Kota Saint Petersburg setelah sidang dalam kasus fisikawan Siberia Anatoly Maslov yang ditangkap pada tahun 2022 atas tuduhan makar, di Saint Petersburg, Rusia 24 Mei 2023. REUTERS/Anton Vaganov
Pekan Depan, Ilmuwan Hipersonik Rusia Diadili untuk Tuduhan Pengkhianatan

Kasus para ilmuwan hipersonik Rusia ini ditandai sebagai "sangat rahasia" dan akan ditutup untuk media dan publik.


Dark Web juga Jual Belikan Satwa Liar Ilegal, Ada yang untuk Narkoba

9 hari lalu

Ilustrasi hacker. mic.com
Dark Web juga Jual Belikan Satwa Liar Ilegal, Ada yang untuk Narkoba

Dark web merupakan situs ilegal dan tidak semua orang dapat mengaksesnya, ada ribuan hewan yang dijualbelikan di sana sebagai bahan membuat narkoba.


Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

29 hari lalu

Suasana di Everest Base Camp, Nepal. Pendakian ke Puncak Everest dari sisi Nepal, bermula dari Everest Base Camp (EBC), di ketinggian 5.364 meter. Untuk mencapai EBC, pengunjung harus melalui penerbangan domestik dari Kathmandu ke Lukla. Foto: Robertus Robet
Ilmuwan Ungkap Alasan Gunung Everest Keluarkan Suara Menakutkan di Malam Hari

Dr Podolskiy dan timnya menghabiskan tiga minggu menggigil di Gletser Trakarding-Trambau dengan pemandangan penuh Gunung Everest.


15 Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, dari Dokter Hingga Matematikawan

3 April 2023

Ilustrasi Al Battani.
15 Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, dari Dokter Hingga Matematikawan

Islam mencapai masa keemasannya pada 622-1258 Masehi. Selama masa itu, banyak ilmuwan muslim memberikan sumbangsih pada berbagai bidang ilmu pengetahuan


27 Peneliti Indonesia Lulus Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia

26 Maret 2023

Sebanyak 27 peneliti terpilih asal Indonesia resmi menyelesaikan sembilan bulan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia besutan The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative. Dok. Science Leadership Collaborative
27 Peneliti Indonesia Lulus Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia

Sebanyak 27 peneliti Indonesia telah menyelesaikan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia besutan The Conversation Indonesia.


Vietnam Sita 7 Ton Gading dalam Kasus Penyelundupan Satwa Liar Terbesar

20 Maret 2023

Ilustrasi gading gajah. REUTERS
Vietnam Sita 7 Ton Gading dalam Kasus Penyelundupan Satwa Liar Terbesar

Selain gading, produk satwa liar yang sering diselundupkan ke Vietnam termasuk sisik trenggiling, cula badak, dan bangkai harimau.


Kebun Binatang Athena Menemukan Anak Harimau di Tempat Sampah

19 Maret 2023

Kondisi seekor anak harimau putih yang baru ditemukan di tempat sampah, saat mendapat perawatan di rumah sakit kebun binatang, di Athena, Yunani, 17 Maret 2023. Harimau putih berusia tiga bulan itu ditemukan pada 28 Februari di bawah tempat sampah, di tempat parkir Taman Zoologi Attica oleh petugas kebersihan. REUTERS/Stelios Misnas
Kebun Binatang Athena Menemukan Anak Harimau di Tempat Sampah

Pengurus kebun binatang ini menduga anak harimau yang dibuang ini adalah korban perdagangan satwa liar ilegal.


Penemu Vaksin Covid-19 Asal Rusia Dicekik hingga Tewas

5 Maret 2023

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Penemu Vaksin Covid-19 Asal Rusia Dicekik hingga Tewas

Seorang ilmuwan Rusia yang merupakan salah satu penemu vaksin Covid-19 Sputnik V, tewas dicekik di rumahnya.