TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) kolaborasi bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang. KKN yang diadakan pertama kali secara luring di masa pandemi ini digelar di Desa Sungsang,Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Dikutip dari situs resmi UGM, KKN Kolaborasi diikuti oleh 16 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada dan 18 mahasiswa dari UIN Raden Fatah.
“UGM bersyukur bisa mengirimkan mahasiswa secara luring pada KKN saat ini terutama di daerah yang jauh dari pusat keramaian,“ kata Rektor UGM Panut Mulyono di lokasi KKN pada Ahad, 23 Januari 2022. Kunjungan Rektor UGM ke lokasi KKN Kolaborasi ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo, Bupati Banyuasin Askolani Jasi, dan Rektor UIN Raden Fatah Nyayu Khodijah.
Panut berharap dengan diadakannya KKN Kolaborasi ini para mahasiswa UGM bisa bekerja sama dengan mahasiswa dari peguruan tinggi lain dan melaksanakan program kerja lebih maksimal. ”Masing-masing punya keunggulan dan perguruan tinggi mitra tentu lebih paham dengan persoalan setempat,” katanya.
Panut mengatakan selama pelaksanakan KKN Kolaborasi sejak pertengahan Desember 2021 hingga 5 Februari mendatang, para mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu, Ganjar Pranowo berharap KKN Kolaborasi ini bisa terus dilakukan oleh UGM. “Harus berkelanjutan dan jangan berhenti disini. Jangan lupa untuk tetap melibatkan masyarakat,“kata Ganjar.
Kepala sub Direktorat KKN UGM Ambar Kusumandari menjelaskan Desa Sungsang sebagai desa nelayan memiliki potensi daya tarik wisata di bidang kuliner dan budaya. Namun, kondisi sarana prasarana, dan kondisi lingkungan yang ada saat ini belum dapat secara maksimal menopang Desa Sungsang menjadi desa wisata.
“Selain prasarana persoalan sampah masih menjadi persoalan utama sehingga sebagian besar program KKN Kolaborasi ini terkait dengan pengelolaan sampah dan lingkungan,”kata Ambar.
Beberapa program kerja yang diunggulkan di desa tersebut antara lain pembuatan web GIS desa wisata Sungsang, pemetaan jalur prioritas desa wisata, serta pembuatan prototipe alat pembakaran tanpa asap. Sedangkan beberapa program kerja yang telah berjalan selama satu bulan yaitu pembuatan bilik cantik atau gardu, workshop IT dan pelatihan Ecobrick.
“Penerjunan tim KKN di Desa Sungsang diwacanakan untuk dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Harapannya bisa memberi stimulus pengembangan SDM untuk mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan, ekonomi dan pariwisata di Desa Sungsang yang berkelanjutan,“kata Ambar.
Baca juga: Dua Petinggi Tim Keamanan Twitter Hengkang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.