TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan para sekutunya di NATO dikabarkan menyuplai bantuan militer ke Ukraina, termasuk persenjataan yang diharapkan mampu menangkal dan mencegah kemungkinan invasi Rusia. Moscow terus menumpuk pasukannya dekat perbatasan wilayahnya dengan Ukraina hingga mencapai 100 ribu personel per pekan lalu. Mereka disebut-sebut bisa sewaktu-waktu melancarkan agresi.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebutkan telah menyetujui akan mengirim bantuan militer senilai US$ 200 juta ke Ukraina untuk alasan perlindungan bagi kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Inggris bahkan sudah mengirimkan 2.000 persenjataan anti-tank jarak pendek NLAW ke militer Ukraina.
Meski begitu, nilai senjata itu dan pasokan yang sudah datang tetap tak seberapa dibandingkan apa yang dibutuhkan negara bekas pecahan Soviet itu untuk bisa berdiri sejajar dengan tetangganya, Rusia. Amerika Serikat dan NATO memang telah menegaskan tak akan ada pengerahan militer secara langsung ke Ukraina, tapi bukan berarti mereka tak mengirim lebih banyak persenjataan. Persenjataan yang idealnya mampu menetralisir kekuatan Rusia dan secara bersamaan mengeksploitasi kelemahannya.
Sebanyak hampir 100 batalyon Rusia mendapat dukungan mekanik berat, dan tank-tank dan kendaraan tempur infanteri akan menjadi ujung tombak dari serangan besar ke Ukraina. Kekuatan kunci lain dari Rusia adalah artileri yang mampu meluluhlantakkan pertahanan Ukraina sebelum serangan darat diluncurkan. Pada akhirnya, jika Rusia benar melakukan invasi dan berhasil memaksa pasukan Ukraina bertahan dengan gerakan bawah tanah maka mereka akan membutuhkan persenjataan khas gerilyawan.
Jadi, jenis apa yang harus ditempatkan Kiev dalam daftar teratasnya jika Amerika Serikat benar-benar menegakkan demokrasi persenjataannya? Berikut ini analisa dari Popular Mechanics,
1. Rudal Anti-tank Javelin AGM-148
AS telah mengirim rudal anti-tank Javelin ke Ukraina, tapi kebutuhannya bisa jauh lebih besar. Javelin sebenarnya rudal yang sudah cukup tua, tapi masih sangat efektif melawan tank-tank. Daya jangkaunya yang 2.500 meter akan memungkinkan unit-unit militer Ukraina mempertahankan front sejauh lima kilometer.
Rudal Javelin. Kredit: National Interest
Amerika sebelumnya telah menjual 47 Unit Peluncuran Komando (CLU) dan 370 rudal itu kepada Ukraina. Ukraina memiliki hampir 30 brigade dan unit-unit pasukan khusus yang lebih kecil, pasukan cadangan dan pasukan operasi khusus. Jika ingin membekali mereka semua dengan Javelin makam diperlukan 1.500 CLU dan lebih dari 5.000 rudal.
2. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS)
HIMARS adalah sistem roket artileri yang terdiri dari enam tabung roket 227 mm di atas sebuah truk, yang membuatnya menjadi sistem artileri yang kuat dan sangat mobile. HIMARS bisa meluncurkan GMLRS, roket berpenuntun GPS dengan hulu ledak yang sangat eksplosif.
"(Ukraina) sudah memiliki artileri meriam dalam jumlah besar," kata Mark Cancian, pensiunan perwira Korps Marinir AS dan analis di Washington D.C. Dia menambahkan, "Rudal-rudal berpresisi tinggi akan sangat berguna."
M142 HIMARS. Kredit: Wikipedia
Unit-unit kekuatan Ukraina bisa menggunakan paket kombo HIMARS/GMLRS untuk menarget pasukan Rusia jauh di belakang garis depannya. Daya jangkau roket yang sampai 43 mil akan memberi peluang Ukraina untuk mampu menyerang Rusia saat masih berada di wilayahnya.
3. Rudal Penyengat FIM-92
Rudal penyengat adalah sebuah sisten pertahanan udara yang portable dan dioperasikan di atas pundak. Memiliki jangkauan 2,98 mil, rudal ini menggunakan sensor infra-merah untuk melacak emisi panas dari pesawat yang terbang rendah. Rudal penyengat akan berguna dalam menegasikan keuntungan Rusia dalam kepemilikan helikopter, baik helikopter angkut Mi-8/17 maupun helikopter serang Ka-52.
Helikopter-helikopter itu akan digunakan untuk transportasi pasukan ke zona-zona pendaratan jauh di dalam wilayah Ukraina, selain juga menyediakan dukungan udara kepada unit pasukan di darat dan memburu tank-tank Ukraina.
Marinir AS meluncurkan rudal Stinger di Capu Midia ke arah Air Firing Range di pantai Laut Hitam, Rumania, 20 Maret 2017. AP/Vadim Ghirda
Rudal stinger juga bisa berguna untuk menghadang armada 500 drone tentara Rusia, termasuk Orlan-10, drone jarak menengah yang digunakan untuk menentukan lokasi target untuk artileri Rusia.
4. Night Vision Goggle AN/PVS-15
AN/PVS-15 adalah sebuah perangkat kacamata malam pada helm yang memberikan penggunanya penglihatan malam stereoskopis dengan medan pandang 40 derajat. Night vision goggle dinilai Cancian akan meningkatkan kemampuan personel Ukraina, termasuk untuk menyelinap ke balik garis depan Rusia.
Goggle night-vision tentara Amerika, AN/PVS-15. researchgate.net
5. Bahan peledak
Amerika Serikat telah hampir 20 tahun, kebanyakan di Irak dan Afghanistan, memerangi musuh yang menggunakan berbagai jenis modifikasi bahan peledak (improvised explosive devices, IED). Bom-bom itu disebar di sepanjang jalan dan rute yang digunakan pasukan AS. Saat Rusia menguasai Ukraina, Amerika bisa membagikan pengalamannya tentang IED yang menyasar konvoi truk dan pasukan Rusia.
POPULAR MECHANICS, NPR
Baca juga:
Amerika Serikat dan Jepang Bersepakat Cari Cara Hadapi Senjata Hipersonik Cina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.