TEMPO.CO, Jakarta - Setiap kecamatan harus menyediakan peta potensi rawan bencana untuk mengetahui daerah mana saja yang berpotensi dilanda tsunami. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan itu dalam sosialisasi potensi gempa dan tsunami besar dari Selat Sunda di Pandeglang, Banten.
Daerah itu pula yang belum lama ini mengalami kerusakan terbesar di antara 3.000-an bangunan yang terdampak gempa M6,6 dari laut selatan Pandeglang. Adapun potensi gempa megathrust dari Selat Sunda diperhitungkan mencapai M8,7.
"Saya minta tolong kepada Muspika agar berperan aktif untuk membuat peta-peta tersebut," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi, di hadapan Bupati Pandeglang beserta unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan para camat seluruh Kabupaten Pandeglang dalam sosialisasi di Pendopo Pandeglang, Selasa 25 Januari 2022.
Suko berharap kejadian gempa M6,6 pada 14 April lalu bisa menjadi pembelajaran yang baik untuk kesiapan mitigasi bencana Pandeglang. Dengan bekal pengetahuan dan pelatihan yang dimiliki, Suko menilai, masyarakat tidak perlu khawatir dan sudah siap untuk menghadapi apabila bencana terjadi sehingga bisa meminimalisir adanya korban.
Dia juga mengundang setiap unsur pemerintahan di wilayah itu untuk tidak ragu menjalin komunikasi dengan BMKG. "Sekecil apapun informasi, sampaikan saja," katanya sambil menambahkan BMKG menyediakan aplikasi mobile berbasis android dan iOS tentang Informasi cuaca maupun potensi bencana.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menerangkan wilayah Kecamatan Sumur sebagai wilayah berpotensi paling terdampak. Di wilayah itu pula, dia menyebutkan, belum tersedia shelter untuk kejadian bencana tsunami. Irna berjanji segera mengalokasikan anggaran pembangunannya.
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten menjadi wilayah terdampak gempa bumi dengan 6,6 magnitudo.
Lainnya, bupati mengaku membuat program latihan evakuasi setiap pekan yakni setiap Senin. “Kegiatan ini untuk melatih agar supaya warga tidak panik dan paham harus berbuat apa apabila terjadi bencana gempa ataupun tsunami," kata Irna.
Baca juga:
Vaksin BUMN dari Bio Farma Sudah Mulai Uji Klinis, Pakai 2 Adjuvant
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.