Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maret Titik Balik Covid-19 dan Omicron di Dunia? Begini Estimasinya

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa 25 Januari 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kebut program vaksinasi booster atau dosis ketiga di wilayah Jabodetabek setelah mendeteksi adanya lonjakan kasus Omicron di Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa 25 Januari 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kebut program vaksinasi booster atau dosis ketiga di wilayah Jabodetabek setelah mendeteksi adanya lonjakan kasus Omicron di Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia mengalami ledakan besar kasus Covid-19 varian Omicron. Model estimasi yang dibuat Institut untuk Evaluasi dan Metrik Kesehatan (IHME) menyebutkan pada 17 Januari 2022 ada penambahan sebanyak 125 juta kasus baru infeksi varian Omicron tersebut di dunia. Itu setara lebih dari 10 kali lipat saat puncak gelombang varian Delta yang terjadi pada April tahun lalu.

Hasil pemodelan dan estimasi yang dibuat oleh institut berbasis di Seattle, Amerika Serikat, itu dipaparkan dalam jurnal The Lancet yang terbit 19 Januri 2022. Model menunjukkan SARS-CoV-2 varian Omicron tengah menyebar cepat ke lebih dari 50 persen belahan dunia sepanjang November 2021 sampai akhir Maret 2022 nanti.

"Hanya segelintir negara di Eropa Timur, Asia Tenggara, Afrika Utara dan Oseania yang diperkirakan belum terlanda infeksi Omicron--sebelum pada akhirnya juga akan terserang dan menyumbang pucak gelombang infeksi susulan nantinya," bunyi isi laporan yang ditulis oleh Christopher J.L. Murray tersebut.

Pemodelan yang dibuat IHME mencatat kasus harian global infeksi SARS-CoV-2 telah meningkat lebih dari 30 kali lipat pada 17 Januari 2022 dibandingkan akhir November lalu. Namun, total pelaporan dari negara-negara tercatat hanya ada peningkatan enam kali lipat. Ini diduga karena kasus-kasusnya yang tak bergejala atau gejala ringan saja meningkat dibandingkan infeksi varian SARS-CoV-2 sebelumnya. Tingkat deteksi infeksi global pun drop dari 20 menjadi 5 persen.

Memahami beban infeksi Omicron sangat bergantung kepada proporsi infeksi yang tak bergejala tersebut. Sebuah kajian sistematis berdasarkan varian-varian SARS-CoV-2 sebelumnya menduga 40 persen kasus infeksi tak bergejala. Bukti yang ada saat ini menunjukkan proporsi yang sama pada kasus infeksi Omicron jauh lebih tinggi, kemungkinan sampai 80-90 persen.

Meski ada pengurangan tingkat keparahan per infeksi, gelombang massif infeksi Omicron berarti juga tingkat keterisian rumah sakit meningkat di banyak negara. Ini bahkan diperkirakan akan terus meningkat dua kali atau lebih dari tingkat keterisan rumah sakit saat terjadi puncak gelombang infeksi varian sebelumnya.

Yang mengejutkan, pemodelan IHME tak menelurkan dampak besar terhadap gelombng Omicron ketika aksi kebijakan seperti mewajibkan penggunaan masker, meningkatkan cakupan vaksinasi, atau membagikan vaksin booster ditetapkan saat intensitas penularan Omicron sudah begitu tinggi seperti sekarang.

Per 17 Januari 2022, gelombang penularan Covid-19 varian Omicron telah memuncak di 25 negara di lima wilayah WHO, dan di 19 negara bagian di Amerika Serikat. Diperkirakan, puncak gelombang ini bakal bertahan di kebanyakan negara sampai pekan kedua Februari mendatang. Pada Maret, proporsi besar populasi dunia sudah akan terinfeksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat itu juga, dengan laju vaksinasi Covid-19 yang terus ditingkatkan, penggunaan vaksin booster, dan imunitas dari infeksi alami yang juga meluas, imunitas global melawan SARS-CoV-2 untuk beberapa periode waktu akan mencapai level tertingginya. Untuk selama beberapa pekan atau bulan ke depannya, IHME memprediksi, dunia bisa berharap tingkat penyebaran virus itu yang rendah.

Terpisah, dalam jumpa pers pada Senin lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhamon Ghebreyesus, mengatakan fase kritis dari pandemi Covid-19 bisa berakhir pada tahun ini. Asalkan, menurut dia, cakupan vaksinasi di negara-negara mampu lebih dari 70 persen. Sayangnya, Tedros menambahkan, kurangnya dukungan finansial merintangi tujuan itu. "Jika model pendanaan saat ini berlanjut, WHO akan gagal," katanya.

THE LANCET, NEW SCIENTIST

Baca juga:
Dibayangi Agresi Rusia, Kenapa Ukraina Kumpulkan Senjata Javelin?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

5 jam lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Kasus COVID-19 dan Influenza Meningkat, Cek Gejala yang Beda dan Serupa

Musim hujan dan musim dingin, kasus COVID-19 dikabarkan naik. Ini yang perlu dipahami soal COVID-19 dan influenza serta upaya pencegahan.


Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak, Ini Saran Dokter RSCM

6 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Mycoplasma Pneumonia pada Anak, Ini Saran Dokter RSCM

Dokter anak RSCM merekomendasikan imunisasi lengkap untuk mencegah koinfeksi mycroplasma pneumonia yang kini tengah merebak.


Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

6 jam lalu

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic
Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

PB IDI meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19.


Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

8 jam lalu

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

Keterampilan matematika dan membaca remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di banyak negara pasca-Covid-19.


Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

10 jam lalu

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan (Instagram/@erlinaburhan)
Mycoplasma Pneumoniae Beda dengan Covid-19, Erlina Burhan: Ada Sejak 1930

Mycoplasma Pneumoniae mulai diperbincangkan masyarakat setelah ditemukan peningkatan yang signifikan di Cina.


Epidemiolog Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura Imbas Euforia Usai Pandemi

12 jam lalu

Vaksinasi Covid-19 tetap digencarkan di Yogyakarta pada Senin (26/6) meski status pandemi telah dicabut. Dok.istimewa
Epidemiolog Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura Imbas Euforia Usai Pandemi

Peningkatan infeksi Covid-19 di Singapura terjadi pada kurun waktu 19-25 November 2023


Per Oktober 2023, Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun jadi Rp 301,16 Triliun

20 jam lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
Per Oktober 2023, Kredit Restrukturisasi Covid-19 Turun jadi Rp 301,16 Triliun

OJK mencatat nilai kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan seiring pertumbuhan perekonomian nasional.


WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

1 hari lalu

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 4 Desember 2023. REUTERS/Fadi Shana
WHO: Setiap Jam, Situasi di Gaza Semakin Memburuk

WHO mengatakan situasi di Gaza kian memburuk seiring dengan semakin intensifnya pengeboman Israel di selatan wilayah Palestina.


Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

1 hari lalu

Anak-anak Palestina yang terluka tergeletak di lantai rumah sakit Nasser, menyusul serangan Israel di sekolah Ma'an di timur Khan Younis, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 5 Desember 2023. REUTERS/Ibrahim Abu Mustafa
Israel Makin Gila, 1 Anak di Gaza Terbunuh Setiap 10 Menit

Setiap 10 menit, 1 anak tewas di Gaza terkena serangan Israel.


Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

1 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

Dinkes DKI menilai kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini masih terkendali. Tidak ada kenaikan angka perawatan di rumah sakit.