Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Virus Corona Baru NeoCov yang Membunuh 1 dari 3 Pasien

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Sejak virus corona jenis baru, NeoCov, dilaporkan oleh para ilmuwan Wuhan di Cina, dunia diambang kekhawatiran baru akan dampaknya.

Spekulasi tentang keparahan virus baru ini membuat banyak orang terus bertanya-tanya tentang kepastiannya. Untuk mengetahui kebenaran di balik jenis virus corona ini, berikut fakta yang ada.

Apakah itu varian baru atau jenis virus corona yang berbeda?

Ini adalah jenis baru atau jenis lain dari virus corona, seperti SARS-CoV-2 atau Covid-19. Ini bukan varian baru seperti Omicron atau Delta. Studi oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina dan Universitas Wuhan menunjukkan bahwa NeoCov terkait erat dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), penyakit virus yang pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012.

Seberapa mengkhawatirkan?

Virus ini diyakini sangat menular dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Menurut para ilmuwan Wuhan, satu dari tiga pasien yang terinfeksi NeoCov bisa meninggal karena komplikasinya.

Apakah sudah ditemukan pada manusia?

Tidak. Ini hanya ditemukan pada kelelawar di Afrika Selatan tetapi dapat menimbulkan ancaman bagi manusia di masa depan jika bermutasi lebih lanjut, sesuai penelitian oleh para peneliti Cina. "Hanya satu mutasi lagi makan menjadi berbahaya bagi manusia," kata para peneliti.

NeoCov dapat menembus sel manusia dengan cara yang sama seperti SARS-CoV-2, tambah para ilmuwan dari Universitas Wuhan di China.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa kata WHO?

WHO mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efeknya pada manusia. "Apakah virus yang terdeteksi dalam penelitian akan menimbulkan risiko bagi manusia akan memerlukan penelitian lebih lanjut," kata badan kesehatan itu kepada kantor berita TASS.

Apakah penelitiannya telah ditinjau oleh rekan sejawat?

Studi tersebut, yang telah dikutip dalam laporan media, belum ditinjau oleh rekan sejawat. Ini adalah langkah penting bagi setiap penelitian untuk mendapatkan kebenaran. Studi ini baru-baru ini diunggah di repositori pracetak BioRxiv.

WIONEWS

Baca:
Virus Corona Ditemukan dalam Sperma Penyintas Covid-19 Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

2 hari lalu

Radang Tenggorokan/Canva
Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

Sakit tenggorokan bisa merupakan efek samping dari penyakit lain seperti flu atau batuk. Apa bedanya dengan radang tenggorokan?


Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.


Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Forum Kinerja Reformasi Indonesia sekaligus Peluncuran Buku Menteri PANRB
Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

Menko Luhut Pandjaitan menceritakan bagaimana awalnya mengenal sosok Menpan RB Abdullah Azwar Anas.


Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

5 hari lalu

Kim Jaejoong. (Soompi)
Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

Kim Jae Joong bakal sapa penggemar di Jakarta dalam konser anniversary debut ke-20 tahun pada Sabtu, 19 Oktober 2024


Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

7 hari lalu

Cara transfer chat Whatsapp ke HP baru. Foto: Canva
Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

Ketahui sederet bahaya dari penggunaan aplikasi SocialSpy WhatsApp yang harus diwaspadai. Jika sudah menginstal, ketahui cara menghapusnya ini.


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

12 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

14 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

15 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa mengatakan, pada rapim KPK sudah diambil keputusan laporan klarifikasi yang dibuat oleh Kaesang. Namun, saat ini hasilnya belum bisa diumumkan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Peneliti BRIN Ungkap Ragam Khasiat Ketepeng Cina, Dimulai dari Kosmetik dan Obat Kulit

16 hari lalu

Tanaman ketepeng cina yang bernama latin Cassia alata linn punya banyak khasiat obat. (Facebook Taman Buah)
Peneliti BRIN Ungkap Ragam Khasiat Ketepeng Cina, Dimulai dari Kosmetik dan Obat Kulit

Dari bahan baku kosmetik sampai bantu ikan zebra tumbuhkan kembali ekornya yang diamputasi, berikut ragam khasiat ketepeng cina paparan peneliti BRIN.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

18 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia