Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

Reporter

Editor

Erwin Prima

FisTx, startup teknologi tambak udang dan ikan, memperkenalkan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dikembangkan dan siap digunakan para petambak budi daya udang. (FisTx)
FisTx, startup teknologi tambak udang dan ikan, memperkenalkan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dikembangkan dan siap digunakan para petambak budi daya udang. (FisTx)

TEMPO.CO, Yogyakarta - FisTx, startup teknologi tambak udang dan ikan, memperkenalkan teknologi yang dikembangkan dan siap digunakan para petambak budi daya udang, yaitu teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS).

RAS merupakan teknologi yang digunakan berkonsep kolam petak untuk sistem budi daya secara insentif dengan memanfaatkan air secara terus menerus, sehingga air pada kolam utama terjaga kualitasnya serta menghemat penggunaan air dan biaya pergantian air. Sebelumnya, FisTx fokus pada kebutuhan dasar dalam mendukung kesuksesan dalam budi daya melalui produk Aqua Input dan layanan farming system.

“Konsep RAS serupa dengan akuarium, air kolam tidak dibuang tetapi disaring terus menerus. Jadi ide besarnya adalah bagaimana air yang ada ini dapat dikonservasi dan dipakai berkesinambungan dengan sistem filtrasi yang FisTx kembangkan," ujar COO FisTx Rico Wibisono dalam keterangannya, Sabtu, 5 Februari 2022.

"Sistem ini juga terbukti aman karena kami juga sudah menerapkan sistem disinfeksi yang cukup ketat melalui teknologi kami yang lain, yaitu Mobile Water Sterilizer yang dilengkapi dengan teknologi UV dan teknologi ozone untuk mengurangi penggunaan bahan kimia. Selain itu, Mobile Water Sterilizer juga dapat digunakan sebagai water treatment unit,” tambahnya.

Salah satu yang sudah menggunakan teknologi FisTx adalah PT Nayottama Kelola Laut Indonesia (NKLI). Awalnya, PT NKLI menggunakan teknologi existing Aqua Input sejak 2021 dan telah mengalami peningkatan hasil tambak secara berkala dari 18 ton hingga 51 ton per hektare atau kenaikan hampir tiga kali lipat.

PT NKLI secara resmi mengumumkan penggunaan teknologi terbaru RAS FisTxdi kolam budi daya yang terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 20 Januari 2021 lalu. Momentum ini turut menandai implementasi perdana teknologi RAS FisTx.

Selain ramah lingkungan, manfaat lain yang didapat dari penggunaan teknologi RAS adalah meningkatkan produktivitas, meminimalisir permasalahan udang mati dini, dan hemat hingga 30 persen jika dibandingkan dengan pemakaian kimia seperti kaporit. Produksi per hari pun lebih cepat, tingkat pertumbuhan meningkat rata-rata sekitar 20 persen, dengan efisiensi pakan hingga 23,5 persen.

“Teknologi RAS sangat tepat digunakan bagi para petambak di masa ini. Dengan latar belakang sebagai seorang petambak, saya belajar dari kegagalan budi daya tambak udang milik sendiri. Kemudian, saya berinisiatif untuk mengembangkan teknologi RAS di kolam sendiri yang sebelumnya sudah saya kenal di Vietnam sejak tahun 2020. Berawal dari situ kemudian saya terapkan RAS di FisTx,” papar pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Perikanan Budidaya ini.

Rico memetakan setidaknya ada empat tantangan dalam budi daya tambak udang, yakni manajemen tambak, manajemen operasional, manajemen konstruksi tambak, dan manajemen alam, contohnya pemilihan lokasi tambak yang tidak sesuai di lokasi rawan bencana seperti tsunami dan gempa.

Berbeda dengan yang banyak dilakukan petambak udang saat ini, FisTx berkomitmen menyasar pada solusi di permasalahan inti pertambakan udang, yaitu manajemen tambak kemudian merambah pada manajemen operasional budi daya seperti monitoring tambak. Bahkan, saat ini FisTx juga sudah mengembangkan manajemen konstruksi tambak.

“Awal proses budi daya hingga panen itu akan menjadi sebuah ekosistem, itulah yang kami sebut FisTx 360. Tantangan kami adalah mengedukasi para petambak dari old mind menuju new mind in farming untuk dapat meningkatkan produktivitas tambaknya. Dengan menggunakan perhitungan yang mudah, efektif, dan terukur, RAS akan menjadi sistem yang akan mengangkat pertambakan di Indonesia,” ujar Rico.

Hingga saat ini, produk Aqua Input FisTx melalui penjualan langsung dan daring telah merambah ke 21 provinsi, 180 kabupaten/kota, sekitar 300 petambak dengan kalkulasi sekitar 1.500 petak yang dikelola. Ke depannya Rico menargetkan sistem kerja sama operasional (KSO) melalui penambahan empat proyek dengan jumlah kolam sekitar 40 petak kolam menggunakan teknologi RAS.

Baca:
Startup Yogyakarta Tawarkan Sentuhan Teknologi di Tambak Udang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.








eFishery: Dulu Raih Pendanaan Rp 1,3 Triliun, Kini Sumbang PDB Rp 3,4 Triliun

1 hari lalu

Para petambak pemakai eFishery bisa langsung tanya jawab dengan M Ihsan Akhirulsyah, Chrisna Aditya Wardani, dan Gibran Chuzaefah Amsi Al Farizy, tim pencipta eFishery, di Bandung, 12 Agustus 2015.  TEMPO/Prima Mulia
eFishery: Dulu Raih Pendanaan Rp 1,3 Triliun, Kini Sumbang PDB Rp 3,4 Triliun

Kontribusi eFishery terhadap PDB sebesar Rp 3,4 Triliun setelah meraih pendanaan sebesar Rp 1,3 Triliun pada 2022.


10 Tahun Perjalanan eFishery yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

1 hari lalu

(kiri) Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Paksi Walandoue (kanan) Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah dalam acara eFishery Impact Report 2022 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 29 Maret 2023 (Foto oleh Hanifah Dwijayanti)
10 Tahun Perjalanan eFishery yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

Perjalanan eFishery selama 10 tahun yang memberikan kontribusi besar Rp 3,4 Triliun untuk PDB di sektor akuakultur pada 2022.


Profil eFishery, Startup yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

1 hari lalu

Controller eFishery kreasi M Ihsan Akhirulsyah, Chrisna Aditya Wardani, dan Gibran Chuzaefah Amsi Al Farizy tim pencipta eFishery, di Bandung, 12 Agustus 2015. TEMPO/Prima Mulia
Profil eFishery, Startup yang Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

Riset UI sebut eFishery sumbang Rp 3,4 triliun terhadap PDB di sektor akuakultur. Ini profil startup tersebut


Riset UI Catat eFishery Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

1 hari lalu

(kiri) Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Paksi Walandoue (kanan) Co-Founder & CEO eFishery, Gibran Huzaifah dalam acara eFishery Impact Report 2022 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu 29 Maret 2023 (Foto oleh Hanifah Dwijayanti)
Riset UI Catat eFishery Sumbang Rp 3,4 Triliun terhadap PDB di Sektor Akuakultur pada 2022

Startup perikanan, eFishery, menurut riset Universitas Indonesia telah berkontribusi Rp 3,4 Triliun terhadap PBD sektor akuakultur di 2022.


La French Tech Indonesia Diresmikan, Jembatan Bagi Startup Teknologi di RI dan Prancis

3 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
La French Tech Indonesia Diresmikan, Jembatan Bagi Startup Teknologi di RI dan Prancis

Komunitas asal Prancis, La French Tech Indonesia, mengumpulkan jaringan entrepreneur, startup, investor, inkubator, akselerator di RI.


Cara Daftar Kurir Shopee Express Terbaru dan Syaratnya

10 hari lalu

Kurir Shopee. shopee.co.id
Cara Daftar Kurir Shopee Express Terbaru dan Syaratnya

Cara daftar Shopee Express terbaru online beserta persyaratan dan sistem kerjanya melalui Google Form untuk wilayah Jabodetabek dan non Jabodetabek.


Silicon Valley Bank Kolaps, Aftech Beberkan Dampaknya ke Industri Fintech

10 hari lalu

Sejumlah nasabah antre di depan kantor cabang Silicon Valley Bank, di Wellesley, Massachusetts, AS, 13 Maret 2023. Silicon Valley Bank (SVB) kolaps pada Jumat (10/3) usai bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal. REUTERS/Brian Snyder
Silicon Valley Bank Kolaps, Aftech Beberkan Dampaknya ke Industri Fintech

Wakil Sekretaris Jenderal II Aftech, Firlie Ganinduto, membeberkan dampak kolapsnya Silicon Valley Bank terhadap industri fintech di Tanah Air.


Xendit dan Kemenparekraf Luncurkan Venture Capital Database 2023, Apa Saja Isinya?

13 hari lalu

Tessa Wijaya, Co Founder & COO Xendit Group, startup bidang payment gateway, pada Rabu 12 Januari 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Xendit dan Kemenparekraf Luncurkan Venture Capital Database 2023, Apa Saja Isinya?

Xendit dan Kemenparekraf meluncurkan Indonesia Venture Capital Database 2023 untuk startup. Apa fungsinya?


Apa Penyebab Silicon Valley Bank Jatuh?

13 hari lalu

Sejumlah nasabah menunggu di luar kantor pusat Silicon Valley Bank (SVB), Santa Clara, California, AS, 13 Maret 2023. Ambruknya SVB itu memicu kepanikan di antara perusahaan modal ventura utama yang dilaporkan menyarankan perusahaan untuk menarik uang mereka dari bank. Kepanikan juga dialami para nasabah. REUTERS/Brittany Hosea-Small
Apa Penyebab Silicon Valley Bank Jatuh?

Tutupnya Silicon Valley Bank membuat para investor gelisah karena mengkhawatirkan adanya krisis keuangan yang lebih luas.


Dampak Silicon Valley Bank Bangkrut Bagi Ekonomi Dunia, Indonesia Jadi Korban?

15 hari lalu

Silicon Valley Bank. REUTERS
Dampak Silicon Valley Bank Bangkrut Bagi Ekonomi Dunia, Indonesia Jadi Korban?

Dampak Silicon Valley Bank bangkrut menyebabkan banyak startup kehilangan sumber pendanaan.