Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO ingatkan Ancaman Akibat Pencemaran Limbah Medis Selama Pandemi Covid-19

Reporter

image-gnews
Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, pemandangan masker yang dibuang, baik di trotoar, di jalan, atau di tempat sampah sering terlihat. Kondisi ini telah menjadi simbol universal dari pandemi yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Pencemaran akibat limbah medis selama dua tahun terakhir telah menjadi masalah, masker bukan satu-satunya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkapkan bahwa puluhan ribu ton limbah medis tambahan dari penanganan terhadap pandemi Covid-19 telah membebani sistem pengelolaan limbah layanan kesehatan di seluruh dunia. Menurut WHO berdasarkan analisis global limbah layanan kesehatan dalam konteks Covid-19, sampah plastik limbah medis mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Selain itu, kebutuhan mendesak akan perlengkapan medis meningkatkan produksi plastik. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan akan pengelolaan limbah meningkat. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan analisis tersebut merupakan pengingat bahwa selain masalah kesehatan, banyak tantangan lain yang harus dihadapi oleh negara di dunia selama pandemi.

“(Analisis ini) merupakan pengingat bahwa meskipun pandemi adalah krisis kesehatan paling parah dalam satu abad, namun terkait dengan banyak tantangan lain yang dihadapi negara-negara,” katanya, seperti dikutip dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut analisis global WHO, selama Maret 2020 hingga November 2021 setidaknya telah terdapat 87 ribu ton alat pelindung diri (APD) yang disalurkan di seluruh dunia. Sebagian besar peralatan ini diperkirakan akan berakhir sebagai limbah. Jumlah tersebut belum termasuk limbah masker sekali pakai yang digunakan oleh masyarakat.

Selain APD, analisis tersebut juga menunjukkan bahwa selama pandemi lebih dari 140 juta alat uji telah digunakan. Limbah medis tersebut berpotensi menghasilkan 2.6 ribu ton limbah plastik, dan 731 ribu liter limbah kimia, yang setara dengan sepertiga kolam renang ukuran Olimpiade. Vaksinasi juga turut andil menyumbangkan pencemaran limbah medis, lebih dari 8 miliar dosis vaksin telah diberikan secara global dan menghasilkan 144 ribu ton limbah tambahan dalam bentuk jarum suntik, jarum, dan kotak pengaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PBB dan WHO terlalu fokus mengatasi pencegahan penyebaran virus Covid, sementara perhatian terhadap pengelolaan limbah yang aman dan berkelanjutan berkurang. Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan, mengatakan penanganan pencemaran limbah medis sangat penting untuk melindungi baik tenaga kesehatan maupun masyarakat, dari kemungkinan penularan lewat limbah medis. “Penting untuk memastikan bahwa perlindungan tersebut dapat digunakan dengan aman tanpa berdampak pada lingkungan sekitar,” kata dia.

Masih menurut analisis WHO, saat ini, 30 persen fasilitas kesehatan, dan 60 persen dari persentase tersebut berada di negara kurang berkembang, tidak dilengkapi untuk menangani limbah medis. Masyarakat yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah medis yang tidak dikelola dengan baik, dapat terpengaruh oleh udara yang terkontaminasi dari sampah yang terbakar, kualitas air buruk, atau hama pembawa penyakit.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: WHO Puluhan Ribu Ton Sampah Medis Covid-19 Ancam Kesehatan Global

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

1 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun. Foto : Boeing
CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?


Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

7 hari lalu

Depo sampah di Kota Yogya masih dibuka dengan jam operasional secara terbatas karena volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan juga dibatasi. Dok.istimewa.
Hadapi Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Sampah Pasca Penutupan TPA Piyungan

Pemerintah Kota Yogyakarta bersiap menghadapi cuti bersama dan libur Lebaran yang jatuh pada tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

10 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?