TEMPO.CO, Beijing - Sinovac Biotech Ltd. menyatakan menantikan kolaborasi lebih lanjut dengan Indonesia dalam pengembangan vaksin, terutama dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron. Penelitian masih terus dilakukan Sinovac di Cina untuk mendapatkan vaksin CoronaVac yang efektif terhadap Omicron ataupun multivarian.
Meng Weining, Presiden Sinovac Life Sciences Ltd., mengungkap itu dalam keterangan yang diberikannya kepada pers daring, Selasa 8 Februari 2022. "Kami punya rencana jangka panjang dan kami bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Indonesia," kata Weining.
Seperti diketahui, Indonesia adalah satu di antara negara di luar Cina yang menjadi lokasi uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac, CoronaVac. Vaksin ituu diyakinkannya aman digunakan untuk masyarakat di segala usia dan berisiko tinggi. Penyimpanannya pun mudah karena teknik vaksin dari virus inaktif yang digunakan tidak membutuhkan kondisi suhu tertentu.
Kapasitas produksi Sinovac di tiga pabriknya di Kota Beijing dan Provinsi Liaoning mencapai 13 juta dosis CoronaVac per hari sehingga Meng optimistis bisa memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Sejak Januari 2021 sampai saat ini, Sinovac telah mendistribusikan lebih dari 280 juta dosis vaksin ke Indonesia.
Profesor virologi dari Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menduga vaksin multivarian yang terbaru akan dikembangkan Sinovac menggunakan virus inaktif varian Wuhan, Delta dan Omicron. Atau, apapun isi kombinasi varian virus dalam vaksin itu, dia mengatakan, perlu memperhatikan faktor major epitope atau bagian yang menginduksi antibodi penting.
"Tergantung varian baru itu. Kalau berubah di major epitope (mutasi), vaksin itu juga tak mampu (tidak efektif)," kata Mahardika.
Mahardika mengatakan varian Covid-19 berikutnya yang akan muncul di tengah masyarakat tidak akan bisa diprediksi. Meski begitu dia meyakini bahwa semua vaksin yang tersedia saat ini memiliki kemampuan menekan risiko gejala berat pada seseorang yang terpapar SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.
"Vaksin tak ada yang sempurna, efektif menekan risiko 90 persen saja sudah sangat baik," katanya sambil menambahkan bahwa upaya terbaik bagi masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 saat ini adalah dengan menghindari kerumunan.
Baca juga:
Satu Korban Bus Maut Bantul Suspect Covid-19, Seisi Bus Berstatus Kontak Erat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.