Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Cukup Lihat Ekor Bisa Bedakan antara Kera dan Monyet?

Reporter

image-gnews
Sejumlah kera ekor panjang memakan buah-buahan dalam upacara Tumpek Kandang di obyek wisata Alas Kedaton, Tabanan, Bali, Sabtu, 5 Desember 2020. Upacara mendoakan segala jenis binatang sebagai wujud syukur dan rasa sayang tersebut digelar secara sederhana di tengah masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah kera ekor panjang memakan buah-buahan dalam upacara Tumpek Kandang di obyek wisata Alas Kedaton, Tabanan, Bali, Sabtu, 5 Desember 2020. Upacara mendoakan segala jenis binatang sebagai wujud syukur dan rasa sayang tersebut digelar secara sederhana di tengah masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKera dan monyet adalah sama-sama primata. Orang-orang pun beranggapan bahwa kera adalah monyet, begitu pun sebaliknya. Penyamaan itu sering terjadi lantaran keduanya berbulu dan memiliki postur tubuh yang mirip dengan manusia. Faktanya, kedua mamalia ini berbeda.  Spesies monyet terdiri sekitar 500 jenis, sedangkan kera cenderung lebih sedikit yaitu 20 jenis.

Perbedaan keduanya bisa ditemukan berdasarkan klasifikasi, ciri fisik, hingga kemampuan kognitif. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, berikut unsur-unsur yang membedakan kera dan monyet:

  1. Pergerakan

Kera memiliki sendi bahu yang mampu bergerak bebas. Sehingga, memungkinkannya untuk berayun di dahan pohon. Bentuk gerakan tersebut disebut dengan brakiasi. Scapula atau tulang belikat kera posisinya di punggung, sehingga membuat pergerakannya lebih bebas. Kera besar seperti orang utan lebih banyak menghabiskan waktu di pohon.

Kera memiliki empat jadi panjang dengan ibu jari yang lebih pendek.  Bentuk jari tersebut membantunya berayun dengan mudah. Sedangkan monyet cenderung tidak terlalu aktif bergerak, apalagi melompat dan berayun. Monyet berjalan dengan seluruh telapak kaki menempel pada tanah.

  1. Ukuran Tubuh

Mengutip situs AZ Animal, bentuk tubuh dan kerangka kera jauh lebih mirip dengan manusia. biasanya lebih besar dan berat dibandingkan dengan monyet. Sedangkan monyet lebih mirip mamalia lain. tubuhnya lebih kecil dibandingkan kera dengan dada yang sempit. Struktur kerangkanya mirip dengan anjing.

  1. Kecerdasan Relatif

Melansir dari Restorasi Ekosistem Riau, rata-rata kera lebih cerdas daripada monyet. Ditandai dengan rasio ukuran otak dan tubuh yang lebih besar daripada monyet. Simpanse, spesies kera yang mirip dengan manusia secara genetik bahkan mampu membuat dan menggunakan alat-alat sederhana untuk mengumpulkan makanan.

  1. Kemampuan Berkomunikasi

Seperti halnya primata lain, kera dan monyet menjalin komunikasi satu sama lain. keduanya berkomunikasi lewat bau, pesan visual, suara, maupun sentuhan. Monyet dapat menggunakan suara dan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun kera memiliki kemampuan kognitif dan linguistik yang lebih tinggi dibandingkan monyet. Bahkan, kera bisa diajarkan untuk menggunakan bahasa isyarat, gerakan tubuh tertentu, dan teknologi berkomunikasi dengan manusia.

  1. Kepemilikan Ekor
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu cara paling mudah dan cepat untuk mencari perbedaan antara kera dan monyet adalah memperhatikan ekornya. Kera tidak memiliki ekor, sedangkan monyet mempunyai ekor. Kera tak memiliki ekor lantaran daya penggerak di tubuhnya telah berkembang. Perkembangan itu menyesuaikan dengan kebiasaannya yang lebih sering menghabiskan waktu di dahan-dahan pohon. Berbeda dengan monyet yang cenderung lebih tenang dan tidak aktif.

Itulah perbedaan kera dan monyet. Jika Anda pergi ke kebun binatang, pastikan tidak salah ketika menyebut keduanya.

RISMA DAMAYANTI 

Baca: Peneliti Sebut Manusia Purba Lucy Tidak Lebih Pintar dari Kera

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

8 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

9 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

10 hari lalu

Sejumlah pengunjung melihat jerapah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, 24 Desember 2023. Taman Margasatwa Ragunan di padati pengunjung yang memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan liburan sekolah. TEMPO/Fajar Januarta
Sambut Pengunjung pada Libur Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Tambah Kantong Parkir

Pengunjung bisa ikut merayakan ulang tahun gorila, salah satu penghuni Taman Margasatwa Ragunan, yang berulang tahun pada hari Lebaran.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

11 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

12 hari lalu

Seekor gorila gunung di Taman Nasional Hutan Perawan Bwindi, Uganda barat. (Xinhua/Yuan Qing)
Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.


Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

23 hari lalu

Dirjen Dikti dan Gunadarma Kick-off Kedaireka 2024

Era di mana inovasi menjadi pondasi kemajuan, sinergi antara dunia akademik dan industri menjadi faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa.


Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

28 hari lalu

Ilustrasi aset kripto. REUTERS
Bappebti Keluarkan Surat Edaran untuk Atur Ekosistem Pasar Fisik Aset Kripto

Bappebti menerbitkan SE yang mengatur tentang optimalisasi ekosistem aset kripto pada penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto di Bursa Berjangka.


Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

32 hari lalu

Wisatawan melihat koleksi orang utan di kandang terbuka Bandung Zoo, Bandung, Jawa Barat, 27 Juli 2023. Bandung Zoo tetap beroperasi seperti biasa di tengah ancaman penyegelan oleh Pemerintah Kota.  TEMPO/Prima mulia
Ngabuburit di Bandung Zoo, Pengunjung Diajak Berbuka Puasa Bersama Satwa

Paket ngabuburit di Bandung Zoo sudah termasuk tiket masuk, makanan, sampai interaksi dengan beberapa satwa nokturnal.


Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

32 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Cara Berkomunikasi dengan Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Kucing memiliki cara tersendiri dalam berinteraksi yang seringkali membingungkan bagi para pemiliknya.


Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

33 hari lalu

Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Pengelolaan Buruk Medan Zoo yang Ditutup Bobby Nasution

Karena Pengelolaan yang Buruk, Bobby Nasution Tutup Medan Zoo