TEMPO.CO, Yogyakarta - Tambahan kasus baru Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melesat hanya dalam kurun satu bulan. Laporan Gugus Tugas Covid-19 DIY pada 11 Januari 2022 masih menyebut jumlah 100 kasus aktif, namun pada 11 Februari kasus aktif sudah berlipat menjadi 3.608.
Kasus kematian terkonfirmasi karena Covid-19 juga mulai muncul kembali dalam data statistik harian. Jika sepanjang Desember 2021 kematian yang dilaporkan di DIY hanya 6 kasus, lalu Januari 2022 naik menjadi 7 kasus, pada 1-11 Februari ini total kematian terkonfirmasi kembali naik menjadi 9 kasus.
"Untuk jenazah pasien Covid-19 yang kami tangani, semua kebetulan belum divaksin," kata Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, Sabtu 12 Februari 2022.
Lilik mengatakan, selama Februari ini poskonya bersama Satgas Covid-19 kelurahan menangani setidaknya 4 kali pemakaman jenazah terkonfirmasi Covid-19. Satu di antaranya adalah jenazah kiriman dari Jakarta yang kemudian dimakamkan di Kecamatan Gamping.
"Dari informasi yang kami terima mereka takut divaksin Covid-19 karena punya komorbid, takut ada KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang bisa memperparah penyakitnya," kata Lilik.
Komorbid yang dimiliki para pasien Covid-19 yang meninggal itu antara lain diabetes dan jantung. "Semua usia di atas 50 tahun, dan meninggal saat perawatan di rumah sakit," kata Lilik yang masih menunggu pemeriksaan lanjutan empat jenazah itu apakah terinfeksi Covid-19 varian Omicron atau tidak.
Lilik mengakui, kenaikan kasus kematian ini sebelumnya diikuti dengan mulai terisinya selter-selter isolasi pada awal Februari ini, pascagelombang kasus Omicron mulai diumumkan masuk Yogyakarta. Salah satu selter yang penuh antara lain Asrama Haji Sleman.
Dalam rapat koordinasi daring dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat, Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sekda DIY Aris Riyanta menyatakan ada satu pasien meninggal meski telah menerima vaksin dosis lengkap. Pasien itu seorang laki-laki usia 75 tahun. "Yang bersangkutan diketahui memiliki komorbid hipertensi dan stroke," kata Aris.
Aris mengatakanrumah sakit dan selter di DIY sudah siap dalam menghadapi lonjakan kasus. Rumah sakit yang disiagakan terdiri atas 84 rumah sakit reguler dan 1 rumah sakit lapangan dengan jumlah tempat tidur 7.562 unit. Dari jumlah itu terbagi untuk potensi kapasitas ranjang Covid 2.647 (35 persen), untuk konversi ranjang Covid saat ini sejumlah 1.283 (16,97 persen).
"Untuk kondisi pasien bergejala berat saat ini ada 12 orang di ICU, yang ketersediaan tempat tidurnya ada 141 ranjang," kata dia.
Sedangkan jumlah pasien sedang ada 263 orang dengan total ketersediaan ranjang 1.142 unit dan pasien ringan dan tanpa gejala ada 2.771 ranjang. "Perawatan pasien di isolasi terpadu ada 135 orang, yang ketersediaan tempat tidurnya total 1.632 unit," kata dia menambahkan.
Adapun pasien yang menjalani isolasi mandiri di DIY, yang dirawat di luar rumah sakit terdata sebanyak 2.646 orang. Total ketersediaan selter di DIY sebanyak 177 dengan daya tampung 1.632 orang. Saat ini diisi 162 orang.
Baca juga:
Peran Baru Teknologi Drone dalam Video Wonderful Indonesia 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.