Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagai Sampah Plastik Berbeda Lama Waktu Terurai

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Penyelam dari komunitas Tunas Bahari Maluku menunjukkan sampah plastik yang diambil di perairan Pulau Haruku, Maluku, Selasa, 10 November 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja
Penyelam dari komunitas Tunas Bahari Maluku menunjukkan sampah plastik yang diambil di perairan Pulau Haruku, Maluku, Selasa, 10 November 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSampah plastik sulit terurai. Bahkan beberapa jenis sampah plastik bisa terurai setelah ratusan tahun. Mengutip The Balance, plastik terbuat dari minyak Bumi. Adapun sekitar 1,6 juta minyak diperlukan untuk membuat botol plastik setiap tahun. Botol plastik akan terurai di alam sekitar 450 tahun.

Mengutip World Wide Fund for Nature (WWF) Australia, energi yang digunakan untuk memproduksi dan mengangkut botol plastik dapat mengisi bahan bakar 1,5 juta mobil selama setahun. Energi sebesar itu, 75 persen botol plastik hanya digunakan sekali pakai dan berakhir menjadi sampah yang mencemari lingkungan.

Mengutip U.S. National Park Service, bungkus permen memerlukan waktu sekitar 20 tahun untuk terurai. Sedangkan, bungkus rokok memerlukan lebih dari 20 tahun sampai terurai.

Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan, setiap sampah plastik berlainan lama waktu mengurainya. Kantong plastik akan terurai sekitar 10 tahun hingga 500 tahun.

Sedangkan sedotan plastik terurai sekitar 20 tahun. Adapun gelas plastik terurai dalam kurun waktu sekitar 50 tahun. Kemasan saset membutuhkan sekitar 50 tahun hingga 80 tahun supaya bisa terurai. Styrofoam tidak bisa terurai.

Walaupun sampah plastik bisa terurai dalam waktu puluhan hingga ratusan tahun, tapi tidak akan benar-benar hilang. Sisa sampah plastik berubah menjadi mikroplastik, partikel kecil yang tidak terlihat mata.  

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menjelaskan, sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik itu banyak dimakan ikan atau hewan ternak. Hal itu berbahaya untuk kesehatan hewan maupun manusia yang mengonsumsinya. Risikonya akan bisa mengakibatkan penyakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lama waktu sampah plastik terurai sangat membahayakan lingkungan, karena akan terus menumpuk, termasuk berserakan di lautan. Kondisi itu akan mengancam kerusakan ekosistem di laut, sepertii dikutip dari situs web Sampah Laut. Plastik yang berserakan di lautan sekitar 60 persen hingga 80 persen dari jenis sampah lainnya.

Menurut catatan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), setiap tahun di Indonesia ada sebanyak 1,29 juta ton sampah plastik yang dibuang ke sungai hingga lautan.  

Dampaknya mengakibatkan banyak organisme laut yang mati akibat menelan sampah plastik. Seekor paus sperma berusia 10 tahun ditemukan mati terdampar di Pantai Luskentyre, Pulau Harris, Skotlandia pada November 2019.  Saat tim Scottish Marine Animal Strandings Scheme melakukan autopsi menemukan banyak sampah plastik dalam perut paus.

M. RIZQI AKBAR

Baca: 386 Spesies Ikan Makan Sampah Plastik, Termasuk yang Sering Dikonsumsi Manusia

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebakaran Akibat Flare, Pemulihan Ekosistem Gunung Bromo Butuh Waktu Lima Tahun

2 hari lalu

Kondisi padang rumput atau sabana di Lembah Watangan alias Bukit Teletubbies yang gosong kehitaman pada Kamis pagi, 21 September 2023. Bukit Teletubbies jadi tempat kejadian perkara terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan hampir semua hutan dan lahan di sekitar Gunung Bromo sepanjang 6-14 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Kebakaran Akibat Flare, Pemulihan Ekosistem Gunung Bromo Butuh Waktu Lima Tahun

Kebakaran pada 6-14 September merujuk pada kebakaran yang diawali terbakarnya sabana Teletubbies Gunung Bromo akibat pengunjung menyalakan flare.


Kolaborasi Venteny dan Plastic Bank Akan Kumpulkan 20 Ton Plastik Daur Ulang hingga 2024

4 hari lalu

Penandatanganan MoU kerja sama Venteny dan Plastic Bank dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta, 19 September 2023. (Tempo/Erwin Z)
Kolaborasi Venteny dan Plastic Bank Akan Kumpulkan 20 Ton Plastik Daur Ulang hingga 2024

Sampah plastik di laut merupakan masalah lingkungan di Indonesia yang sangat krusial untuk segera ditangani.


Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

19 hari lalu

Pengunjung melewati Terowongan 4444 dari sampah botol plastik di Museum Plastik, Gresik, Jawa Timur, 28 September 2021. REUTERS/Prasto Wardoyo
Gubernur Khofifah Indar Parawansa Perangi Sampah Plastik, Sebut Kebakaran Gunung Arjuno Ulah Manusia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengoptimalkan penerapan metode reduce, reuse, recycle khususnya terhadap penanganan sampah plastik.


Bagaimana Cara Kerja Rekayasa Teknologi Membuat Hujan Buatan?

24 hari lalu

Penaburan garam dari cerobong pesawat saat membuat hujan buatan di langit Dumai, Riau, (1/7). Penyemaian garam ke awan terus dilakukan untuk membuat hujan di Riau mengingat masih ditemukan beberapa titik api dalam kebakaran lahan gambut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bagaimana Cara Kerja Rekayasa Teknologi Membuat Hujan Buatan?

Bagaimana cara membuat hujan buatan? Teknologi hujan buatan melibatkan serangkaian metode ilmiah dan rekayasa , ini penjelasannya.


Dikenal Sebagai Tempat Sampah Raksasa, Ini 6 Jenis Sampah yang Membuat Laut Tercemar

24 hari lalu

Sampah berserakan di pantai di Jakarta, 8 Juni 2021. Hamparan sampah di sepanjang pantai di Jakarta masih menjadi pemandangan di Hari Laut Sedunia. REUTERS/Willy Kurniawan
Dikenal Sebagai Tempat Sampah Raksasa, Ini 6 Jenis Sampah yang Membuat Laut Tercemar

Pusaran sampah plastik terbesar di lautan terletak di perairan pantai Amerika hingga Jepang. Negeri Sakura juga membuang limbah air nuklir ke laut.


PLN Catat 620 Unit SPKLU dan 1.630 SPBKLU Tersebar di Seluruh Indonesia

29 hari lalu

PLN ikut meramaikan pameran PEVS (Periklindo Electric Vehicle Show) 2023 pada 17-21 Mei 2023. PLN melakukan edukasi kepada masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik. FOTO: TEMPO/Erwan Hartawan
PLN Catat 620 Unit SPKLU dan 1.630 SPBKLU Tersebar di Seluruh Indonesia

PT PLN (Persero) mengungkapkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) di Indonesia. Berapa jumlahnya?


Mandiri Capital Indonesia Luncurkan Program Zenith, Incar 500 Startup Indonesia dan Asia Tenggara

30 hari lalu

Gedung Bank Mandiri, Jakarta.
Mandiri Capital Indonesia Luncurkan Program Zenith, Incar 500 Startup Indonesia dan Asia Tenggara

PT Mandiri Capital Indonesia atau MCI meluncurkan Zenith, program akselerator startup untuk memperkuat usaha dan inovator di Indonesia.


KKP Gelar Gernas Bulan Cinta Laut, Kumpulkan 3,8 Ton Sampah di Dumai

36 hari lalu

KKP Gelar Gernas Bulan Cinta Laut, Kumpulkan 3,8 Ton Sampah di Dumai

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu implementasi strategi ekonomi biru untuk menjaga ekologi dan kesehatan laut


Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Tangsel Minta Pelaku Usaha Tidak Lagi Gunakan Plastik Sekali Pakai

43 hari lalu

Ilustrasi Sampah Plastik. shutterstock.com
Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Tangsel Minta Pelaku Usaha Tidak Lagi Gunakan Plastik Sekali Pakai

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan sosialisasi pengurangan sampah plastik ke 8 titik bersama Dinas Lingkungan Hidup.


Ini Alasan Tidak Boleh Mengisi Ulang Botol Plastik Air Mineral

47 hari lalu

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Ini Alasan Tidak Boleh Mengisi Ulang Botol Plastik Air Mineral

Botol plastik air mineral yang digunakan berulang kali cenderung menjadi tempat berkembang biaknya mikroba dan bakteri.